After Married

3.9K 162 24
                                    

"Ris, Aku ke kamar duluan ya" Ucap Rafifa sambil beranjak berdiri dari duduknya dan hendak meninggalkan ruang TV tempat ketiganya kini berkumpul.

2 hari yang lalu Rafifa memang telah sah menjadi istri kedua Reno. Dalam suasana berduka Rafifa terpaksa menikah dengan suami sahabatnya dan sahabat suaminya itu. Kini ia tinggal serumah dengan Reno dan Risa. Hatinya benar benar tertekan dan merasa sakit. Itulah yang menyebabkan Rafifa lebih banyak diam akhir akhir ini padahal Risa selalu mencoba menghibur Rafifa walaupun hatinya juga masih terasa sakit tapi ia berusaha ikhlas menerimanya, yang ia khawatirkan sekarang adalah kondisi Rafifa untuk kedepannya.

"Kenapa Fa?" Tanya Risa

"Gapapa, aku cape. Pengen tidur" Jawab Rafifa

Reno melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya "Ini baru jam 7 loh Fa, udah mau tidur?"

Rafifa hanya menganggukkan kepalanya dan pergi menuju kamarnya yang berada dirumah Reno.

Sesampainya dikamar Rafifa merebahkan tubuhnya diatas ranjang empuk yang ia tak sukai karena ia tidur sendiri, ia masih tak ingin tidur sekamar dengan Reno. Ia tak menyukainya juga ia tak enak pada Risa. Diraihnya ponsel miliknya yang sedari tadi tergeletak diatas nakas. Kemudian ia putar sebuah cerita tentang romantisme Rosulullah pada istrinya yang Refand ceritakan dan Refand rekam sendiri sengaja untuk menemani tidur Rafifa selama ia tak ada alias bertugas. Namun nyatanya ia tak ada untuk selamanya. Rafifa menyampingkan posisi tidurnya hingga tak terasa air matanya kembali meleleh mendengar suara lembut Refand bercerita. Kembali terbayang dibenaknya dimana Refand selalu membuatnya bahagia dan merasa nyaman.

Kreeeetttt...

Terdengar suara pintu terbuka. Meskipun sangat pelan tetapi masih dapat tertangkap oleh pendengaran Rafifa hingga membuatnya membalikkan badan menoleh siapa yang masuk ke kamarnya. Rupanya Reno.

"Aku tidur disini ya Fa" Ujar Reno sambil menghampiri Rafifa

Secara otomatis Rafifa langsung terbangun dari tidurnya dan mematikan rekaman Refand. Ia tak memberikan penolakan tapi tidak juga mengiyakan.

"Gausah dimatiin rekaman Refandnya, gpp kok" Tanpa permisi lagi Reno tidur disamping Rafifa dengan posisi membelakangi Rafifa

"Lebih baik kamu temenin Risa. Dia lebih butuh kamu" Ucap Rafifa seperti biasanya kalau Reno meminta izin untuk tidur bersamanya. Hanya ucapan inilah yang keluar dari mulut Rafifa setiap harinya setelah mereka resmi menikah. Rafifa sangat irit dalam berkomunikasi dengan Reno bahkan dengan Risa pun tak seheboh biasanya.

"Akukan harus adil, kalo 2 malam di Risa berarti 2 malam juga dikamu" jawab Reno tanpa menoleh kearah Rafifa

"Adil bukan berarti seimbang, tapi menempatkan sesuatu pada tempatnya" jawab Rafifa tak mau kalah

Reno kemudian membalikkan badannya kearah Rafifa, menyimpan sebuah guling diantara mereka alias menjadi penengah.

"Kalo kamu gk nyaman, kita batasi jaraknya dengan ini" Ucap Reno sambil menunjuk guling tersebut dan melanjutkan tidurnya.

Dengan hati tak karuan Rafifa tidur bersama Reno malam ini. Dalam hatinya ia terus merasa bersalah pada Refand, pada Risa dan pada dirinya sendiri.

Rafifa's dream

Dalam sebuah Taman yang Indah ia sedang duduk sendirian. Sepi ia rasakan, namun tiba tiba ia dihampiri oleh seorang anak kecil yang masih merangkak dan belum dapat berjalan. Ia berjenis kelamin laki-laki, sangat lucu, Rafifa sangat menyukainya.

"Masyaallah lucunya kamu.. dimana orang tuamu?" Tanya Rafifa pada anak tersebut walaupun Rafifa tau anak itu tak akan menjawabnya karena belum dapat berbicara dengan baik.

Cinta Dalam Doa [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang