"Ngaco lo monyet! Nih makan!" Daniel menyuapi June dengan kepirik kentang yang ad di tangannya. Tak ada yang dapat June lakukan selain mengunyah dan menelan keripik itu.
"Udah deh June emang suka ngawur. Ayo ke belakang bantuin Umi masak" Moran langsung menarik Gea ke dapur. Moran tak mau susana makin kacau karena tuduhan June.
Sementara Bobby hanya diam, ia tak tau harus bereaksi bagaimana. Yang ia tau, Lea yang ia kenal akhir-akhir ini memang menyukai snack rumput laut itu. Yang Bobby tau pula, Lea tak pernah memilih soal makanan.
"Hai Umiii" Sapa Moran sambil mencium tangan Umi –ibu dari Bobby–
"Eh neng Moran udah dateng.. Mana yang lain?" Tanya Umi.
"Ada tuh di depan.. Ayo sini Umi aku bantuin" Ujar Moran sambil berdiri disamping Umi dan membantu Umi mengupas bawang. Sementara Gea masih berdiri mematung menatap punggung Umi dan Moran. Gea tak tahu kalau berkumpul bisa semenyenangkan ini. Gea tak tahu kalau ibunda Bobby ini begitu baik dan ramah. Gea tak tahu kalau berteman dekat itu benar-benar seperti memiliki saudara kandung sendiri.
"Neng cantik kenapa atuh diem aja? Sini gabung" Ajakan Umi membuat Gea terkaget dan bangun dari lamunannya. Gea kemudian ikut membantu Umi dan Moran memasak.
"Beli kerang putih? Tumben nih masak seafood" Kata Umi saat membuka kantung belanjaan yang tadi Moran bawa. Moran kemudian tersenyum.
"Iya Umi.. Soalnya Lea suka. Iyakan Le?" Tanya Moran. Gea hanya mengangguk kikuk.
"Iya suka" Jawabnya jujur. Memang betul dirinya menyukai seafood, tapi Gea tak tau apakah Lea juga menyukai seafood atau tidak.
Sementara itu di ruang depan Bobby, June dan Daniel sedang sibuk bermain PS. Daniel sedari tadi bersumpah serapah karena June kembali mengalahkannya untuk ketiga kalinya. Sementara Bobby dan June tertawa puas.
"Eh bokap lo belum balik?" Tanya Daniel tiba-tiba. Bobby mengangguk.
"Masih di Surabaya. Lusa mungkin baru balik" Kini giliran Daniel mengangguk mengerti.
"Heh nggos.." June menyenggol lengan Bobby yang sedang duduk di lantai menggunakan kakin6a.
"Apaan?"
"Lo ngga ngerasa ada yang aneh apa sama diri lo?" Tanya June tiba-tiba. Daniel melirik ke arah Bobby, menanti respon dari sahabatnya itu.
"Aneh apanya?"
June berdeham, kemudian membenarkan posisi duduknya, "Ya sama perasaan lo" Ujarnya hati-hati.
Daniel mengerutkan keningnya, ia paham kemana arah obrolan ini. Daniel memilih diam dan membiarkan Bobby menjawabnya.
"Gue juga gatau" Jawab Bobby.
"TUHKAN!" Kata-kata Daniel membuat June kaget dan secara reflek melempar Daniel dengan botol air mineral.
"Diem dulu setan!" Ujar June. Daniel hanya tersenyum dan tangannya membentuk simbol peace.
"Jadi gimana?" Tanya June lagi. Bobby mengedikkan bahunya cuek.
"Gue suka sama dia deh kayaknya" Kata Bobby jujur. Daniel dan June seketika melongo.
"SERIUS NGGOS?!"
"Iy–"
"TARAAAAA JADI NIH MAKANANNYA" Belum selesai Bobby menjawab, sayangnya tiba-tiba Moran dan Gea datang dari arah dapur membuat ketiga laki-laki itu berkamuflase seolah-olah tak ada hal penting yang mereka bicarakan.
"Lagi ngomongin apaan sih kalian?" Tanya Gea penasaran. Karena ia melihat raut wajah Daniel yang tiba-tiba berubah.
"Bukan apa-apa" Jawab June dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different! [✔️]
FanfictionPunya kembaran ga melulu seneng karena dianggap cute dan goals. Terutama bagi Lea dan Gea yang tak pernah merasa beruntung memiliki kembaran satu sama lain. Okay mungkin bagi orang-orang mereka "kembar" tapi bagi Lea dan Gea, mereka "BEDA!"