Pengajian bersama disekolah

18K 496 17
                                    

"Karena memang sejatinya Cinta itu adalah fitrah namun fitrah itu bisa menjadi fitnah bila kita menggunakan dijalan yang salah. Contohnya apa?" Tanya Refand yang kala itu menjadi pengisi acara sebagai penceramah sebagai perwakilan tingkat 3.

"Pacaran" ucap salah seorang siswa

"Na'am, betul sekali khi.. pacaran itu mendekati Zina jadi dalam islam pacaran itu dilarang, sangat dilarang, sekarang saya tanya nih ya, disini ada yang pacaran ada?"

"Banyak ya kayanya?" Lanjut Refand

"Oke begini ya, ada sudah seharusnya kita itu meninggalkan apa yang telah dilarang oleh Allah salah satunya pacaran, bukan saya merendahkan yang pacaran dan berfikir bahwa saya itu lebih suci, Tidak yah.. tidak sama sekali, tapi kita kan diwajibkan saling mengingatkan, maka ayolah kita tinggalkan kemaksiatan, kita menuju dan berjalan dijalan-Nya. Intinya seperti ini ya No Khalwat Until Akad"

"Rupanya hanya sekian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas kekurangan kekurangan serta kesalahan saya dalam ucapan saya barusan, baik itu disengaja ataupun tidak. Karena kesalahan datangnya dari diri saya sendiri dan kesempurnaan hanyalah milik Allah semata, Billahi taufik walhidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" Ucap Refand menutup dakwahnya pagi ini

"Walaikumsalam warahmatullah wabarakatuh" Jawab semua siswa yang sedari tadi duduk dilapangan menyaksikan penampilan Refand selepas salam diikuti suara riuh tepuk tangan mengapresiasi penampilan Refand.

---

"Ehh Fa, dakwahnya kak Refand Bagus banget ya" Ucap Risa pada Rafifa yang tak lain adalah teman sekelasnya, kelas 11 Biologi 1

"Iya,.masyaallah" Jawab Rafifa sambil tersenyum ke arah Risa

Kini keduanya sedang berjalan menuju kelasnya usai mengikuti pengajian rutin setiap jum'at pagi itu. Namun langkah keduanya terhenti saat seseorang memanggil Rafifa.

"Rafifa" panggil orang tersebut yang membuat Rafifa dan Risa membalikkan badannya menoleh kearah Sumber suara

"Vira, kok lo lari lari sih?" Tanya Risa pada orang yang sedari tadi memanggil Rafifa, meskipun Vira tak sekelas dengan keduanya namun mereka cukup akrab karena satu organisasi.

Vira mengangkat telapak tangan kanannya sebagai tanda bahwa Risa dan Rafifa harus menunggu sebentar, dengan tangan kirinya masih mengelus dada dan nafasnya masih tak beraturan.

"Gini Fa, lo dipanggil keruangan kepsek tuh" Ucapnya setelah nafasnya teratur kembali

"Ohh iya Vir makasih ya, Ris aku ke ruang kepsek dulu ya" Ujar Rafifa dengan muka tenang dan hendak melangkah.

Tangan Risa meraih tangan Rafifa dan memberhentikan langkahnya "Ehh Fa, lo gk deg degan atau kepo gitu mau apa tumben tumbenan siswi dipanggil ke ruang kepsek?"

Rafifa hanya tersenyum manis seperti biasanya "Aku gk deg degan toh aku ngerasa aku gk bikin ulah, aku juga gk kepo kan ini mau disamperin biar tau maksud dan tujuan beliau manggil aku Ris. Yaudah aku kesana dulu ya, Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam" jawab Risa dan Vira bebarengan

Di ruangan kepala sekolah

"Jadi bagaimana? Kalian mau kan menjadi perwakilan sekolah ini untuk mengikuti ajang perlombaan Qiro'ah dan Saritilawah tingkat SLTA se DKI Jakarta?" Tanya kepala sekolah kepada Rafifa dan kakak kelasnya yang sangat populer itu, populer karena ketampanannya, kepintarannya juga kesholehannya, siapa lagi kalau bukan Muhammad Refand Darmawan yang akrab dipanggil Refand.

"Insyaallah saya bisa pa" Ucap Refand dengan penuh keyakinan

"Alhamdulillah, lalu bagaimana dengan kamu Rafifa?" Tanya kepsek sambil menengok kearah Rafifa yang sedari tadi terus diam

"Maaf pa, kalau boleh tau tepatnya kapan ya pa? Takutnya bentrok dengan acara keluarga saya" Kini Rafifa mulai angkat bicara meskipun masih terdengar gugup.

"Sekitar pertengahan Maret"

Rafifa terlihat seperti sedikit kecewa lalu berubah dan terlihat berfikir seperti mencari kata kata yang baik dan pas untuk menjawab "Begini pa, Pertengahan Maret itu saya dan keluarga saya akan terbang ke Kanada, Papa saya ada seminar dokter disana jadi sayapun ikut karena disini saya tak ada yg menemani pa"

"Wahh sayang sekali ya, padahal saya sudah yakin sekali dengan suara kamu Fa"

Rafifa kini menundukkan kepalanya dan tampak tengah bergulat hebat dengan fikirannya, tak lama dari itu ia pun menghela nafas dan kembali angkat bicara "Begini pa, saya akan mengcancel keberangkatan saya ke Kanada menjadi setelah perlombaan saja, jadi Insyaallah saya bisa ikut"

"Alhamdulillah akhirnya saya lega juga" Ucap sang kepsek sambil tertawa yang mengundang kekehan Refand namun Rafifa hanya tersenyum saja.

Alhamdulillah part pertama selesai..
Maaf ya dibuat pendek sekali, anggap saja part perkenalan..
Vote dan komennya dipersilakan ya Akhy Ukhty 😊 Insyaallah bisa memotivasi saya agar kedepannya lebih baik lagi dalam membuat ceritanya 😊
Part ini sangat pendek ya karena waktunya juga terbatas ya, saya mulai membuatnya jam 09 dan sekarang sudah mengantuk karena besok juga sekolah (Curhat dikit ya 😁😂)

Oiya hampir lupa, dicerita ini (di part selanjutnya) saya juga Insyaallah dibantu oleh rekan saya, (masih rahasia😁). Dia yang akan membantu saya memasukkan unsur unsur religi ke cerita ini 😊 tak ingin melupakan jasanya dan disebut kacang lupa kulitnya juga sebagai ucapan terimakasih padanya maka saya bawa nama dia disini deh Akhi, Uhkty

Aahh curhat mulu nih orang(Teriak Author😅😅😅😅)
Okelah sampai disini dulu ya
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nita Nadya Febriyanti
15 Januari 2018
10.26 PM

💐💐💐

Cinta Dalam Doa [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang