Maafkan Fifa

4.1K 200 4
                                    

2 bulan sudah Rafifa dan Refand lalui bersama di campusnya itu. Seperti biasanya, Refand, Rafifa, Risa dan Reno selalu menyempatkan berkumpul bersama setidaknya saat jam istirahat di kantin.

"Mau pesen duluan?" Tanya Refand pada Rafifa

"Nanti aja tunggu Risa sama Reno"

"Yaudah"

Keduanya kembali disibukkan pada buku tugas yang mereka bawa, tapi tiba tiba seseorang datang menghampiri mereka.

"Rafifa" panggilnya

Rafifa yang merasa namanya dipanggil mendongakan kepalanya, begitupun dengan Refand yang secara refleks menoleh ke arah orang tersebut.

"Kak Bayu?" Sapa Rafifa yang dibalas senyuman oleh Bayu

"Ada apa kak?"

"Lagi sibuk yah?"

"Lumayan kak, soalnya ada ulangan" jawab Rafifa dengan ramah seperti biasanya

Bayu menyimpan selembar kertas diatas meja yang sekalian ia dekatkan ke arah Rafifa "Pulang sekolah nanti gw ada pertandingan basket, lu dateng yah"

Wajah Refand terlihat mulai kesal meskipun berusaha ia sembunyikan, dan hal itu dapat Rafifa lihat dan rasakan "Kak, gimana?" Rafifa malah minta pendapat Refand

"Kok tanya kakak? Kan Fifa yang diundang, ya terserah Fifa" jawabnya dengan menekankan pada kata diundang.

Rafifa menghela nafasnya dan melempar senyum canggung pada Bayu "Maaf kak, Kayanya aku gk bisa"

Kini bagian wajah Bayu yang terlihat kecewa "Lu gk ngijinin adek lu yah?" Tanya Bayu sambil menepuk pundak Refand

"Emang ada ucapan gw yang bilang jangan dateng yah?"

"Engga ada sih, tapi sorot mata lu gak bisa boong bro, itu alesan Rafifa gk bisa dateng yakan Fa?"

Rafifa yang mulai dilibatkan diantara pembicaraan kedua pria didepannya itu mulai kebingungan "Ehh, nggk kok kak. Gini aja deh kalo ada waktu Aku sempetin hadir, kalo nggk ya maaf"

"Yaudah, gw tunggu loh Fa" Ucap Bayu sebelum pergi meninggalkan keduanya.

"Kak" sapa Risa saat berpapasan dengan Bayu yang hanya dibalas senyuman cool Bayu

Risa dan Reno kini berada di meja yang sama dengan Refand dan Rafifa, suasana terasa sangat hening, wajah Refand pun terlihat kesal.

"Ada apa nih? Kok pada tegang gini?" Tanya Risa sambil menyenggol sikut Rafifa yang berada diatas meja

"Gapapa, langsung pesen aja yah, aku laper" jawab Rafifa yang disetujui oleh Rafifa

"Udah biar gw yang pesenin" kata Reno kini angkat bicara.

"Aku nasi goreng aja sama es jeruk ya mas" Risa memesan paling awal.

"Aku, jus mangga aja" sambung Rafifa

"Kamu kan belum makan Fa" Refand angkat bicara soal pesanan Rafifa

"Udah makan roti"

"Yaudah. Gw kwetiau rebus aja Ren, jangan terlalu pedes" Pesan Refand

"Oke" Reno kemudian melangkahkan kakinya menuju warung untuk memesan makanan yang telah mereka pesan.

Sambil menunggu pesanannya datang mereka berempat asik bercengkrama kecuali Refand yang lebih memilih diam dan hanya sesekali menimpali pembicaraan mereka.
Rafifa mulai gelisah melihat kekesalan Refand, tak biasanya ia diam seperti ini. Kesal? Pastinya. Marah? Iya, wajar saja Refand kesal karena selama 2bulan kebelakang ini Bayu sering memberi perhatian lebih pada Rafifa, seperti mendatangi kelas Rafifa hanya untuk memberi makanan atau minuman pada Rafifa, mengajak belajar bersama, dan tak jarang pula Bayu merayu Rafifa agar mau menjadi kekasihnya. Hal itu tentu membuat Rafifa risih, apalagi Refand yang seringkali menegurnya bahkan menekankan padanya untuk tak mendekati Rafifa, namun sepertinya Bayu tak mau mendengar itu semua.

Cinta Dalam Doa [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang