•TANDA #13• Damn Monday

72 9 8
                                    

KUAT TANGGUH PANTANG MENYERAH.
(KUTANG MERAH)

Oji Saputra : Boss kemarkas kuy, bosen nih dedek :(

Pandu Setiaji : Alay

Oji Saputra : Lahh suka suka dedek dong

Pandu Setiaji : Otw, bcd.

Oji Saputra : Jemput dedek ya bang Pandu ganteng!

Pandu Setiaji : Gimana boss?

Azka Aldric : 15 min lg sampe.

Oji Saputra : Oke deh dedek tunggu loh bang

Setelah membaca chat group line yang di buatnya dengan kedua temannya, Azka hendak segera menuju tempat yang mereka sebut markas tadi.

Malam itu di salah satu balkon kamar yang ada kediaman Raynanda, terlihat sosok laki laki yang hanya mengenakan celana pendek serta kaos berwarna putih yang pas pada tubuhnya, sehingga menimpakan sepaket otot dan roti sobeknya.

Ia menyisir kebelakang rambut yang berwarna kecoklatan dengan jari jarinya, menghirup napas dalam lewat hidungnya yang mancung, menahannya sekejap dan membuangnya lewat mulut, sambil memejamkan mata, mencoba merilekskan dirinya sendiri.

"Azka?"

Suara yang memanggil namanya itu menghentikan sejenak aktivitas nya, ia membalikkan badan, dan dapat dilihatnya seorang gadis mungil dengan dress berwarna putih tulang dan rambut panjang yang ia biarkan tergerai, tersapu helaan dinginnya angin malam, terkesan anggun dan cantik, Azka menatapnya dengan penuh tanya, karena tak biasanya ia berani sampai masuk ke wilayah kamar Azka.

Azka berjalan mendekat kepadanya, menatap sepasang manik mata berwarna hijau yang menebarkan auranya.

"Apa?" Tanyanya dengan nada ketus kepada gadis mungil itu.

Ya, gadis itu yang selama tiga tahun belakangan ini berhasil menempati hatinya, mewarnai hari harinya, mampu membantu mengendalikan emosinya, dia Charissa Adriana yang kerap di panggil Azka dengan Icha.

"Besok aku udah resmi pindah kesini, aku akan masuk ke sekolah kamu, kita akan satu sekolah" Katanya terlihat bahagia sambil memegang kedua tangan Azka.

"Zka?" Panggilnya lagi, karena lawan bicaranya hanya menatapnya tanpa mengatakan apapun.

Tiba tiba Azka melepas genggaman tangannya, dan melangkah pergi meninggalkan ruangan serta membiarkan Charissa disana dengan tatapan tak percaya atas apa yang telah dilakukuannya.

*

"Ada masalah ya boss?" Tanya Oji sambil menahan degupan jantungnya.

Tidak, tentu bukan karena jatuh cinta, tapi karena mendapat tatapan tajam yang mematikan dari Azka.

"Gue..." Ucapannya terpotong, wajahnya nampak menimbang nimbang apakah ia harus menceritakan masalah pribadinya pada kedua sahabatnya ini "Gue bikin Agatha nangis" Lanjutnya.

Setelah Azka mengatakan kata terakhir pada kalimatnya, Oji dan Pandu menoleh bersamaan.

"Kok?"

"Lo kan pada tau kemarin Icha dateng ke sekolahan" Ujarnya sambil menghirup asap dari rokoknya "Dia cerita cerita gitu pake acara nangis segala, terus meluk gue" Lanjutnya.

TandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang