Chapter 12

868 69 10
                                    



Desclamier : Naruto punya paman Masashi Kisimoto

Pairing : SasuHina dan temukan sendiri

Warning : OOC, AU,typo (always) dll

Don't like, don't read

.

.

.

.

Itachi terduduk di sofa ruang tamu seorang diri. Suasana rumah sepi seperti biasanya. Ibunya mungkin saja sudah bergelut dengan selimut hangatnya di kamar. Sedangkan ayahnya pasti sibuk dengan beberapa laporan di ruang kerja pribadinya. Maklum saja, mereka tidak mengetahui bahwa ia akan pulang. Ini memang bukan rencanannya. Tapi demi dekat lagi dengan Hinata, ia rela pulang dan meninggalkan setumpuk tugas di apartemennya di Suna. Itachi sebenarnya bukanlah tipe orang yang akan menunda mengumpulkan tugas yang diberikan oleh dosen. Tapi lagi-lagi karena Hinata, ia rela mengundur beberapa hari pengumpulan tugasnya itu.

Itachi harus mentraktir Tenten saat kembali ke Suna. Berkat informasi dari gadis bercepol dua itu, ia bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan Hinata. Ya walaupun hanya beberapa jam sudah bisa menguak rahasia yang membuatnya tercengang.

Ia tak menyangka bahwa Hinata selama ini telah menjalin hubungan dengan adik kandungnya sendiri, yaitu Sasuke. Waoww!! Hari ini memang hari yang penuh kejutan.

Itachi memijat keningnya untuk menghilangkan sedikit kepalanya yang terasa sedikit pusing ketika pintu rumah terbuka dengan sedikit kasar. Pemuda ini mendapati adiknya berjalan masuk dengan kondisi pakaian yang basah.

"Kau berhutang penjelasan kepadaku." Ucap Itachi menghentikan langkah Sasuke yang ingin naik ke lantai dua tempat kamarnya berada.

"Tidak ada yang perlu ku jelaskan padamu. Ini urusanku dan kau tidak berhak ikut campur."

Itachi berdiri kemudian berbalik menghadap ke arah adiknya. Warna iris matanya menatap tajam ke manik adiknya yang memiliki warna yang sama dengannya.

"Apapun yang menyangkut Hinata, itu menjadi urusanku."

Sasuke mendengkus. Itachi yang ia kenal tidak akan selebay ini.

"Hinata bukan siapa-siapamu, jadi buat apa kau mengurusi dia?"

"Kalau saja kau tidak menyembunyikan surat itu dan memberikan langsung kepada Hinata saat itu juga, mungkin ceritanya akan berbeda! Mungkin saja saat ini Hinata sudah jadi kakak iparmu."

Tangan Sasuke mengepal. Ia tidak suka kata-kata Itachi yang mengatakan Hinata akan jadi kakak iparnya. Hinata hanya akan menjadi pedamping buatnya.

"Mengapa kau tidak memberikannya pada Hinata, huh?" tanya Itachi.

Sasuke membuang mukanya. Mengingat kejadian masa lampau itu sungguh membuat otaknya ingin pecah rasanya.

"Aku punya alasan." Jawab Sasuke sekenanya.

"Apa? Ku harap alasannya bukan karena kau ingin menikungku. Kau tahu kan dari dulu aku hanya mencintai Hinata!" tanya Itachi tak tahan.

Sasuke lagi-lagi mengela nafasnya. "Bisakah kau mengintrospeksi diri terlebih dahulu sebelum kau menuduhku? Asal kau tahu saja, bukan hanya kau yang dari dulu mencintai dia. Aku juga sama! Kita tumbuh bersama-sama. Kau pikir aku mau bersaing dengan mu hanya karena perempuan? Tidak! Tapi kau tahu sendiri bahwa perasaan ini tidak bisa ku tolak. Ia datang sendiri tanpa ku minta. Semakin sering ku tepis, ia semakin kuat mencengkram hatiku. Apa kau rasa kan itu aniki? Tentu saja tidak! karena kau dan Hinata sama-sama memiliki rasa yang sama." Sasuke terengah-engah. Ia menahan emosinya mati-matian. Menahan kepalan tinjunya agar tidak melukai wajah mulus sang kakak, kebanggan keluarga Uchiha.

I Need YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang