Mungkin kalian akan bingung prolog sama chapter awal gak nyambung😂.
Jadi gini guys awalnya judulnya bukan ini. Tapi tentang gamers. Karena aku gak bisa bangun chemistry antara tokoh utamanya, jadi aku ganti judul.
Jangan tanya kenapa gak bisa ya wkwks.
Tapi tenang aja, Nanti juga akan bersangkutan kok ceritanya.Selamat membaca😊
-The Sweet Side-
Sinar matahari merambat masuk lewat celah jendela kamar. Gadis yang sedang tertidur nyenyak itupun mengerjapkan matanya untuk menyasuaikan cahaya yang masuk. Karena merasa terganggu, ia membuka matanya dan tepat saat itu pandangannya tertuju pada jam yang berada di atas nakas.
06:30
Ia memejamkan matanya kembali.
1 detik
2 detik
3 detik
Gerubukkk!! Ia bangun dari tidurnya secara tiba-tiba dan langsung menuju ke kamar mandi. Karena semalam ia pulang larut setelah selesai balapan, akhirnya ia terbangun kesiangan.
Disaat situasi seperti ini, hanya butuh 10 menit bagi Killa untuk mandi. Ia pun segera berpakaian seragam, memakai sepatu dan menyambar tas beserta kunci mobilnya yang berada di atas meja belajar. Ia berlari kearah bagasi sambil melihat jam putih yang melingkar dipergelangan tangannya.
06:51.
"Shit!! Habis deh gue sama guru itu." Umpat Killa sambil memasuki mobilnya. Tanpa babibu, ia menanjap gas membelah jalanan Ibu Kota dengan kecepatan diatas rata-rata.
Setelah beberapa saat mobilnya berbaur di jalanan. Entah kebetulan sialan atau sialan kebetulan jalanan ibu kota sangat macet. Ya, mau gimana lagi namanya ibu kota siang sedikit saja pasti macet.
Jam menunjukan pukul 07:25 dan Killa baru sampai di depan sekolah.
Pemandangan yang ia lihat pertama kali adalah indahnya pagar hitam nan tinggi menjulang bak pagar neraka tersebut tertutup rapat-rapat. Seolah jika ada celah sedikit saja, penghuninya akan melarikan diri.
Si SMA Pancasila ini masuk jam 07:15 dan lima belas menit itu sebagai toleransi bagi siswa yang kesiangan, dengan konsekuensi hukuman lari mengelilingi lapangan. Untuk berapa banyak nya, tergantung pada seberapa telat siswa kesiangan.
Jika lebih dari itu, gerbang di tutup. Boleh masuk dengan konsekuensi alfa pelajaran sampai istirahat pertama.
Tapi, ada beberapa guru yang jika telat tidak bisa ikut mata pelajarannya. Konsekuensi nya tanpa keterangan di catatan absen guru yang bersangkutan.
Ia pun hanya bisa menatap nanar gerbang dihadapannya. Mana perutnya sangat lapar karena tak sempat sarapan.
Sial umpatnya dalam hati.
Brumm...brumm..brumm ....
Suara deru mesin motor sport memecah keheningan di luar area sekolah dan tepat berhenti di samping mobil Killa. Killa pun menurunkan kaca mobilnya untuk mengetahui siapa yang sama terlambat dengannya. Pengendara motor sport tersebut membuka helm fullface nya. Sesaat pandangan mereka berdua beradu. Lalu dalam detik ke dua, mereka sama-sama memalingkan muka untuk menghindari kontak mata.
Levy? Batin Killa.
Pengendara motor yang bernama Levy tersebut membunyikan klakson untuk minta dibukakan pintu gerbang. Tepat pada bunyi klakson ketiga, pak satpam dengan kumis tebalnya keluar dan..... Pak Hasan muncul dibelakang Pak satpam itu dengan sorot wajah yang tak dapat di deskripsikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweet Side
Teen FictionIbarat eskrim, dia dingin, tapi manis. Dan.. aku suka. Suka eskrim maksudnya. Start : 11 jan 2018