"iya, kamu kedinginan kan, pake jaket saya aja nih,"
06.30...
Jam sudah menunjukan pukul 6.30,waktu nya Dara berangkat sekolah. Rany dan Dara berangkat bersama, di perjalanan, mereka berdua tidak saling bicara satu sama lain. Dara sesekali ia melirik ke arah Rany. Wajah Rany terlihat jelas ia sedang murung.
"Kamu kenapa Ran? "tanya Dara penasaran.
"Besok gua bakal pergi ke jawa Dar, dan itupun buat satu minggu"jawab Rany, dengan memasang muka cemberut.
"Lho, kok mendadak, tapi buat apa kamu balik ke jawa, ada problem? "tanya Dara lagi.
"Bukan, gua ngga tau, buat apa gua balik ke jawa, gua di suruh ikut aja, karena penting" Jawab Rany.
"Emang nya ada hal yang lain, yang lebih penting dari pelajaran? " Tanya Dara.
"Ntah, tapi itu harus Dar, gua nolak juga percuma, udah ah ga usah bahas itu, jadi badmood gua" Ujar Rany.
"Yaudah. Tapi, istirahat sama pulang sekolah bareng kan? "tanya Dara.
"Ngga bisa, karena istirahat gua ke pakai buat nanti praktik, ngejar materi, dan pulang sekolah, bokap gua yang jemput. Malesin kan, gua seharian ini ngga akan bisa ketemu luh, nggak apa apa kan? " Jawab Rany, sembari berbalik bertanya pada Dara.
"Yaudah, gpp, kamu juga kan ngga boleh nelantarin amanah ayah kamu, yaudah yuk terusin jalan"ajak Dara.
Rany hanya mengangguk, meneruskan perjalanan nya ke sekolah.
Setelah sampai di sekolah, mereka berpisah, dan masuk ke kelas mereka masing masing .
***
Dara, kini ia pulang sekolah sendirian. Tanpa ada rany di samping nya. Dari istirahat sampai pulang sekolah ia terus sendiri.
Sesampainya di rumah, dara sangat merasa lelah sekali, ia mengganti baju nya dan kemudian merebahkan badan nya ke tempat tidur.
Jam kini sudah menunjukan pukul 19.30,waktu ini adalah waktu dara belajar. Namun, ibu menyuruh nya untuk membeli snack kesukaan ibunya.
Padahal, kini di luar sedang hujan, memang tidak terlalu deras namun angin nya kencang sekali di luaran sana. Namun, dara tidak ingin mengecewakan ibu nya. Ia menggambil payung, dan bergegas pergi ke toko snack itu..Di sepanjang jalan, dara selalu melihat kendaraan yang melaju dengan kecepatan yang maksimal. Baju nya terus terkena cepretan nya.
Akhir nya ia sampai di toko snack itu. Membeli snack kesukaan ibu nya itu..
Dara bergegas pulang kembali, namun hujan semakin lebat, dan angin semakin bertiup kencang.
Tiba tiba payung dara terhempas dari tangan nya. Dan terbang ke atas, dara tak bisa menggapai nya. Ia melihat sebuah halte di sana, ia bergegas lari ke halte itu.
Di halte, dara memegang erat ke dua tangan nya itu, cuaca nya sangat dingin kali ini.
"Kedinginan ya? " Tanya sesorang yang ada di samping Dara.
"Hm,, iya" Jawab Dara, dengan suara menggigil kedinginan. Tanpa menoleh ke arah suara itu.
"Pakai jaket saya aja Dar"Ujar seseorang itu lagi. Dengan menyodorkan sebuah jaket pada dara. Dara menoleh, melihat seseorang itu. Tak lain dan tak bukan itu adalah Rangga.
"Rangga?. Lho kok bisa di sini?. "Tanya Dara heran.
"Tadi ngga sengaja lewat, saya bawa motor, dan ngga bawa jas hujan, saya lihat halte ini, ya saya ke sini,berteduh"Jawab Rangga.
"Oh, gitu ya "Ujar Dara. Sembari menganggukkan kepala nya.
"Iya, kamu kedinginan kan, pake jaket saya aja nih, "tawar Rangga. Menyodorkan kembali jaket yang di pegang nya.
"Ngga usah kak, makasih, kaka juga mungkin kedinginan "Tolak Dara.
"Ngga kok, dan jangan panggil sayaa pakai kaka, saya merasa tua"Lawak Rangga. Tersenyum pada Dara.
"Hm,, iya kak, eh maksud saya Rangga"
"Yaudah nih pakai, "Ujar Rangga
"Iya, makasih Rangga"
"Sini saya pakai kan"Tawar Rangga. Memakai kan jaket ke arah Dara.
"Jangan Rangga, saya bisa sendiri kok"Tolak Dara. Menghentikan langkah Rangga memakaikan jaket kepada Dara.
"Tenang aja, saya ngga ngapangapain kamu kok"ujar Rangga. Kembali memakaikan jaket kepada Dara.
Ditengah malam, di tengah rintihan hujan. Mereka berdua saling bertatap satu sama lain. Ada hening sebentar di antara mereka berdua. Hujan yang membuat dara merasa berbeda malam itu.
"Hujan nya sudah berhenti Rangga, jadi saya pulang dulu ya, takut di cari ibu"ujar Dara. Berdiri dari tempat yang ia duduki.
"Saya antar kamu pulang ya"ajak Rangga.
"Ngga usah,nanti ngerepotin"jawab Dara. Menolak ajakan Rangga. Jikalau mungkin Rany yang ada di posisi Rangga, mungkin ia mau di antar pulang oleh Rangga.
"Ngga kok, lagian ini sudah malem, kalau terjadi apa apa sama kamu gimana, di luar sana itu banyak penjahat berkeliaran, kan kamu perempuan "Ujar Rangga. Kembali memaksa.
"Iya sih, tapi,, "ujar Dara terpotong.
"Udah, jangan kebanyakan mikir, ikut apa kata saya aja, ngga akan jadi fitnah kok walaupun saya yang antar kamu pulang, kita kan sebatas teman, ayo"Ajak Rangga.
"Ngga keberatan? "tanya Dara.
"Tenang aja, saya baik kok
orangnya, ikhlas.."Jawab Rangga dengan tenang. Mengambil motor nya, dan menyuruh dara naik."Ayo naik"
Dara hanya mengangguk, dan naik ke motor milik Rangga. Rangga mengantar kan Dara pulang.
Sesampainya di rumah, Dara melihat ibunya sudah menunggu di luar rumah.
"Assalamualaikum,Bu."Ujar Dara. Turun dari motor, di ikuti dengan langkah Rangga .
"Waalaikum Salam, Dara kamu ngga apa apa? "tanya Ibunya. khawatir karena takut terjadi sesuatu pada Dara.
"Dara ngga apa Bu, untung nya ada Rangga yang antar kan Dara." Jawab Dara. Menunjuk ke arah Rangga. Rangga tersenyum pada Ibu Dara. Dan langsung mencium tangan ibunya Dara.
"Makasih ya nak Rangga, ayo masuk dulu"ajak Ibu Dara.
"Maaf Tante, saya harus pergi sekarang, mungkin orang rumah nanti mencari saya, "tolak rangga, dengan kata kata yang sopan.
"Oh, ya sudah, kamu hati hati nak Rangga di jalan"ujar Ibu Dara.
"Iya Tante, saya pamit pulang dulu, Assalamualaikum "Jawab Rangga. Bersaliman dan naik ke motor milik nya .pergi pulang kerumah nya.. Karena esok hari ia harus bersekolah. Begitu pula dengan Dara..
Oh ya guys. Aku sekalian mau ngasih tau nih sama kalian. Cerita dari temen aku nih, hebat banget. So, buruan follow dan baca cerita nya. dindasalsabila2504_ dan satu lagi SQueenyEh, satu lagi ding. Inii ya followindah7070
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Reply [Completed] +Revisi
Teen FictionIni emang salah aku. Yang punya sifat nggak peka'an. Padahal dia sudah ngasih kode di setiap alur cerita nya. Tapi, aku sama sekali nggak peka dengan sebuah perhatian dia selama ini. Dan semuanya yang pernah di lalui bersama dia. Dan punya temen kay...