BAB I AWAL PERTEMUAN

75 14 0
                                    

Ketika hati yang tengah dilanda rasa gundah, pikiran tak menentu seakan mematahkan kaki untuk bisa melangkah. Membatalkan sayap yang ingin terbang mengudara karena patah. Tidak tau harus bebuat apa, hanya satu yang bisa kita perbuat ditengah kondisi yang seperti itu. Diam, ya itulah jawabanya. Begitupun yang selalu dirasakan olehnya di tiap pagi yang ia lewati.

Pagi itu, Rian duduk di bawah pohon. Ian sengaja datang pagi ke sekolah hanya untuk mendapatkan ketenangan hati. Ian duduk sambil membaca buku dengan ditemani hembusan angin dan tetes–tetes embun pagi yang menyebarkan aroma harum tumbuhan. Kesejukan udara pagi seakan menusuk jiwa, menenangkan hati, dengan ditemani suara bisikan alam, kicauan burung dan suara-suara gesekan pepohonan yang bergoyang ke kiri-ke kanan karena diterpa oleh angin. Ian memang selalu datang ke sekolah pada pagi hari. Karena ia menyukai itu, maklumlah ditengah padatnya suasana kota terkadang kita butuh waktu untuk menyendiri demi mendapatkan sebuah ketenangan.

Nama lengkapnya Adalah Rian Pratama, sering dipanggil Ian. Ia merupakan siswa dari sekolah terkenal di kota Bandung. Namun, Ian bukanlah orang kaya. Alasan mengapa Ian begitu diterima di sekolah itu karena Ian termasuk siswa berprestasi, Aktif, Sopan, Rajin dan pekerja keras. Ian merupakan anak ke 2 dari pasangan Mirna dan Supriadi. Ian memiliki seorang adik perempuan bernama Indah Pramustika. Rumah Ian sangatlah kecil untuk sebuah keluarga besar. Hanya memiliki 3 kamar, 1 ruang tamu dan 1 dapur. Sedangkan untuk mandi Ian harus pergi ke sumur timba milik tetangganya. Maklumlah suasana di perkampungan.

Walaupun keadaan Ian yang seperti itu, Ian merupakan salah satu siswa idola di sekolahnya karena kecerdasan dan kepribadiannya yang baik dan tak lupa wajahnya pun cukup menawan. Seakan–akan statusnya yang kurang mampu tak berpengaruh dikalangan gadis elite yang mengaguminya. Justru hal itu semakin membuat cewek–cewek semakin klepek–klepek dan merasa respect pada Rian.

Pagi itu, Ian masih termenung di bawah pohon rindang dengan ditemani sebuah buku, Ian termasuk cowok culun, istilah kerennya sih kutu buku karena ia sering membawa buku kemana–mana dan memakai kacamata polos. Walaupun begitu, Ian masih terlihat keren.

Ketika hari mulai memancarkan sinarnya, Ian mulai bergegas berdiri karena tak terasa Ian sudah terlalu lama termenung. Ian berdiri sambil membaca bukunya dan mulai melangkahkan kaki meninggalkan tempat itu.

Tiba–tiba ada sesuatu yang menghantam Ian dengan kerasnya sehingga membuat Ian terpental jatuh ke belakang. Hal itu, sempat membuat Ian kehilangan keseimbangannya hingga membuatnya terjatuh tanpa sempat melihat siapa yang telah menghantamnya. Ian pun kaget, bukunya terjatuh di sampingnya dan Ian pun agak sedikit lecet karena hantaman yang terjadi saat terjatuh ke tanah yang banyak bebatuannya. Tabrakan itu terjadi karena Ian kurang memperhatikan jalan saat bergegas meninggalkan tempat itu.

Ian sedikit merintih kesakitan. Namun, ia tak mempedulikan rasa sakitnya dan langsung membersihkan lukanya sambil melihat bukunya yang terjatuh di sampingnya. Setelah itu, Ian langsung mengambil bukunya tanpa peduli apa yang telah menghantamnya.

Ian langsung membersihkan bukunya yang agak sedikit kotor karena terjatuh ke tanah. Tak lama kemudian Ian mendengar suara rintihan orang yang sedang kesakitan. Ian sadar suara itu adalah suara rintihan perempuan dan ada di sekitarnya. Ian pun mulai mencari asal mu asal suara tersebut. Ketika ia menengok ke belakang, Ian terkejut ternyata tak jauh darinya ada seorang perempuan yang terkapar di tanah dengan beberapa buku yang berserakan. Cewek itu merintih kesakitan entah kenapa?.

Ketika ia lihat kembali, ternyata lengan dan sikunya sedikit berdarah. Ian mulai sadar mungkin hantaman tadi diakibatkan oleh tabrakannya dengan cewek tersebut sehingga membuat Ian dan cewek tersebut terjatuh hingga membuat buku mereka berserakan serta mendapatkan luka-luka kecil di siku lengan dan kaki.

Apa Itu Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang