BGS IX HADIAH

2.7K 103 3
                                    

Sekarang Basis Pokang sudah menuju tempat dimana Dallas ingin membeli hadiah untuk Putri, Sesuai kesepakatan yang basis pokang bicarakan kemarin, mereka berangkat pada saat pulang sekolah.

Jujur saja Dallas bingung mau beli hadiah apa untuk Putri, karna Dallas belum begitu tau apa yang Putri sukai atau tidak. Dari tadi mereka hanya muter-muter mall dan ga tau mau beli apa.

"Dal, sebenernya mau beli apaan sih ? Dari tadi muter-muter kaga dapet dapet barang yg pengen di beli?" Tanya Malven.

"Gatau, gue bingung mau beli apa" ucap Dallas santai.

"Ya holohhh Dallas, dari tadi gue udah muter-muter, kaki gue udah tired, dan lu dengan gampangnya bilang ga tau mau beli apaan, sinting Lo" ucap Raka sambil marah-marah.

Sebenarnya ga heran lagi kalo mereka mengajak Raka, karna udah pasti cowo yang satu ini bakal bawel banget.

"Bawel Lo !!!" Kini Rikky bersuara.

"Pulang aje Sono sendokir, emang gini bro kalo ngajak Raka, kemaren aja acara jalan bareng gue sama Indah rusak nih sama si kunyuk" Reno menyambung marahnya Rikky. Yaaa sekarang ga ada yang mihak Raka.

"Sedih akutu di giniin" ucap Raka dengan wajah yang di melas-melasin. Dan membuat temen-temennya menatap jijik ke arahnya.

"Bukan temen gue" Kata Dallas.

"Bukan sohib gue" Sambung Malven.

"Bukan brother gue" Sambung Reno.

"Bukan kawan gue" Rikky juga menyambung kata-kata mereka.

Sekarang mereka berlima jalan ke arah Gramedia, suatu tempat yg belum di temui tadi, siapa tau di Gramedia Dallas bisa menemukan hadiah untuk Putri.

Mereka langsung ke tempat novel novel remaja dan langsung mencari buku novel untuk hadiah buat Putri. Akhirnya Dallas ketemu hadiah buat Putri juga.

"Dal, sini deh" Raka memanggil Dallas dan Dallas langsung menghampiri Raka dan yg lain, tadinya Dallas ga mau nyamperin Raka karna pasti Raka ngasih unjuk hal aneh-aneh.

Dallas tertarik dengan apa yang di kasih unjuk Raka, karna buku itu sepertinya cocok buat Putri. Raka mengasih unjuk buku yang berjudul "Bencinta" dari situ Dallas teringat kata-kata yang pernah ia kasih tau ke Raka.

"Tumben otak bener" sindir Dallas.

"Emang gue pinter dari dulu keles" ucap Raka membanggakan diri.

"Raka pinter itu kalo abis kita maki-maki doang" kata Malven.

"Sirik aje mas, emang gue pinter" kini Raka memasang muka bete.

"Udeh elah" lerai Rikky. "Jadi beli ga dal yang itu ? Bagus juga sih kata gue" tanya Rikky.

"Iya jadi, gue beli yang ini aja. Eh tapi gue takut Putri ga suka" ucap Dallas bingung.

"Urusan dia suka atau ga suka belakangan bro, kan yang penting tulus lu ngasih ke dianya apa engga" Kini Rikky memberi nasihat kepada Dallas.

"Sip, yaudah lu pada tunggu luar dah gue ke kasir dulu" Dallas menyuruh mereka tunggu di luar saja, ketepatan di luar ada tempat duduk untuk mereka duduk, kasihan mereka dari tadi jalan-jalan.

Dallas langsung pergi ke kasir dan membayar buku novel itu, sekalian di bungkus juga. Karna Dallas sama sekali ga bisa bungkus kado.

Selesai Dallas membeli hadiah untuk Putri mereka langsung pergi ke tempat makan, tumben aja Dallas lagi baik banget mau bayarin makanan mereka, itung-itung tadi Dallas udah nyiksa mereka jalan ngiterin mall.

"Sering-sering dah dal lu ngajak kita-kita beli hadiah, lumayan makan gratis, makasih ye" Ucap Raka.

"Yoi gapape, itung-itung lu pada cape nemenin gue muter-muter mall tadi" jawab Dallas.

BAD GIRL SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang