Chapter 7

783 66 10
                                    

Desclamier : Naruto punya paman Masashi Kisimoto

Pairing : SasuHina dan temukan sendiri

Warning : OOC, AU,typo (always) dll

Dont like, dont read

.

.

Sasuke meremas kaleng minuman soda yang telah habis ia minum sambil menerawang jauh kejadian yang terjadi beberapa jam yang lalu. Ia memang telah sampai di Suna secepat pesawat yang membawanya kemari. Jam ditangannya masih menunjukkan pukul 6 sore dan di jam segini Hinata pasti sedang kuliah. Ia hapal jadwal kuliah tiap hari Hinata, kecuali jika dosen tersebut mengubah jadwal Hinata juga akan memberitahukan kepada dirinya. Hinata tahu bahwa Sasuke akan tiba di Suna hari ini, namun Sasuke sengaja tidak mengatakan pada gadis lavender itu tentang jam kedatangannya.

Alhasil sambil menunggu kepulangan Hinata, Sasuke duduk di tempat duduk yang memang sengaja di letakkan di basement apartement Hinata. Sasuke mengambil sebungkus rokok dari kantong celananya kemudian mengambilnya sebatang dan dihidupkan. Asap mengepul di udara bersama dengan pemikiran Sasuke yang kacau.

****

"Mengapa harus di Suna?" Ucap Sasuke Sarkas ketika Itachi baru saja membuka pintu apartemennya

Itachi terkekeh, "Kau ini... baru saja sampai di apartemenku, kau malah bertanya tentang hal yang tidak penting. Apakah kau tidak mau menanyakan kabar kakakmu ini sekarang bagaimana, hm?" Itachi memeluk saudara semata wayangnya dan mempersilahkan adik kecilnya itu masuk.

"Kau belum menjawab pertanyaanku, aniki" Sasuke mulai cemas

"Mengapa harus?"

Sasuke mendelik kakaknya dan dibalas dengan cubitan dipinggangnya yang membuatnya meringis.

"Karena ku tahu di Suna merupakan daerah yang sedang berkembang dibandingkan dengan London yang bisa dibilang sudah lebih dulu maju. Dan aku hanya ingin mendapatkan pengalaman bagaimana jika aku belajar di daerah berkembang ini. Siapa tahu suatu saat nanti aku ditunjuk untuk mengelola perusahaan di daerah berkembang" Itachi mengedikkan bahunya, sedangkan Sasuke hanya menanggapi lewat diam.

Itachi menyodorkan segelas coklat hangat kepada Sasuke. Sasuke menatap minuman itu sekilas. "Ck, tenang saja... ini coklat asli. Karena ku tahu adikku yang manis ini tidak suka minuman manis" Sasuke kemudian meneguk minuman itu sedikit demi sedikit sambil menetralkan ritme jantungnya yang belum normal sejak berada di apartemen Itachi .

"Dan ahh..." Itachi menjentikkan ibu jari dan jari tengahnya. "Aku bertemu Hinata" Senyum berbinar muncul dari wajah pucatnya.

BINGO!! Sasuke membasahi bibirnya lamat-lamat. Ia meletakkan gelas bekas minumannya senormal mungkin.

"Lalu?" Ia bertanya seolah topik yang sedang Itachi angkat tak menarik untukknya.

Itachi menggaruk belakang kepalanya. Ia tersenyum receh dan dapat Sasuke lihat sama-samar wajah saudara lelaki yang lebih tua darinya 2 tahun itu bersemu merah.

"Entahlah... aku merasa perasaanku menghangat. Mungkin ini efek karena aku tidak bertemu dengannya sesering aku bertemu dengan mu" kekehnya

Sasuke meneguk lidahnya dengan susah payah, ia ingin pergi saja dari tempat ini sesegera mungkin

"Aku harus kembali ke Tokyo" kilah Sasuke

"He? Secepat ini? Kau tidak menginap dulu? Atau kau tidak ingin bertemu dengan Hinata? aku bisa mengantarkanmu ke apartemennya"

I Need YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang