"Jangan menyerah saat doa-doamu belum terjawab. Jika kau mampu untuk bersabar, Tuhan mampu memberikan lebih dari apa yang kau minta."
Aku adalah pria yang tidak bertanggung jawab. Aku sangat ceroboh. Maaf ayah..ibu.. Aku tidak bisa menjaga noona dengan baik.
"Aku bisa membaca pikiranmu Hoseok-ah... Noona baik-baik saja.." ucap seseorang yang masih berbaring diranjang rumah sakit menoleh ke arahku.
"Aish, noona seperti peramal saja."
"Noona sudah mengenalmu sejak lahir. Wajahmu itu tidak akan pernah bisa berbohong, Hoseokie"
"Noona tiduran saja." ucap Hoseok saat noonanya akan bangun dari ranjang.
"Hahahaha... Noona sudah sembuh kok.. Kamu pikirkan saja dirimu sendiri.."
"Tapi-"
TOK TOK
CKLEK"Hoseok hyung!!"
"Loh Hyerin noona?"
"Kau baik-baik saja Hoseok?"
"A-aku baik, kalian tau darimana kalau aku disini?" tanya Hoseok kebingungan melihat semua temannya.
"Jin hyung bilang hyung di rumah sakit. Kami kira hyung yang sakit." sahut Jimin.
"Lalu dimana Jin hyung?"
"Mungkin ke toilet." ucap Yoongi.
"Aku akan mencarinya." ucap Jungkook langsung pergi.
FLASHBACK
Seokjin pov
Dia kelihatan tidak bersemangat akhir-akhir ini. Apa ini berhubungan dengan kematian Hoseok di masa depan itu?
Suara telpon berdering, aku mengangkatnya dan ada sahutan dari seberang."Halo, Ini temennya Hobie ya?"
"Iya ahjumma, apa ada berita tentang Hoseok?"
"Tadi Hobie menelpon ahjumma katanya dia ada dirumah sakit menemani kakaknya."
"Okee ahjumma, terimakasih informasinya."
Kenapa dia tidak bilang dari awal kalau dia di rumah sakit menemani kakaknya?
Tapi yang jelas aku tau sekarang Hoseok ada dimana dan aku harus memberitau yang lain. Aku mengambil Jacket coklat, memasukkan hp kedalam saku jacketku, lalu kunci mobil yang akan kupakai ke rumah sakit. Aku keluar dari kamar dan menghampiri mereka yang sedang istirahat."Hoseok ada dirumah sakit."
Aku tidak sempat merangkai kata-kata, dan langsung memberitau mereka ke intinya. Aku berjalan masuk kedalam mobil dan menghidupkan mesinnya. Setelah semua sudah naik aku menancapkan pedal dan menjalankan mobilnya. Tidak ada yang mau membuka suara saat itu. Sampai dirumah sakit aku menurunkan mereka di pintu masuk.
"Kalian duluan saja, aku menyusul." ucapku yang dijawab anggukan oleh semuanya. Mereka pun turun dari mobil, aku langsung menjalankan mobilku dan memarkirkannya.
Yah tidak ada gunanya aku memikirkan perkataannya itu. Aku yakin semua akan baik-baik saja. Aku berjalan menyusuri koridor rumah sakit. Tiba-tiba sesak menghampiriku, jantungku berpacu cepat. Aku menyenderkan punggungku ke tembok untuk menopang tubuhku. Semua melihatku dengan tatapan heran.
"Dik, kamu baik-baik saja? Mau saya antarkan ke dalam?" tanya seseorang menepuk bahuku.
"Ti-tidak apa, saya baik-baik saja.. Terimakasih suster."
"Nee, kalau begitu saya pergi dulu ya." aku hanya mengangguk saat suster cantik itu pergi.
Ada apa ini? Rasa sakit itu tiba-tiba menghilang, seperti.. Tidak terjadi apapun. Apa ini efek karena aku kurang tidur?
"Jin hyung! Pilih tempat dong kalau mau melamun." panggil Jungkook memukul bahuku.
"Ah mianhae, apa semua menungguku?"
"Tentu saja, karena kami berlima ingin segera memakanmu hidup-hidup!" ucap Jungkook tersenyum bak malaikat pencabut nyawa.
Seorang namja berkulit putih pucat dengan baju putih, duduk didepan komputer kesayangannya sambil menulis beberapa kata-kata yang akan menjadi lagu.
"Yoon, kau tidak tidur?" tanya seseorang memasuki kamarnya.
"Bentar lagi. Jin hyung sendiri tidak tidur?" tanya Yoongi balik.
"Belum ngantuk. Ada makalah yang harus aku kumpul secepatnya."
"Hyung, jangan paksakan tubuhmu. Kau harus banyak istirahat. Apalagi kita mau tampil." ucap Yoongi prihatin dengan kesehatan kakak tertuanya.
"Tenang saja. Aku bisa menjaga diriku sendiri. Ya sudah, kau lanjutkan saja. Jangan terlalu malam. Aku ke kamar dulu." ucap Jin menepuk bahu Yoongi dan menutup pintu kamarnya.
Jin berjalan ke kamarnya, ia menutup pintu lalu merebahkan dirinya dan langsung terlelap di kasur kesayangannya. Terlalu banyak yang ia pikirkan dan alami hari ini.
~
~
~12 February 2017
09.00 AMHentakan kaki yang berirama dan keringat yang bercucuran di wajah mereka, Pagi ini BTS sedang mempersiapkan dance yang akan ditampilkannya lusa. Jadwal yang sangat padat baru saja dimulai.
"Kerja bagus semuanya. Kalian istirahatlah, aku akan membelikan kalian makanan." ucap sang manager, Kim.
Semuanya beristirahat, Jin mengambil sebotol air dan duduk bersandar pada tembok. Ia melihat Jimin dan Jungkook ditengah ruangan yang masih semangat untuk latihan, lalu Namjoon dan Yoongi sibuk dengan aransement mereka, Hoseok selalu mengecek hpnya.
"Jin hyung.." panggil Taehyung di sebelahnya.
"Hoseok hyung belum ada makan tadi pagi. Apa dia baik-baik saja?""Aku akan membujuknya untuk makan." ucapku langsung berdiri menghampiri Hoseok.
"Hoseok-ah, ayo kita cari makan. Kau pasti kelaparan." ucapku menepuk bahunya.
Hoseok tidak merespon sama sekali. Ia hanya menunduk dengan tetesan keringat dari wajahnya. Lalu tubuh Hoseok terkulai lemas.
"HOSEOK!!" semua menoleh ke arah suara dan mendapati Hoseok yang terbaring lemah di lantai.
Makasih ya udah baca work ini. Untuk sementara slowupdate dulu ya. Maaf kalo banyak typo nya dan chapter nya kependekan.
selanjut nya mau next or delete?
Vomment ya, Terimakasih.. >_<
![](https://img.wattpad.com/cover/131048226-288-k453590.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Leave (Kim Seokjin)
Random"everything goes back to you" Seokjin bertemu dengan dirinya dimasa depan. Sejak itulah kehidupan Seokjin berubah, dimana ia mulai menyelamatkan teman-temannya yang celaka di masa depan.