~seorang pria sejati harus berani menyelesaikan apa yang sudah dia mulai~
HAPPY READING❤
Chanyeol merasa ada yang aneh pada yoona, dia tidak banyak bicara seperti biasanya, dan yoona terkesan lebih pendiam. Dia tidak tau apa yang terjadi pada yoona, karena kemarin sikap yoona masih biasa-biasa saja.
Saat chanyeol mengantar yoona pulang pun, tanpa mengucapkan apapun ia langsung berlari kekamarnya.
"Hyung.. Apa yang terjadi pada yoona?"
Chanyeol saat ini sedang berada dirumah yoona.
"Aku tidak tau, semenjak pulang dari rumah taeyeon dia mengunci dirinya dikamar" jawab joongdae.
"Joonmyeon hyung, eodi?"
"Dia sedang pergi bersama kekasihnya"
Chanyeol hanya mengangguk.
Tujuannya kerumah yoona sebenarnya ia ingin tau alasan yoona, berubah. Tapi ternyata jongdae pun tidak mengetahuinya, dan itu membuat chanyeol bingung harus melakukan apa.
"Coba kau tanyakan saja pada taeyeon, ku yakin dia mengetahuinya"
chanyeol tersenyum sumringah saat mendengar ide briliant jongdae.
"Yeol.."
"Nde?"
"Jaga adikku, jangan lukai dia apalagi meninggalkannya. Kau kekasihnya, aku percaya padamu"
"Bahkan jika nyawa yang harus aku pertaruhkan, demi yoona. Aku sanggup"
---
Chanyeol sedang menunggu taeyeon, jiyeon, dan sohyun saat ini. Ia sedang berada dicafe yang letaknya tidak jauh dari kompleks perumahan yoona.
Sudah sekitar 30 menit, tapi taeyeon, jiyen maupun sohyun belum datang.
"Maafkan kami. Kau pasti menunggu kami sangat lama"
Chanyeol hanya tersenyum, melihat ketiga sejoli itu nampaknya sangat kelelahan.
"Aku haus.."
"Kakiku.."
"Aku lelah.."
Begitulah kira-kira keluhan taeyeon, jiyeon dan sohyun.
"Kalian pesan saja"
Mereka menoleh pada chanyeol, kemudian mengambil buku menu dan memesan makanan.
"Kalian kenapa?"
Jiyeon yang sedang mengumpat, melirik pada chanyeol.
"Kau tau? Kami kesini berlari!" keluh jiyeon dramatis.
Chanyeol terkekeh.
Sohyun hanya mendengus tidak jelas, sedangkan taeyeon meringis.
"Mianhae, aku tidak tau akan seperti ini, ji." ucap taeyeon dengan wajah berdosanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny?
FanficMenangislah seakan ini adalah terakhir kalinya dirimu dikecewakan seseorang.