•TANDA #8• Azka teguh

74 16 1
                                    


Happy reading!
Maaf typo(s)
Bcs tyduc sempat mengedit 😂

***

Memang benar apa yang sering kali orang katakan,bahwa bahagia itu sederhana,seperti saat ini contohnya,sedang free class selama 2 jam.

Lebih membahagiakan lagi adalah itu pelajaran yang paling tidak di sukai. Seperti sekarang Azka sedang merasa bahagia akibat guru fisika tidak masuk dan tidak memberikan tugas apapun untuk dikerjakan.

Alhasil,kini Azka dan ke dua temannya,siapa lagi jika bukan Oji dan Pandu. Mereka sedang berada di rooftop,semilir angin disana sangat dapat menenangkan pikiran mereka.

Hening beberapa saat,hingga Oji memecah dengan pertanyaannya.

"Boss emang suka beneran sama Agatha? Atau cuma buat kaya biasanya aja?"

"Biasa gimana maksud Lo?" Azka justru bertanya balik kepada Oji.

"Ya biasanya aja gimana? Deketin, baperin, tinggalin?" Sahut Pandu sambil menyalakan sebatang rokok miliknya.

"Gue juga gatau perasaan gue sebenernya kaya gimana,tapi gue ngerasa nyaman aja sama dia,kaya ada yang kurang gitu kalo sehari aja gue ga ngegangguin dia" Ujar Azka panjang.

"Ga capek apa bos?" Tanya Oji lagi

"Capek apa?" Azka menaikkan sebelah alisnya.

"Ya kan bos cewe nya banyak seminggu aja bisa ditembak lebih dari 5 cewe" Tuturnya "Dan itu bos terima semua,emang ga capek ngurusnya? Ngatur jadwal buat ketemuan juga biar ga tubrukan" Ujarnya menyematkan nada humor disana.

"Ga enak hati gue buat nolak" bela Azka.

"Lo juga kepingin kaya si bos ya ji? Pake acara nanya nanya segala! Hahaha" Pandu tertawa hingga bahunya terguncang,dan mendapat hasil tendangan di kaki nya dari Oji.

"Kutil kebo lo ah,"

"Eh onta arab,ngomong apa lo tadi? Oh,udah berani ya sekarang" Sungut Pandu.

"Terserah lo lah,ngapain juga takut sama lo! Takut tu sama Tuhan,musyrik yang ada gue takut sama lo!" Sahut Oji tak mau kalah.

"B*bi" Jwab Pandu ketus dan memilih mendiamkan Oji.

Azka memilih pergi dari sana,lebih baik dia menemui Agatha dan mendengarkan omelannya,dari pada harus terus disini mendengan perdebatan antara dua terong ala ala itu.

***

Agatha sedang bersama Dea sekarang,mereka berdua berada dikantin yang keadaanya seperti biasa,ramai.

Kedua gadis itu memilih tempat duduk di bangku paling pojok,

"Lo mau makan apa tha? Biar gue aja yang sekalian pesenin" Tanya Dea pada Agatha.

"Gue biasa aja lah De,bakso mang ujang satu sama es teh manis,nih uangnya,makasih ya"Agatha memberikan uang 20 ribu an kepada Dea,setelah itu Dea pergi memesan makanan untuknya dan Agatha.

Selang beberapa menit terdengar getaran yang berasal dari benda pipih rosegold yang ada di saku miliknya itu. Karena penasaran Agatha segera membukanya. Ternyata ada pesan dari Azka.

Line!
Azka Aldric
Pacar,lagi dimana?

Agatha hanya menggeleng kan kepalanya,sambil bergidik membaca pesan dari Azka. Aduh... Untung ganteng.

Agatha Leonia
Kantin.

Send.

"Mau ngapain lagi nih bocah,baru setengah hari juga hidup gue tentrem tanpa ada dia,ahh.. Semoga ga kesi--"

Perkataan Agatha terpotong karena tiba tiba ada seseorang yang mengambil alih tempat duduk yang berada tepat di sampingnya. Ia mendongak dan beberapa saat mata hazelnya bertemu dengan mata kopi yang memandangnya sayu itu.

"Eh neng sendirian aja,sini abang temenin" Ujar Azka yang mendapatkan tatapan jijik dari Agatha.

Saat akan membuka mulut,datanglah Dea dengan membawa nampan berisi makanan yang tadi ia pesan.

Dea memandang Agatha dengan tatapan yang jika diartikan "Dia ngapain disini? Terus gue duduk dimana? Gue tinggal aja ya?"

Agatha menggelengkan kepalanya,berarti bahwa dia tidak setuju dengan sahabatnya itu,namun Azka mengatakan padanya

"Lo duduk disana aja ya,sama Sam tuh,dia sendirian,Agatha biar sama gue aja!" Ujar Azka sambil menunjuk Sam yang tengah sendirian sambik membaca bukunya.

Saat mendengar nama Sam mata Dea langsung berbinar,dia pun menuruti kata kata Azka,ya,dia meninggalkan Agatha. Sungguh sahabat laknat kau Dea.

"Udah lag tha,kan udah ada gue disini" Ucap Azka samvil memberika semangkuk bakso kepada Agatha "Ayo makan" lanjutnya.

Agatha makan dengan tidak tenang,bagaimana bisa tenang? Azka saja terus menatapnya intens ranpa berkedip sama sekali,seolah jika dia berkwdip maka Agatha akan menghilang dari hadapannya.

"Tha..."

Panggil Azka mebuat Agatha tersedak oleh bakso pedasnya,wajahnya memerah.

Azka segera menyodorkan es teh manis kepadanya. Sambil menepuk nepuk pelan punggung Agatha.

"Santai aja kali tha,gausah grogi gitu,ya emang gue ganteng tapi ga sampe kesedak gitu juga kali"  Ujarnya setelah Agatha berhenti terbatuk.

"Apaan sih! Orang lagi makan juga jangan diajakin ngomong!"

"Mau lo gue ajak apa? Pacaran? Kan udah" Azka sambil menyeruput es teh milik Agatha tanpa dosa.

"Tha.." Panggilnya lagi.

"Hm?"

"Kalo udah cinta,bilang ya?"

Kata kata Azka sukses membuat Agatha melebarkan bola matanya.

"Zka,kok lo bisa sih suka sama cewe kaya gue gini? Kan banyak tuh ya diluar sana cewe cewe yang ngejar ngejar lo,pada cantik cantik,body nya ajib ajib pula,kenapa lo milihnya gue yang ga famous kaya mantan mantan lo,body goal? badan juga rata depan belakang,kaga napsu pasti lo liatnya,kalo cuma mau main main doang,mending lo ngejauh deh dari gue mulai sekarang"

Kata kata itu sukses meluncur dari mulut Agatha.

"Kalo gue sukanya sama lo masa gue harus tetep pilih salah satu dari mereka? Denger ya Agatha cantik tapi rata,cinta itu ga bisa ditebak mau jatuhnya mau sama siapa,terserah juga hati maunya milih siapa,kaya gue yang suka sama lo,itu karena lo itu beda,disaat cewe lain jaim di deoan gue,lo malah blak blak an,di saat cewe lain ngejar ngejar gue,lo malah nolak gue? Nah aneh kan? Pokonya kalo lo udah cinta bilang ya?"

***

(1040 kataa 😂)

Hahaha nulis apaan sih nih gue
Semakin absurd sadja ini cerita,jadi pengen unpublish deh :')

Btw,tinggalkan jejak ya kawan,ga susah kok untuk hanya sekedar nge vote dan comment :)

Thank you 💙

TandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang