Malam ini Sarah tak bisa tidur. Ia masih terbayang saat tadi bersama dengan Ian. Walau tubuhnya berbaring di kasur yang nyaman dan ruangan yang besar serta harum. Namun ia tetap tidak bisa untuk tidur walau sudah berkali-kali memejamkan matanya. Ia terus melirik ke arah ponsel berharap seseorang menelpon dirinya.
Ia mulai sangat gelisah tak sabar menunggu. Ia mengambil Handphonenya yang sedari tadi tergelak di samping dirinya. Handphone yang memiliki gantungan bola berbulu warna pink itu kini sudah di pegang oleh Sarah. Sarahmulai memain-mainkan handphonenya itu namun tak tau harus melakukan apa. Ia masih terngiang-ngiang wajahnya Ian. Senyumnya, candanya, tawanya, sedihnya, cemberutnya dan apapun yang ada pada diri Ian.
Lama sekali ia menunggu sampai jam 10 Sarah belum juga tidur. Ia masih membolak balikan tubuhnya di atas kasur layaknya ikan asin yang sedang di jemur menunggu seorang pria melakukan panggilan ke hanphone imutnya itu. Siapa lagi yang ia tunggu. Pastinya panggilan dari Ian. Saat ini seolah masa lalu bukanlah halangan bagi Sarah untuk menyukai sosok Ian lagi dan Sarah sadar kalau kali ini ia benar-benar jatuh cinta lagi kepada Ian.
Sarah sudah cukup sabar menunggu. Akhirnya ia memutuskan untuk menelpon Ian. Ia mulai mencari kontak yang Ian tuliskan sendiri di handphonenya. Sarah mulai mennjukan telunjuknya dan mulai megambil ancang-ancang untuk memencet tombol yang akan menghubungkannya dengan Ian. Baru saja mau tertekan tombol tersebut hanphonenya langsung bergetar dan mengeluarkan bunyi. Sarah kaget ternyata yang menelpon itu Ian.
Kini giliran Sarah yang lama untuk mengangkat panggilan dari Ian. Ia kebingungan dengan bagaimana cara pertama menyapa ian dan berbicara yang baik dan benar. Hingga panggilan tersebut akhirnya menyerah dan berhenti memanggil pemilik handphone.
Sarah kecewa mengata timer pengatur pemanggilan hanya berjalan singkat walau sangat lama bagi sang pemanggil. Sekarang ia bingung apakah harus memanggil kembali Ian. Tapi ia wanita sangat malu untuk memulai pertama kali.
Lama Sarah menunggu walau sebenarnya hanya 2 menit selang waktu antara panggilan pertama menuju panggilan yang kedua. Tapi semua itu terasa lama bagi Sarah. Setelah panggilan pertama itu selang 2 menit Ian kembali melakukan panggilan. Tanpa pikir panjang lagi Sarah langsung mengangkat panggilan tersebut. Panggilan pun akhirnya tersambung menyambungkan antara Sarah dan Ian.
"Halooo... Lama sih"
"Ada juga aku yang nanya. Kok lama angkat telponnya."
"Ia... Maap aku setengah tertidur nungguin telpon dari kamu."
"Oh... sorry. Aku baru selesai belajar."
"Kamu ini Ian. Ini udah malam."
"Hem. Aku gak bisa tidur. Jadi aku baca buku aja. Nah, kamu sendiri kenapa belum tidur. Anak cewek jam segini harusnya tuh tidur."
"Aku juga sama Ian. Malam ini gak bisa tidur."
"Tapi kamu harus tidur. Nanti sakit, aku gak mau kamu sakit."
"Ia, nanti aku tidur."
"Oh ya, aku Cuma mau bilang kamu gak sakit kan."
"Nggak kok. Emang kenapa gitu? Kamu khawatir ya?"
"Jelas... Kamu tadi sampai nyebur ke kali. Biasanya kalau cewek normal itu langsung sakit."
"Trus aku gak normal gitu."
"Menurutmu?" tanya Ian.
"Nggak."
"Kamu yang bilang ya, bukan aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Itu Cinta?
RomanceIan adalah seorang lelaki yang sangat awam akan percintaan. Hingga ia bertemu dengan seorang wanita Itha. Gadis yang mampu meluluhkan hati Ian. Ian mulai mempelajari apa makna dari cinta. Itha gadis selalu berhasil membuat Ian merasa bahagia. Semua...