Chapter 5

999 58 4
                                    



Desclamier : Naruto punya paman Masashi Kisimoto

Pairing : SasuHina dan temukan sendiri

Warning : OOC, AU,typo (always) dll

Dont like, dont read

.

.

.

Naruto mengerjapkan kedua matanya. Suaranya serak dan tenggorokannya terasa kering. Hari sudah mulai beranjak siang. Jam dinding di kamar Naruto yang dicat berwarna krem menunjukkan pukul 11 pagi. Untung saja hari ini libur jadi Naruto tidak perlu untuk bangun pagi-pagi ke sekolah. Ia menyingkap selimutnya kemudian ia melakukan gerakan patah-patah pada lehernya, bunyi 'krek-krek' terdengar ketika ia melakukan itu. Ah, badan Naruto terasa pegal sekali. Efek latihan, rekaman album dan photo shoot menguras tenaganya beberapa hari kebelakang ini. Jadi wajar saja jika tubuhnya lelah. Ia bukan robot kan? Agar ia tidak jatuh sakit, Naruto rajin mengkonsumi vitamin, rajin berolahraga dan banyak minum air putih. Tips dari Sakura. Soal Sakura, bagaimana keadaan gadis cherry itu ya? Sudah tiga hari Naruto belum menghubunginya. Apakah ia sudah mempunyai teman baru? Naruto penasaran. Setelah membasuh wajahnya dengan air dingin agar terlihat segar, Naruto berjalan ke arah nakas dan mengambil benda persegi di atasnya. Ia mencari kontak Sakura dan mengklik tombol video. Naruto melakukan video call.

Lama Naruto menunggu, tidak ada jawaban dari Sakura.

Apakah ia kuliah? Bukankah ini hari libur? Tanya Naruto dalam hati

Naruto melakukan hal yang sama lagi....

"Moshi moshi"

Naruto melihat Sakura tersenyum sambil terenyah-enyah. Keringat mengucur dipelipisnya.

"Gomenne... aku sedang bersih-bersih dan tidak mendengar telponku berdering"

Suara serak Sakura yang terbata-bata akibat mengatur jalan nafasnya itu terdengar seksi ditelinga Naruto. Apalagi saat ini Sakura hanya menggunakan tanktop tanpa bra, payudaranya tercetak jelas dan membuat Naruto kesusahan menelan ludahnya. Shit! Naruto ingat ia sudah tidak membuang 'sumber kehidupan' nya selama 3 hari ke belakang. Bagian bawahnya terasa sesak sekali.

Naruto berdehem, "Apakah aku menganggumu?"

Sakura menggeleng. Rambut pinknya yang diikat keatas membuat leher jenjangnya yang putih tampak jelas. Naruto ingin sekali memberi warna pada leher putih itu.

Naruto menggeleng, menghilangkan pikiran kotornya terhadap Sakura. Bisa-bisanya ia berpikir yang tidak-tidak di jam segini.

Sakura mengernyit, "Kau sakit?"

Naruto tersenyum garing, kemudian menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Tidak... hehehe"

Sakura menghela nafas, "Syukurlah"

Mereka terdiam dan saling bertatapan walaupun hanya lewat layar handphone. Hening sejenak. Bukan hanya kali ini saja mereka seperti ini. Setiap kali mereka melakukan video call dan ketika bahan pembicaraan mereka habis, mereka akan terdiam. Tapi entah mengapa, suasana seperti ini menjadi suasana favorit mereka. Dan dengan hanya melihat wajah Sakura saja sudah membuat hati Naruto tenang dan menghangat. Beban dipundaknya seolah hilang untuk sementara. Sakura memang obat yang ampuh untuk dirinya. Naruto membutuhkan Sakura.

I Need YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang