Aku bertarung melawan praduga yang lambat laun menggerogoti asa.
Ternyata di belakangku, kau merancang kisah ini agar menjadi kenang saja.
Hari ini aku mencoba berdamai kembali dengan masa lalu.
Ah, lihatlah. Aku tetap saja berusaha. Bahkan saat segala tentang kita telah lekang oleh waktu.
Aku bodoh, bukan begitu?
Seperti yang sudah kau terka sebelumnya, aku memang takkan pernah bisa melupakanmu.
Sering, aku mengutuki diri dalam ruang-ruang sepi. Bertanya, mengapa akhirnya menjadi seperti ini.
Mencoba mencari arti dari kebersamaan kita selama ini.
Kau menepikanku dengan mengingkari janjimu sendiri disaat aku berjuang setengah mati demi kau yang memiliki banyak ambisi.
Dan....
Ah, sudahlah.
Aku tak hendak mengungkit sakit itu lagi.
Maaf jika selama ini, usahaku tak persis sama seperti yang kau mau.
Maaf jika selama ini, adaku hanya menjadi beban bagi hatimu.
Bagaimanapun juga, aku akan selalu menjadi bagian dari dirimu. Begitu juga kau yang akan selalu menjadi bagian dari diriku.
Meski sekadar masa lalu....
R, I will always have a thing for you.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Feelings.
PoesíaMari mengingat, mengenang kembali; memeluk dan menyumpahi janji; menjatuhkan hati di antara luka yang abadi; menangisi sosok yang telah lama pergi.... untuk kemudian mengikhlaskan rasa dan menabahkan diri. Untuk apapun yang telah terjadi, kudo'akan...
