12

9.9K 390 17
                                    

Sentuhan ini begitu nyata , dapat dia rasakan ketika jemari itu menyentuh potongan lehernya dengan lembut.

Sel darahnya lansung bergelora dari hujung kaki hingga kepala , merasakan rasa asing yang singgah kebahagian sensitifnya.

Matanya masih terpejam di saat tubuh kukuh nan hangat itu menindihnya , begitu hangat sehingga dia malas sekadar membuka mata untuk tahu siapa orang yang memberinya kehangatan itu .

Setengah sedar dia menjalarkan jemarinya untuk mengenal seseorang itu ,  meraba-raba  tubuh hangat yang
menindihnya dengan penuh perasaan ingin tahu , menyusuri otot-otot keras yang berbungkuskan kulit halus nan licin, sangat menggoda , terasa keras dan mengundang.

Tidak perlu fakta yang lebih kukuh , sekadar otot tubuhnya serta wangian semula jadi yang begitu maskulin , dapat meyakinkan Nathella bahawa seseorang ini sangat jantan .

Nathella tetap pejam , membiarkan peria itu menjelajahi dirinya . Kehadiran peria ini bagaikan satu misteri ,  dia berniat ingin melawan tapi tiada daya , dirinya bagai sudah di jampi .

Nathella mengerang perlahan , seseorang itu menggeser bibirnya turun kebawah dalam gerakan perlahan dan mengoda , penuh gelombang ghairah , sehingga bertemu dengan jemarinya .

"Seluruh yang ada dengan kau indah.." suara dalam kurungan nafas itu menggelitik daun telinganya , membuat Nathella berasa darahnya mendidih . Dia sedikit tersentak di saat sebuah jemari besar tapi terasa ramping menggenggam tangannya , sedetik kemudian terdengar bunyi kecupan dan jejak basah pada buku tangan Nathella .

Perasaan Nathella menghangat , dia merasa tersanjung .

"..termasuk jemari ini . Buka matamu , sayang dan lihat.."
Nathella masih diam dan nyenyak di saat tangan mereka saling mengapit , saling menyatu , begitu sedondon. "..lihat bagaimana aku mendambakanmu."

Sedetik kemudian , bibir mereka terjalin , menjadi adunan panas membara . Membakar diri mereka masing-masing.

"Buka matamu , Nathella .. dan lihat siapa aku.." Seseorang itu berbisik perlahan , cuba mempengaruhi alam di bawah sedar yang sedang di lewati Nathella .

Perlahan mata Nathella terkebil-kebil , cuba menyesuaikan diri dengan sepintas cahaya yang ada.

"Ya Nathella , bangun , buka matakau, lihatlah aku.."

Nathella langsung tergugat di posisinya , menatap lurus ke mata hitam arang seseorang itu , melihat dengan jelas bagaimana tubuh mereka bersemi menjadi satu .  Hanya seseorang yang Nathella yakini , orang ini ialah Kwon Soonyoung !

.

.

.

Nathella tersentak dan langsung terduduk , keringat dingin membanjiri dahinya , seakan dia memang memaksa diri untuk segera terbangun dari mimpinya ; mimpi yang amat buruk.

Dadanya turun naik , menghirup nafas serakusnya seakan tidak ada hari esok.

Dia mengedarkan pandangannya. Bilik kesihatan ? Siapa yang bawa dia ke sini ?

Benaknya kebingungan . Tapi Ada satu hal lagi yang paling membingungkan .

Ya tuhan , mimpikah itu ? Tapi kenapa terasa nyata .

Dia meraba-raba dirinya sendiri, mencari-cari sesuatu yang hilang dari sana . Dia semakin mendingin di saat mafela yang dia kenakan bukan berada di tempat yang sepatutnya . Mafela itu terbiar kusut di atas sofa ; sebuah sofa hitam yang sama seperti dalam mimpinya.

Dia menggosok lehernya dan lagi-lagi jejak basah itu ada di sana , petanda bahawa seseorang itu benar-benar datang menyentuhnya , memujinya dan memeluknya hangat.

Bila Malam Tiba...Where stories live. Discover now