part 6

603 66 17
                                    

Happy reading! ^o^

Kepercayaan dan kebahagian kalian pasti akan kudapatkan kembali.

Aku terbangun dalam keadaan sunyi, jam yang berdetak mengintimidasi seisi ruangan. Nuansa putih menyambut penglihatanku, dan selang infus yang menempel di punggung tanganku. Aku baru ingat saat kesadaranku mulai menghilang Jimin mendobrak pintu kamarku.

"Kamu sudah bangun? Apa kepalamu masih sakit?" tanya seseorang mendekatiku

"H-hyung?"

"Ingatanmu masih bagus, berarti kamu sudah baik-baik saja." ujarnya tersenyum. "Oh iya, istirahat saja dulu. Teman-temanmu saat ini sedang tidur karena begadang, jadi jangan bangunkan mereka." sambil menunjuk dimana temannya berada. "Aku tinggal ya."

Jimin sudah baik-baik saja. Tidak ada yang perlu aku khawatirkan lagi. Batinku lega saat melihatnya tertidur pulas diseberang sana.


Gwaecheon, 9 Maret 2017

Rumah sakit sudah menjadi rumah kedua kami saat ini. Awalnya kakaknya Hoseok hyung, lalu Hoseok hyung, dan kemarin Jin hyung. Karena Jin hyung sudah sadar, dia tidak mau dirawat dan ingin cepat pulang dan kembali latihan. Jadi hari ini kami semua kembali ke dorm.

"Jungkook-ah, tolong belikan makanan dong." sahut Hoseok dari arah dapur.

"Hyung saja, aku sedang sibuk." Yap aku benar-benar sibuk melewati level game yang baru aku download kemarin.

"Aku tau kau sedang bosan, makanya aku menyuruhmu." lebih tepatnya Jungkook sedang malas keluar. Tapi ia lebih malas beradu mulut dengan hyungnya.

"Hei Kook, aku ikut." ujar Jin dan Jimin berbarengan.

"Jin hyung, kau baru sembuh. Jangan macam-macam!" ancam Jimin melirik Jin yang keluar dari kamarnya.

"Sudah sehat bugar kok!" ucapnya sembari memasang gaya memperlihatkan otot-otot lengannya yang bertambah besar.

"Kami tidak peduli dengan ototmu hyung, yang kami pedulikan hanya wajah hyung yang pucat." ujar Suga keluar dari kamarnya dan langsung duduk didepan tv.

"Wajahku pucat karena aku belum membersihkan wajah. Tenang saja aku masih tampan." ucap Jin

Tidak ada yang mendengarkannya, semua kembali pada aktivitas masing-masing. Bahkan Jungkook dan Jimin sudah kabur sedari tadi. Meski kesal, Seokjin tetap tersenyum karena teman-temannya sangat peduli padanya melebihi dirinya sendiri.

"Tae bangunlah, ayo kita makan." ujar Namjoon mengetuk pintu kamar Taehyung.

"Hyung duluan saja. Nanti aku menyusul." jawabnya dari dalam kamar.

"Baiklah, cepatlah kedapur kita akan pergi hari ini."

Saat dirasa tidak ada sahutan dari pintu luar, Taehyung bangun dari tidurnya, dan duduk ditepi ranjang. Ia mengeluarkan sebuah foto dari bawah bantalnya. Foto ibu dan seorang anak kecil yang tersenyum lebar. Sudah lama Taehyung tidak mengunjungi ibunya, ia tidak tau kapan waktu yang tepat untuk mengunjungi ibunya. Foto itu kembali diselipkannya dibawah bantal, dan pergi ke dapur untuk sarapan.

"Jungkook?" panggil Jimin hyung  melambaikan tangannya didepan wajahku.

"Hm"

"Apa yang kau pikirkan ditengah jalan begini?"

Leave (Kim Seokjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang