6. Tikung-menikung

108 14 2
                                    

Hari Minggu adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh Killa. Selain libur sekolah, hari minggu adalah jadwalnya untuk balapan mobil.

09:15

Killa bersiap-siap untuk pergi. Kali ini ia memakai baju t-shirt warna putih lengan pendek yang bertuliskan fake.
Celana jeans panjang warna hitam yang dipadukan dengan sepatu kets berwarna senada dengan baju. Rambutnya digerai sebahu dengan ujung yang bergelombang.

Saat ia ingin turun ke bawah, handphone yang berdering ada pesan masuk dari seseorang.

Mamaku😍
Killa kamu sedang apa? Kamu baik-baik saja kan? Apa uang kamu masih cukup?

Lagi mikirin hidup. Dibuat baik. Gak akan pernah cukup.

Mikirin hidup gimana? Yaudah nanti mama suruh papa kamu transfer lagi ya sayang, baik-baik disana. Love you😘

Gak akan pernah cukup untuk menggantikan kebahagiaan yang sudah hilang. Batin Killa.
Miss you Ma.

Perasaan Killa yang tadinya cukup baik berubah 180 derajat karena pesan dari mamanya itu. Pesan yang selalu datang setiap hari untuk menanyakan kabar saja tidak cukup bagi Killa. Ia butuh sosok mamanya yang nyata untuk melihat keadaannya. Ia butuh perhatian yang lebih, kasih sayang dan bimbingan secara langsung dari orang tuanya. Bukan uang yang dikirimkan papanya pada setiap bulannya.

Mood Killa sedang berada di level terbawah saat ini. Ia benar-benar butuh pelampiasan emosinya. Tanpa di tunda lagi ia pun cepat-cepat menuju bagasi. Saat membukakan pintu, Killa terkejut karena ada seorang yang sudah berdiri disana. Orang itu diam dan memandang Killa tanpa ekspresi. Wajahnya yang tampan malah membuatnya terlihat semakin cool. Ia memakai jeans selutut dengan t-shirt putih dan sepatu warna senada.

"Monyet lo. Ngagetin aja." Ucap Killa kesal.

"Suka banget sih manggil gue monyet. Gue itu punya nama dan nama gue adalah Levy Biyyu Fauzan cowok most wanted sekolah." Ucap Levy pede sambil menyisir rambutnya dengan tangan. Aish dikira ganteng? Ganteng banget malah.

"Pede gila." Ucap Killa sambil memutar bola mata malas. "Ngapain lo disini?" Tanya Killa kemudian.

"Gak tau pengen aja kesini." Ucap Levy santai lalu masuk ke dalam rumah Killa.

"Ehh..eh apa-apaan lo main nyelenong masuk ke rumah orang." Ucapnya sambil menyusul Levy.

"Emang dirumah ada orang?" Tanya Levy.

"Gak ada."

"Yaudah."

"Hah?" Bingung Killa. Killa pun hanya mengamati apa yang ingin dilakukan oleh Levy.

Sebenarnya ada yang Levy heran dari keluarga Killa. Suasana dirumahnya sangat sepi bahkan terlalu sepi. Ia ingin menanyakan hal tersebut kepada Killa. Namun ia merasa tidak pantas ingin mengetahui privasi orang lain.

Levy pun meneruskan langkahnya untuk masuk ke rumah Killa tepatnya ke arah dapur. Killa yang penasaran pun mengikuti langkah Levy. Ternyata Levy mengambil minuman kaleng yang ada di kulkas.

"Bagus banget kelakuan lo." Ucap Killa sambil menyilangkan tangannya.

"Lo mau? Ambil aja masih ada kok. Gak usah sungkan-sungkan anggap aja rumah sendiri." Ucap Levy santai lalu ia berjalan melewati Killa begitu saja.

Killa pun dibuat melongo oleh kelakuan ajaib Levy.

Saat Killa kembali ke ruang tamu, ia melihat Levy sedang duduk santai sambil memainkan gadgetnya.

The Sweet SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang