Tett....tett...tettt.....
Bel istirahat terdengar sangat nyaring memenuhi penjuru sekolah SMA Pancasila ini.
"Udah istirahat Kok Killa belom keliatan batang hidung nya sih." Kata Manda sambil melihat handphonenya.
"Gimana mau keliatan batang hidungnya, orangnya aja kagak ada. Gimana sih lo Nda." Kata Shelly sambil bangkit dari bangkunya, dan menghadap ke belakang tepat dimana Manda berada.
Nadya dan Manda pun hanya memutar bola mata malas karena ucapan Shelly.
"Jangan-jangan Killa madol jam pelajaran lagi. Masa udah 4 jam pelajaran gak masuk." Curiga Shelly.
"Jangan suudzon Shel, bisa jadi dia lagi dihukum." Ucap Manda memperingatkan.
"Yaudah, ngantin duluan yu guys." Ajak Nadya.
"Kuy." Ucap Shelly dan Manda secara bersamaan.
"Gue gak diajak nih?" Seketika Suara seseorang terdengar sangat familiar di telinga ketiga orang itu. Refleks mereka bertiga pun menoleh ke sumber suara, tepatnya ke arah pintu.
"Wih,,, kemane aje lo Kill baru nongol?" Tanya Manda.
"Biasa, Pak Hasan kangen sama gue." Ucap Killa sambil terkekeh. Lalu ia berjalan kearah bangkunya dan meletakan tas dibangkunya.
"Bahasa lo Kill,geli gua." Kata Nadya sambil terkekeh geli.
"Yaudah ayo jadi ngantin gak nih?"
"Kuy." Ucap Manda, Shelly dan Nadya bersamaan.
Mereka berempat jalan beriringan menuju kantin yang letaknya tak terlalu jauh.
Setelah mereka sampai dikantin, mereka mengedarkan pandangan untuk mencari tempat yang kosong. Pandangan mereka jatuh ke tempat kosong dekat dengan tukang bakso.
"Kalian mau pesen apa?" Tanya Manda.
"Lo cocok jadi pelayan restoran Nda." Ucap Killa sambil terkekeh diikuti kedua temannya yang lain.
"Lo mah ngerusak mood aja sih. Gue lagi baik juga nawarin buat pesenin makanan." Kata Manda dengan wajah di buat bete.
"Ya udah sih maaf, baperan amat deh." Kata Killa tak lupa kekehannya.
"Emang amat baper sama siapa?" Tanya Shelly.
Kriikk krikk krikk...
Killa, Manda dan Nadya pun saling berpandangan.
"Gue mau bakso sama lemon tea Nda." Kata Nadya tak mengindahkan pertanyaan unfaedah Shelly.
"Gue samain kayak Dya deh." Kata Killa.
"Gue mau bakso sama jus jeruk aja. Bakso nya pakek mangkok. Terus bakso sama jus jeruknya gak boleh dicampur." Kata Shelly dengan wajah minta di taboknya.
Tik tok tik tok....
"Eh Nda kenapa lo bengong. Cepet itu pesenan gue. Jangan sampe salah kayak pesenan Dya. Masa Bakso sama lemon tea, gimana rasanya? Killa lagi, masa pesen makanannya samain aja sama Dya. Emang disini ada yang jual Dya ya. Gue bingung deh." Ucapnya dengan mimik muka kelewat ogeb atau polos itu.
"Kalau bukan temen. Udah musnah lo dari kemarin-kemarin." Kata Manda kesal lalu pergi untuk memesan makanan.
"Dua." Kata Nadya dengan eksperesi datar dan malas.
"Tiga." Kata Killa tak jauh beda dengan Nadya.
"Kenapa kalian berhitung?" Tanya Shelly yang tidak di tanggapi oleh Killa atupun Nadya. "Yaudah gue juga berhitung. Empat." Kata Shelly yang menunjukkan ekspresi tulil nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweet Side
Teen FictionIbarat eskrim, dia dingin, tapi manis. Dan.. aku suka. Suka eskrim maksudnya. Start : 11 jan 2018