10. Ditukar

824 53 2
                                    

Mami adalah mami. Mami buka tipikal orang pemarah. Sampai saat ini pun mami masih memasang raut muka tenang sambil melipat kedua tangannya. Sejujurnya Maminya telah lelah mengurus kedua anak perempuannya yang tak pernah akur. Entah sejak kapan kedua putri kembarnya mulai menjadi seperti orang asing. Keputusan untuk menukar mereka selama seminggu Mami rasa bukan keputusan yang buruk.

"Mi, apa ngga--" Belum selesai Mino berbisik ditelinga Maminya, kemudian Mami mengangkat tangannya mengisyaratkan Mino untuk diam.

"Hape kalian mana?" Tanya Mami. Gea dan Lea masih duduk bersebelahan di sofa kamar Gea sambil mendengarkan nasihat Maminya.

"Mana?" Tanya Maminya lagi. Perlahan Gea dan Lea mengeluarkan handphonenya masing-masing.

"Tuker" Titah sang Mami.

"Mi, tapi--" Sela Lea

"Tuker" Jawab Maminya dengan nada tenang.

"Mi, Vino gimana, Mi? Kan aku punya Vino masa Vino nganggep Lea sebagai aku.. Dia kan pacar Gea, Mi" Protes Gea. Maminya hanya tersenyum.

"Itu urusan kamu. Mami gamau tau. Kalian harus rahasiain ini dari siapapun. Jalanin hidup sebagai Lea, dan kamu Lea jalanin hidup sebagaimana Gea"

Hening. Tak ada perlawanan dari kedua putrinya. Mino berdeham memecah suasana.

"Kalo gitu ayo makan dulu" Ajak Mino.

"Ngga laper!" Jawab Gea sambil langsung bangkit dan berlari meninggalkan kamarnya.

Sementara Lea masih diam. Mami kemudian pergi meninggalkan Mino dan Lea.

"Heh"

"Gue lagi ga mood"

"Itu juga gue tau" Kata Mino sambil duduk disebelah adiknya.

"Le.. Eh Ge.."

"Apaan si bang"

"Jangan nganggep Mami ngga mikir panjang. Mungkin dibalik kalian tukeran gini ada maksud tertentu"

Lea diam. Entah harus menanggapi apa, yang jelas Lea bingung dan lelah. Bagaimana nanti kalau mereka ketahuan guru kalau mereka bertukar posisi? Bagaimana nasib tim basket? Bagaimana nilainya nanti? Bagaimana Moran, Daniel, Bobby dan June nanti? Bagaimana... Kalau Rei makin suka pada Gea?

"Udah jangan dipikirin.. Ayo makan" Kata Mino sambil menepuk pundak adiknya.

***

"Gue boseeennn!!" Teriak Gea sambil melemparkan tubuhnya ke ranjang di kamar barunya. Ia mengacak rambutnya sendiri saking bingung dan kesalnya.

Gea kemudian melirik ke arah pintu balkon. Ia melihat kamar Rei yang terbuka. Baru Gea sadari ternyata kamar Lea dan Rei benar-benar dekat.

"Pantes tu anak dua suka jemput jemputan" Gumamnya. Lea melongok ke kamar Rei, mencari si pemilik kamar. Sayangnya Rei tak ada di kamarnya.

Gea iseng memutari seluruh kamar kembarannya. Gea baru tau kalau Lea pandai melukis. Gea juga baru tau kalau Lea iseng-iseng suka membuat cerita bergambar. Gea memperhatikan foto kelima orang menggunakan seragam SMA dan berdiri di gerbang sekolahnya. Ada Lea, Moran, Bobby, Daniel, dan June disana. Mereka tampak bahagia menatap kamera. Baru Gea sadari ternyata kelimanya sangat kompak. Gea jadi ingat dia bertukar handphone dengan Lea. Iseng, Gea membuka galeri milik kembarannya itu.

 Iseng, Gea membuka galeri milik kembarannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Different! [✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang