"Jika tidak bisa bersama, jangan membuat nyaman dan terbiasa"
-Alda
Hanya menghitung hari Afra dan Rani kembali seperti semula. Itu karna mereka berfikir dewasa,
"untuk apa kita berkelahi hanya karna menyukai lelaki yang sama"
kurang lebih seperti itu pikiran mereka berdua. Sudah gak ada lagi cerita yang diceritakan oleh Kak Rama sama gue tentang Lisa. Entah mengapa, mungkin aja ia sudah tau sikap aslinya Lisa. Akhirnya waktu demi waktu Lisa dengan Kak Rama dikit demi sedikit merenggang, dan mulai miss comunication. Masih dengan masalah Afra dan Rani, mereka berdua masih mempunyai perasaan kepada Kak Rama ternyata, walaupun mereka pernah berkelahi hanya karnanya, sekarang mereka seperti bersaing secara sehat bahasa bagusnya. Tetapi, entah mengapa masalah timbul lagi diantara mereka berdua, tapi sekarang gue ikut disangkut pautkan. Ceritanya gue, Rani dan Kak Rama hanya sekedar bermain bersama untuk mengisi waktu senggangnya. Ternyata Afra cemburu melihat gue dan mereka bermain bersama. Padahal mereka berdua juga hanya ingin bermain bersama. Tapi gue tetap diam dulu, sebelum dia tau apalagi alasan Sinta menjauhinya.
Kecemburuan bisa datang karna cinta seseorang.
Begitu fikir gue. Dugaan gue ternyata benar, Sinta amat sangat mencintai Kak Rama, entah karna apa.
Sejak masalah itu, gue mencoba lagi dan lagi untuk tidak berkomunikasi lagi dengan Kak Rama, tapi lagi lagi tidak bisa, karna sudah melekat dalam hati kata 'nyaman' itu. Masalahnya sama, hanya menunggu waktu untuk bisa kembali semula. Benar saja, tak lama gue dan mereka akur lagi seperti semula.
Tapi entah mengapa, tak ada alasan yang jelas yang Ka Rendi ceritakan kepada Alda tentang renggangnya komunikasi Sinta dengan Ka Rendi. Tapi Alda tidak memikirkan itu,
"Ah sudahlah" begitu katanya.
Entah apa yang di inginkan Kak Rendi itu, Alda sendiri masih bingung, ia selalu saja memberi harapan lebih kepada Alda tetapi ia sendiri memberi harapan itu juga terhadap wanita lain. Dan ia selalu saja menceritakan masa lalu nya kepada Alda yang tak lain itu adalah sahabat kecil nya Alda.
"Mengapa dunia sempit sekali?" Begitu gumamnya.
Rasa kecemburuan Alda semakin bertambah, bagaimana tidak? Kak Rendi selalu saja menceritakan masa manis masa lalu nya itu kepada Alda. Tapi Alda membuang jauh-jauh rasa cemburu itu,
"emang gua siapanya si? Ngapain juga gua cemburu sama dia? Astaghfirullah."
Meskipun rasa itu sudab Alda buang jauh-jauh rasa cemburu nya, ia masih saja merasakannya.
Maaf banget ya kak kalo ceritanya ngebosenin hehe...
Jangan lupa vote ya🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
WHILE?
Teen Fiction-Alfiatunm Cerita kita menjelma di hidupku, namun bukan tuk selamanya melainkan sementara. Awalnya ku kira kau memang benar orang nya, ternyata aku salah. Maaf jika rasa ku begitu dalam padamu. Namun, terimakasih karena mu aku bisa melupakan kenanga...