Queenta baru saja selesai makan siang bersama Vira dan Lina. Tidak sengaja ia bertemu dengan lima teman sekelasnya yang juga akan menuju kelas. Mereka bertanya tentang bagaimana rasanya duduk dengan Reyes dan mereka merasa kasihan dirinya dianggap tidak ada oleh cowok itu. Dua orang dari mereka menawarkan diri untuk bertukar tempat duduk. Tapi, ia merasa hal itu seperti bentuk melarikan diri. Ia tetap berusaha agar Reyes mau menjadi temannya walau pasti butuh perjuangan ekstra.
"QUEENTA!"
Queenta setengah terkejut kala mendengar suara dua orang cowok yang sedang berada di mejanya. Dua orang itu menatapnya antusias. Padahal, ia merasa tidak terlalu dekat dengan mereka. Ia hanya bertemu mereka secara kebetulan. Kenapa juga mereka kelihatan gembira saat melihatnya sekarang? Bukankah gank Rey itu paling alergi dengan perempuan?
"Kak Reyhan?" Queenta tersenyum pada Reyhan untuk menutupi kebingungannya, ia tidak tahu harus mengucapkan apa. Ia khawatir bila terlalu sok kenal ia akan dijuteki, sama halnya saat pertama kali ia bertemu Reyes. Ia hanya meminimalisir hal yang membuat dirinya semakin dibenci. Tak lama matanya beralih pada orang di sebelah Reyhan. "Kak Rey, Kak Rey.." Queenta mencoba mengingat siapa nama cowok yang wajahnya sebelas dua belas dengan Reyes. Sama-sama berwajah jutek.
"Reymond." Reymond mengulurkan tangannya. Queenta menyambutnya.
"Oh, iya Kak Reymond." Queenta tertawa. "Maaf Kak, kita kan belom pernah kenalan." lanjutnya lagi, malu.
"Kalian saling kenal?" Reyes menyelak diantara tubuh Reyhan dan Reymond. Dua temannya menghalangi pandangan karena berdiri tepat di depannya. Ia menatap bergantian pada tiga orang di hadapannya.
Reyhan dan Reymond tidak ingat jika di situ ada Reyes. Mereka pernah bercerita tentang cewek traktor yang selalu hadir untuk membantunya. Tapi, ia juga tidak menyebutkan nama cewek itu karena mereka mengetahuinya baru-baru ini. Ia juga tidak percaya Queenta adalah murid akselerasi itu dan merupakan teman sebangku sekaligus musuh bebuyutan Reyes!
Reyhan ingin menarik kembali ucapan tebak-tebakan beberapa menit yang lalu. Pasti cewek itu kutu buku, culun, nggak fashionable, dan... Jelek. Ya tuhan! Queenta tidak seperti itu. Dia kebalikannya. Ingin sekali ia menampar mulutnya sendiri akibat mulut tidak bertanggung jawab yang mengucapkan hal asal-asalan. Terlalu lama bergaul dengan tiga Rey, ia jadi tertular mulut ember bocor Reymond. Berbicara tanpa di saring.
"Ini si cewek traktor itu Rey. Yang pernah kita ceritain." Reymond berkata dengan menaikkan tangan kanannya ke arah Queenta sementara tangan kirinya dimasukkan ke dalam saku celana.
"Iya, dia yang ngasih bensin gratis dan yang nemuin dompet gue." Reyhan menambahkan.
"Kita kemaren nyariin lo di absensi tapi nggak ada. Dikirain lo pindah sekolah, Queen." Reymond menoleh pada Queenta yang masih memandang Reyes.
"Kakak nyariin aku? Kenapa, Kak?" Queenta bertanya sambil menunjuk dirinya sendiri. Ia seakan tidak percaya dua Rey mencarinya. Apa ada kesalahan yang diperbuatnya?
"Kan lo belom nerima traktiran Reyhan," ucap Reymond santai, ia kembali duduk di meja seperti tadi. Reyhan pun duduk di tempat semula. Hanya Reyes yang masih berdiri mematung.
"Aku nggak berharap ditraktir, Kak. Udahlah, Kak. Aku bantuin ikhlas kok." Queenta mengibas-ibaskan tangannya, ia mengambil tempat di kursi seberang karena tempatnya sedang digunakan oleh tiga Rey itu.
"Kita ngerasa berhutang, Queen." Reyhan dan Reymond menyahut bersamaan.
BOOM!
Reyes seperti meledak. Dua temannya itu memang pernah bercerita tentang cewek yang selalu membantu mereka di saat tidak terduga. Tapi, ia tidak menyangka jika cewek yang mereka agung-agungkan itu adalah Queenta. Queenta si penghancur ketentraman hidup, polusi lingkungan, penggoda spesies laki-laki di kelasnya. Dan ternyata dia sudah merayu Reyhan dan Reymond terlebih dahulu!
KAMU SEDANG MEMBACA
THREE REY
Ficção AdolescenteReyes-Reyhan-Reymond. Tiga cogan SMA Xavier School yang berpredikat untouchable. Tiga cowok ini pelit bicara dengan makhluk bergender cewek, namun seiring waktu penilaian mereka tentang cewek berubah setelah kehadiran Queenta Clarissa, cewek aksel y...