BAB VI KENANGAN BERSALAH

13 11 0
                                    

Ian sudah sampai di tempat. Hari ini ia tidak menyendiri lagi di tempat biasanya. Sebelum masuk ke kelas Ian nampak sedang makan bersama di Kantin Bu Sum dan tentunya bersama dengan Itha. Mereka nampak mesra namun masih dalam batas wajar dan tidak mengumbar kemesraannya secara berlebihan atau tidak senonoh.

Saat itu Sandtya dan Dika melihat mereka. Tujuan utama Sandtya dan Dika awalnya makan di kantin bu Sum. Namun melihat itu mereka mengurungkan niatnya dan tak ingin mengganggu Ian yang nampak ceria. Mereka nampak sering terlihat kikuk. Namun tak dapat di pungkiri disela-sela kekikukan mereka terpancar aura-aura kemesraan.

"Ian?"

"Ia," sambil memakan nasi gorengnya.

"Makasih Ya."

"Mmm. Atas Apa?"

"Karena kamu selalu ada untukku."

"Emang Gitu?"

"Ia."

"Aku gak ngerasa tuh."

"Dih Ian."

"Ia. Aku juga begitu."

"Begitu?"

"Begitu?" Ian membalikan pertanyaan Itha.

"Ih Iann."

"Ia Itha. Aku juga makasih karena kamu mau menjadi pengisi kekosongan hatiku."

"Emang Gitu?" Itha mencoba mengikuti Ian.

"Emang Gitu."

"Iannnn... Ih Nyebelin."

"Ia. Because, You Are Someone Special in My Live."

Itha hanya tersipu malu. Sedangkan Ian yang sudah berubah 180 derajat terus memperhatikan Itha yang masih tersipu malu. Hal itu selalu membuat Ian tersenyum karena melihat wajah Itha yang manis.

Tak lama kemudian Arif datang mengganggu suasana.

"Hayo... Malah mesra-mesraan. Bukannya bantuin Wina?"

"Loe ganggu aja," ketus Itha.

"Sory deh Sory. Gue paham kok perasaan Pengantin Baru."

"Eh Loe Rif. Kalau ngomong suka betul," Ian tersenyum dan ketiganya tertawa.

"Tapi gue seneng deh Ian. Gue serasa liat Ian yang dulu."

"Emang Ian dulunya gimana Rif?" tanya Itha.

"Sssttt... Rahasiakan itu."

"Ups... Gue salah ngomong Ta," Arif menutupi apa yang ingin Itha ketahui.

"Eh, Ia. Emang ada apa Rif?" Ian merubah topik pembicaraan karena ia merasa belum saatnya untuk bercerita tentang masa lalunya.

"Ia. Emang ada apa?" Itha juga mulai penasaran.

"Ada Apa?" Arif balik bertanya.

"Yang tadi dodol." Itha mulai kesal dengan permainan membolak balikan perkataan.

"Dih Itha tomboi juga ya."

"Udah deh. Katanya mau di bantuin." Jelas Ian.

"Sepertinya kita bakal kedatangan murid baru. Dan semuanya sedang sibuk mempersiapkan kelas."

"Oh ya, cowok atau cewek?" tanya Ian.

Apa Itu Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang