22. Happiness

648 54 4
                                    


"Lah baru aja Lea pergi.. Kamu mau kemana?" Tanya Dara saat melihat Gea sudah rapi dengan celana jeans pendek serta hoodie yang ia pakai, tak lupa ia mengenakan sepatu converse hitam kesayangan Lea.

Gea nyengir sambil mengikat rambutnya asal, "Mau pergi sama–"

"Assalamualaikum!!" Dara dan Gea secara bersamaan menoleh ke arah pintu masuk. Ada Bobby disana, dengan cengiran dan dandanan khasnya. Ia hanya mengenakan kaos hitam polos dengan ripped jeans berwarna biru terang, serta sepatu vans berearna merah.

Dara tersenyum, "Waalaikumsalam.. Sini masuk"

Bobby nyengir kemudian berjalan masuk menghampiri Dara, lalu mencium tangan Dara dengan sopan.

"Sehat tante? Hehehehe"

"Alhamdulillah sehat. Kamu gimana? Jarang banget main lagi.. Kalo abis nganter dia juga langsung pulang" Ujar Dara sambil melirik ke arah Gea yang baru saja selesai mengikat rambutnya.

Bobby hanya nyengir sambil mengusap tengkuknya, "Yaa itu si Lea ngga ngebolehin mampir sih, Tan"

Gea mendelik, "Fitnah! Masuk neraka mampus lo!"

"Ih gaboleh gitu sama tamu" Kata Dara sambil mencubit lengan Gea.

"Ih Mami sakit.. Yaudah deh aku pergi dulu ya" Kata Gea sambil mencium pipi Dara dengan cepat. "Ayo Bob" Ajak Gea sambil menarik tangan Bobby.

"Pergi dulu ya tante"

Dara mengangguk, "Mau kemana sih Bob?" Tanyanya penasaran.

"Kepo ih si mami" Ujar Gea sambil menjulurkan lidahnya.

"Ih ditanyain!"

Bobby hanya tersenyum kikuk karena tak tau harus merespon keduanya seperti apa. Bobby hanya ikut berjalan dibelakang Gea, saat tangan kanannya ditarik oleh Gea.

"Hati-hati loh Bob"

"Siap tante!"

Keduanya kemudian berjalan menuju motor sport hitam milik Bobby. Bobby mengambil sebuah helm kemudian memasangkannya pada Gea. Ada perasaan senang dalam hati Gea saat Bobby melakukan hal kecil seperti ini. Jadi beginikah rasanya diperhatikan?

"Lo kenapa pake celana pendek gini sih" Protes Bobby sambil memperhatikan kaki Gea yang terekspose kemana-mana.

"Kenapa? Mulus kan hehehehe" Ujar Gea sambil menggerakan kakinya.

"Masih mulusan juga si Mochi" Timpal Bobby dengan santai sambil memakai helmnya.

Gea mendelik, "Siapa Mochi?" Tanyanya penasaran, entah rasanya ada yang mengganjal saat Bobby menyebut nama Mochi.

"Kucing Umi gue hehehehe"

"KAMPRET!" Gea kemudian memukuli lengan Bobby.

"Aduh sakit ampunn" Kata Bobby sambil mengelus lengannya. Kemudian Bobby menaiki motornya, "Ayo naik" Gea pun langsung menuruti perintah Bobby.

"Mau kemana sih? Gue tuh baru banget ganti baju.. Bisa ngga kalo ngajak jangan dadakan? Boros bensin astagfirullah" Cuhat Bobby. Pasalnya memang ia baru saja sampai rumah, dan baru saja Bobby ganti baju, saat itu juga Gea menelponnya dan meminta Bobby menemaninya jalan-jalan.

Gea nyengir, "Abisan liat kembaran gue jalan-jalan, gue jadi pengen jalan-jalan juga" Ujarnya jujur. Bobby hanya bisa mengelus dada mendapat jawaban dari Gea. Jika bukan untuk membuat sahabatnya senang, Bobby takan mau rela bolak balik begini. Bensin mahal!

Bobby kemudian menyalakan mesin motornya dan melaju dengan kecepatan sedang. Entah sejak kapan Gea mulai terbiasa naik motor dan membonceng Bobby sambil memeluknya. Terasa nyaman. Bobby pun tak keberatan saat Gea memeluknya. Meskipun awalnya Bobby deg-degan setengah mati karena perlakuan sahabatnya yang biasanya dibonceng Bobby akan memberikan jarak berapa senti, tapi sekarang justru memeluknya tanpa jijik.

Different! [✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang