Bobby berlari tak tentu arah mengelilingi sekolah, dari mulai kantin, kelas Gea atau bahkan toilet khusus perempuan pun sudah Bobby datangi. Bodohnya Bobby tak menanyakan pada Lea terlebih dahulu dimana adiknya berada. Bobby mengutuk dirinya sendiri karena kebodohan akan dirinya.
"Mang es teh satu" Ucap Bobby sambil melempar tasnya ke meja kantin dengan kasar. Bobby lelah woy! Keringat mengalir bercucuran di dahi dan lehernya, bahkan rambut Bobby pun terlihat sedikit basah.
Tak lama kemudian, pesanannya pun datang, "Nih Bob.. Tumben belum pulang" Tanya Mang Kirun saat melihat Bobby masih berkeliaran di jam pulang sekolah. Maklum saja, Bobby kan murid paling semangat saat mendengar bel pulang sekolah. Bahkan saat gerbang sekolah masih dikunci, Bobby sudah berteriak meminta Pak Supri selaku security di sekolahnya untuk membuka gerbang.
Bobby kemudian meneguk habis segelas es teh yang ia pesan, kemudian mengatur nafasnya perlahan, "Lagi nyari calon pacar. Manng Kirun liat ngga?" Tanya Bobby dengan polosnya.
"Kamu mah kan jomblo, sekarang udah punya gitu calon pacar?" Tanya Mang Kirun dengan polosnya.
"Punya dong! Tau Gea ngga? Argea, tuh dia calon pacar saya" Ujar Bobby sambil merapikan rambutnya dan mengedipkan matanya pada Mang Kirun yang hanya dibalas dengan gelengan kepala oleh sang pemilik warung mie ayam itu.
"Tau ngga, Mang?" Tanya Bobby lagi.
Mang Kirun mengerutkan keningnya, "Argea yang cantik itu?" Tanya Mang Kirun.
"Iya!" Jawab Bobby dengan semangat.
"Yang rambutnya panjang?"
"Iya!"
"Yang pake poni?" Tanya Mang Kirun lagi.
"Betul!"
"Yang ikut ekskul anu sok joget-joget di luhur tea?"
Bobby menggaruk kepalanya yang tak gatal, "cheerleader maksutnya?"
"Nah iya" Jawab Mang Kirun dengan semangat.
Bobby membenarkan posisi duduknya kemudian menatap Mang Kirun lekat. Mang Kirun yang dipandangi oleh Bobby mundur secara perlahan. "Ada apa Bob?"
"Kok Mang tau sih soal Gea? Mang Kirun suka juga?!" Nada Bobby sedikit kaget saat mengucapkan pertanyaan konyol yang baru saja ia lontarkan.
"Ye engga atuh, Den! Mang Kirun mah udah punya istri" Jawab Mang Kirun mantab. Bobby cengengesan mendapat jawaban tegas dari sang penjual mie ayam itu.
"Terus kok bisa tau Gea?"
"Ya tau atuh, dari tadi Non Gea berdiri di belakangnya kamu!"
"HAH MASA SIH-" Bobby kemudian menoleh ke belakang dan mendapati Gea sedang berdiri di belakangnya. Gea berdiri sambil mengenakan pakaian cheerleader dan mengikat tinggi rambut coklat panjangnya.
Bobby langsung berdiri, menatap Gea dengan bibir sedikit gemetar, "Gea gue...guee" Bobby mengutuk dirinya dalam hati. bagaimana ia malah menjadi gagap seperti ini?!
"Apa yang lo bilang barusan.. Itu beneran?" Tanya Gea dengan hati-hati.
Bobby mengangguk cepat, "Iya beneran" Ujar Bobby dengan polosnya, membuat Gea tersenyum kecil menatap kebodohan Bobby yang selalu saja sukses membuatnya tersenyum.
Bobby sedikit salah tingkah saat melihat Gea tersenyum. Siapa sangka, kembaran sahabatnya yang dikenal sombong dan jarang tersenyum itu, kini malah tersenyum malu padanya. Bobby menatap Gea penuh harap, bukannnya melihat Gea kembali tersenyum, Bobby malah justru melihat mata Gea mulai berkaca-kaca. "Ge.. aduh jangan nangis dong" Ujar Bobby sambil berjalan mendekati Gea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different! [✔️]
FanfictionPunya kembaran ga melulu seneng karena dianggap cute dan goals. Terutama bagi Lea dan Gea yang tak pernah merasa beruntung memiliki kembaran satu sama lain. Okay mungkin bagi orang-orang mereka "kembar" tapi bagi Lea dan Gea, mereka "BEDA!"