-14-

1.8K 228 33
                                    

WARNING!!

Crack Pair, DLDR 😘

AU, Typo (s), Hurt/Drama

Revenge of love By JiiKeiha

Disclaimer By Masashi Kishimoto


***

Hiashi menyeka sudut matanya yang basah, memaksakan diri menarik bibirnya hingga melengkung tersenyum untuk menyambut anggota keluarga baru yang juga adalah darah dagingnya. Kedua tangan ia tempelkan di kaca pembatas ruangan yang membatasi antara dirinya dengan cucunya, Hyuuga Eiko.

"B-bertahanlah nak."

Hyuuga Eiko, bayi mungil itu terpaksa lahir lebih cepat di usia kandungan yang baru menginjak dua puluh tiga minggu lebih lima hari dengan jalan operasi.

Bayi itu berukuran sangat kecil, beratnya hanya mencapai kurang dari tujuh ratus gram. Kulitnya memerah, seluruh tubuhnya tertutup rambut halus, Hiashi mendengar dokter menyebutnya lanugo.

Sejak lahir tiga jam lalu kedua mata Eiko masih terpejam, napasnya terputus-putus, di tubuhnya terpasang alat yang Hiashi yakin membuatnya tak nyaman bergerak. Eiko diletakkan di inkubator yang berada dalam ruangan khusus yang tidak memungkinkannya untuk di jenguk oleh banyak orang.

Hiashi masih berdiri dengan kedua tangan menempel pada kaca. Ia tak tahu harus melakukan apa selain mendampingi cucunya. Ia hanya ingin memastikan bahwa cucunya kuat, mampu bertahan dan memiliki umur yang panjang, seperti arti dari namanya.

"Tousama." Hiashi bergeming mendengar suara baritone milik putra sulungnya yang baru saja masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Sasuke telah dibawa ke kantor polisi." Hiashi melihat Eiko menggeliat tak nyaman, bibirnya bergerak-gerak tanpa suara.

"Shikamaru dan Itachi ikut bersamanya." Neji memerhatikan punggung sang ayah dengan tatapan iba.

Semua terjadi begitu tiba-tiba. Tentang Hinata, tentang Sasuke dan kebohongannya, kini tentang Eiko .... Neji tahu saat ini, Hiashi sedang mengalami tekanan yang luar biasa.

"Sebaiknya tousama beristirahat, Karin bilang..." Neji mengatupkan bibir saat melihat Hiashi berbalik dan berjalan keluar tanpa memandang ke arahnya.

Sulung Hyuuga itu menghela napas. Saat mendengar suara pintu ditutup, ia melangkah lebih dekat ke arah kaca pembatas. Kedua matanya berkaca-kaca saat melihat Eiko seperti sedang menangis tanpa suara.

.

.

.

Rasa menghampiri Hiashi begitu melihatnya keluar dari ruangan Eiko. Keduanya berdiri berhadapan, saling melempar pandang. Mata berbeda warna keduanya tampak menyiratkan perasaan yang sama, Lelah dan kecewa.

"Rasa/Hiashi." keduanya pun tak lagi berusaha menjadi kuat dengan mencegah air mata yang sejak tadi berdesakan hendak keluar.

Tubuh Hiashi limbung, dengan sigap Rasa menangkapnya, memapah sahabat baiknya ke arah sofa berwarna coklat tua yang disediakan untuk keluarga pasien selama menunggu di sana.

Revenge Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang