Jin yang tidak ingin membuat teman-temannya khawatir karena ia tidak ada disana, langsung mengemudikan mobilnya ke tempat temannya itu menunggu.
Tring
From : Taehyung
Jin hyung, kau pergi kemana? Hyung baik-baik saja kan? Apa hyung sakit? Aku lihat wajahmu pucat kemarin.From : Jin
Aku baik-baik saja... Tetaplah disitu dengan yang lain, aku akan kesana.Setelah membalas pesan singkat Taehyung, ia mematikan hpnya dan mulai menjalankan mobilnya.
Terlihat Dua orang yang berbaring ditengah lapangan. Memandangi langit-langit gelap yang masih memperlihatkan cahaya kecil disana. Mereka adalah Taehyung dan Namjoon yang menunggu teman-temannya.
"Hyung... Boleh tidak besok aku menginap diapartemenmu?"
"Tentu saja boleh, tapi kenapa kau tidak pulang? Orang tuamu bertengkar lagi?"
"Hmm.. Aku hanya malas kesana untuk sementara."
"Baiklah."
"Namjoon hyung, ada kabar dari Jin hyung?" tanya Suga baru saja selesai bersih-bersih bersama Hoseok, Jungkook dan Jimin.
"Sebentar lagi katanya." jawab Namjoon bangun dari duduknya.
Tiba-tiba sebuah mobil pickup datang mendekati mereka, sontak membuat para namja itu menghindar. Jin menghentikan mobilnya dan mengisyaratkan agar teman-temannya naik ke mobil.
Langit yang gelap tadi sudah mulai memancarkan cahayanya yang menunjukkan kalau pagi hari telah tiba. J-hope, Suga, Jimin, Taehyung dan Jungkook masih tertidur. Jin kurang tidur semalam karena efek dari obatnya belum bekerja sepenuhnya, sekarang ia merasa ngantuk. Kebetulan mereka dekat dengan dermaga jadi Jin menghentikan mobilnya disana.
Jungkook yang terbangun, turun dari mobil dan duduk di sekitar dermaga yang tak berpenghuni ini. Memandangi langit yang diikut sertakan oleh suara burung dan angin pagi yang berhembus. Hawa dingin merombak masuk kedalam jaketnya hingga ia mengeratkan jaket yang ia kenakan.
"Kau sedang apa?" tanya Suga yang melihat Jungkook sendirian duduk dipinggiran salah satu dermaga. Ia duduk disebelah Jungkook dan merangkulnya. Jungkook yang mendengar pertanyaan itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Hyung.."
"Kenapa?" tanya Suga masih merangkul Jungkook.
"Aku bersyukur bisa bertemu dengan Suga hyung dan hyung yang lain."
"Kau mabuk? Tumben bicara seperti ini, ada apa?"
"Tidak, aku hanya ingin mengucapkan itu.."
"Sepertinya pagi ini lebih dingin." Suga mengeratkan jaketnya dan memasukkan tangannya ke dalam saku.
Tidak ada sahutan dari Jungkook maupun Suga. Ombak yang mulai pasang mengisi keheningan disekitar mereka.
Setelah beberapa saat beristirahat ketujuh namja tersebut melanjutkan perjalanan ke tempat yang diberitahukan Jin kemarin.
Dari kejauhan terlihat pantai yang sepi dan sejuk, Semilir angin dan suara arus ombak yang khas membuat pantai itu memiliki suasana yang damai. Taehyung, Jimin dan Jungkook yang berada dibelakang bersorak-sorak gembira, untungnya pantai itu sepi jadi mereka bisa berteriak sesuka hati.
"Hyung, tambah kecepatannya." teriak Taehyung dari belakang.
"Baiklah." Jin menginjak pedal gasnya tiba-tiba sampai Namjoon, Suga dan Jhope yang berada didalam mobil terpental kebelakang.
"Yaa!!" Jin tertawa tanpa rasa bersalah, menghiraukan teman-temannya yang mengomel padanya.
Jin menghentikan mobilnya di tepi pantai. Taehyung, Jungkook, Jimin yang berada dibelakang langsung melompat keluar dari mobil dan berlari-larian. Namjoon, Suga dan Hoseok pun menyusul ketiga maknae itu. Jin yang terakhir meninggalkan mobilnya dan tidak lupa membawa handycam ditangannya. Jin mulai merekam teman-temannya yang sedang bermain air.
"Jin hyung, kemarilah.. Kami buat istana pasir" teriak Jungkook dan Taehyung yang membuat mahakarya itu.
"Wooaaa.. Daebak!!"
"Jin hyung, ayo kita berfoto" kata Hoseok dan Suga yang sudah bersiap untuk difoto. Yang lain pun ikut menyempil.
"Hana dul set."
Jin menyendiri ditepi pantai karena kelelahan sehabis bermain tadi sedangkan teman-temannya masih bermain di dalam air.
"Jin hyung..." panggil Taehyung membuyarkan lamunan Jin yang entah kemana.
"Yaa, Waeyo?" jawab Jin.
"Hyung sakit?" tanyanya.
"Kelihatan?"
"Sangat. Seharusnya kita tidak usah pergi."
"Melihat kalian sangat ingin pergi, aku jadi tidak ingin membatalkannya lagipula ini hanya masuk angin biasa." ujar Jin.
Mereka duduk berdua, melihat teman-temannya masih membuat istana pasir seperti anak kecil.
"Aku benci tempat ini." ucap Taehyung tiba-tiba. Jin diam dan mendengarkan apa yang dikatakan Taehyung. "Pantai selalu mengingatkanku dengan hal pahit. Nenekku selalu berkata 'jangan membenci pantai yang indah ini, buatlah kenangan manis yang banyak supaya kenangan pahit itu bisa tergantikan dengan yang manis.' Jadi nenek sering mengajakku ke sini saat orang tuaku bekerja. Saat nenek meninggal, Ibuku yang menggantikan posisi nenek meskipun kerjaannya sedikit terhambat karena aku." Jin tau kalau Taehyung sangat dekat dengan neneknya dibandingkan orang tuanya.
"Tapi sikap ayah berubah sejak dipecat dari pekerjaannya, ia mulai mabuk-mabukkan dan mengamuk dirumah. Ibu harus banting tulang untukku dan ayah, tapi ayah selalu memarahinya dan akhirnya malah bertengkar. Aku tidak tahan, rasanya ingin pergi saja dari rumah.""Aku tidak tau harus bilang apa, meskipun sering bertengkar mereka pasti masih menyayangimu."
"Bagaimana hyung bisa seyakin itu?"
"Emm, gimana ya? Ikatan antara orang tua dan anak tidak akan terputus." ujar Jin menggaruk lehernya yang tidak gatal.
"Pfftt, sejak kapan hyung menjadi bijak?" tanya Taehyung.
"Aku memang bijak dan juga sa~ngat tampan." jawab Seokjin sambil memperagakan flying kiss.
"Taehyung, Jin hyung ayo kita beli makan!!" panggil Namjoon.
"Iyaa!" jawab Jin lalu menepuk pakaiannya yang penuh pasir.
"Jin hyung ada yang ja..tuh.." Taehyung mengerutkan keningnya, dengan cepat Jin mengambil barang itu dan memasukkannya ke dalam kantong.
"Ini vitamin. Terima kasih ya. Ayo kita makan!!" seru Jin merangkul Taehyung untuk pergi bersama.
Maaf ya aku slowupdate dulu ya,
Aku mau nanya dong!
Ada yang kepikiran gak kayak gimana kelanjutan ceritanya? Siapa tau bisa aku masukin ke dalam ceritanya ini hehe
Votement ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Leave (Kim Seokjin)
Overig"everything goes back to you" Seokjin bertemu dengan dirinya dimasa depan. Sejak itulah kehidupan Seokjin berubah, dimana ia mulai menyelamatkan teman-temannya yang celaka di masa depan.