"LELEEE"
Lea yang sedang berjalan di koridor sekolah langsung menoleh ke belakang. Seorang dengan rambut hitam pekat nan panjang dengan wajah putih bak porslen datang menghampiri Lea. Dia tersenyum memamerkan sederetan giginya yang rapi dan tampak manis dengan tulang dagunya yang panjang.
"Eh ada Rei. Pagi Reeeeiii" Kata Moran. Rei tak menggubris sapaan dari Moran. Malah justru menepuk bahu Lea yang mengisyaratkan dirinya jalan duluan. Lea hanya mengangguk paham.
"Yeee ganteng ganteng songong lu dasar ikan teri!" Kata Moran sambil melihat sinis ke arah Rei. Lea hanya tersenyum.
"Apa hubungannya sama ikan teri?"
"Nanti kalo gue ngomong anjing lu ngamuk Le" Kata Moran. Lea mendelik ke arah Moran, dia malah nyengir tanpa dosa.
"Nohkan yayangnya ga terima si oncom dibilang anjing.. Abisan sih dia ngeselin banget" Omel Moran.
"Dia emang gitu kali ah kek ga paham aja lu" Kata Lea sambil melanjutkan berjalan. Moran berjalan cepat menyamai langkah Lea.
"Tapi kan gue udah baik hati nyapa dia Le" Kata Moran. Lea menggandeng tangan Moran dan menariknya ke kelas.
"Udah diem ayo ke kelas"
Sialnya baru saja Moran dan Lea masuk ke kelas, mereka bertemu Vino dan Gea yang asik mengobrol dengan beberapa anak cheers gengnya Gea, seperti Bona, Sena dan Kei.
"Oh hai Le" Sapa Vino. Lea hanya tersenyum. Moran tak henti-hentinya melemparkan pandangan sinis ke arah Gea dan gengnya, apalagi ke arah Bona yang notabene musuh bebuyutan.
"Hai juga Vi" Sapa Lea lalu buru-buru jalan ke kelas sambil menarik Moran. Gea sama sekali tak menyapa kembarannya itu, apa yang mau disapa? Setiap hari aja udah ketemu dan muak. Pikirnya.
"Ran.. Vino kan udah baik mau nyapa kita. Muka lu jangan sinis gitu dong" Kata Lea sambil duduk di bangkunya. Moran kemudian duduk tepat di samping kiri Lea.
"Yakan abisan gue gondok banget liat gengnya Gea Le.. Alalagi Bona Le.. Mukanya songong abis anjir.. Minta digaplok banget" Kata Moran sambil melemparkan tasnya ke meja. Lea menghela nafas pendek kemudian menatap Moran.
"Yang salah bukan Bona juga kali.. Tapi itu si Yoyo yang seenaknya mainin hati lu" Kata Lea.
"Duh lagi ngomongin apa sih ini ibu ibu gosip" Sahut Daniel. Entah angin darimana, cowo dengan rambut kecoklatan dengan bibir tipisnya yang manis itu datang tiba-tiba dan duduk seenaknya di hadapan Moran.
"Mau tau aja lu" Jawab Moran ketus.
"Yeee perkontilan lu pada ditanyain jawabnya sok sok begitu.. Ini tuh abang nanya karena peduli you know" Cerocos Daniel. Begitulah Daniel suka ngobrol gajelas ngalor ngidul, tapi dialah satu-satunya moodmaker Lea dan Moran ketika tidak ada siapapun yang bisa dijadikan bahan candaan.
"Muka lu tuh perkontilan" Jawab Lea. Moran tertawa puas.
"Yeeu jangan kelebaran kodok masuk tau rasa lu" Kata Daniel sambil melempar kertas ke mulut Moran. Alhasil moran ngamuk ngamuk karena kertas yang Daniel lempar masuk ke dalam mulut Moran.
"Duhh rame amat ini geng kadal pagi pagi" Sapa Bobby. Jangan tanya! Bobby itu sebelas dua belas alias tidak jauh berbeda dengan Daniel. Sama-sama kurang waras.
"Itu si Jisoo hamil. Lu gatau?" Jawab Daniel ngawur. Bobby langsung berubah raut wajahnya dan memukul kepala Daniel.
"Belum gue apa-apain gimana hamil tole" Jawab Bobby.
"Halah prikintil.. Bentar lagi juga paling gue dapet keponakan baru nih dari elu sama Jisoo" Kata Daniel yang sukses membuat Lea dan Moran tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different! [✔️]
FanficPunya kembaran ga melulu seneng karena dianggap cute dan goals. Terutama bagi Lea dan Gea yang tak pernah merasa beruntung memiliki kembaran satu sama lain. Okay mungkin bagi orang-orang mereka "kembar" tapi bagi Lea dan Gea, mereka "BEDA!"