~Aku rindu seseorang yang menyebalkan. Aku rindu cara bicaranya yang tanpa jeda. Hingga aku tak mengerti apa saja yang ia bicarakan. Namun percaya atau tidak, aku selalu hafal dengan mimik wajahnya. Matanya mungkin tak menatap, tapi senyumannya menetap~
HAPPY READING❤❤
Dua tahun kemudian...
----------------
Yoona tidak bisa berhenti untuk terus tersenyum. Pasalnya, hari ini adalah hari kelulusannya. Ia sedikit menghirup nafas, tidak terasa sudah tiga tahun ia belajar disekolah ini, begitu banyak pula cerita yang ia lukiskan didalah sejarah hidupnya. Berbagai rintangan telah ia lalui, tentunya bersama ketiga sahabatnya.
Yoona tidak bisa menahan rasa bahagianya saat ia dinobatkan menjadi juara umum. Ia nampak terlihat gugup saat MC menyuruhnya maju keatas panggung, untuk memberi sepatah kata ataupun menyampaikan kalimat motivasi untuk semuanya, terutama untuk adik kelasnya.
Yoona menerima mic yang diberikan oleh MC kemudian tersenyum canggung.
"Anyyeonghaseyo. Im yoona imnida. Pertama-tama Saya ingin berterimakasih pada semua guru yang sudah sabar mengajar dan mendidik saya, sehingga saya bisa menjadi seperti ini. Sejujurnya saya merasa bangga pada semua guru yang ada disini, karena ketulusan dan kesabarannya menghadapi semua murid tanpa rasa lelah dan pamrih. Terimakasih guru.
Dan untuk seluruh hoobaeku, aku menyayangi kalian semua, kalian hebat dengan cara kalian. Kalian luar biasa saat menjadi diri kalian tanpa berniat menjadi orang lain. Untuk itu, ayo saling merangkul, mari saling mengulurkan tangan tanpa ada niat untuk menjatuhkan, agar sekolah kita selalu sejahtera. Raihlah cita-citamu setinggi mungkin, jangan pernah merasa bahwa impian hanya untuk orang-orang hebat. Karena semua orang berhak untuk bermimpi , dengan mimpi kita dapat bangun dan berusaha untuk mewujudkannya. Ayo semangat! Kalian bisa!" yoona membungkuk hormat kepada seluruh tamu yang hadir. Riuh tepuk tangan menggema diseluruh ruangan itu. Yoona tersenyum tipis Lalu bergegas turun dari atas panggung.
Chanyeol menatap yoona bangga. Saat berdiri dihadapan chanyeol, yoona tersenyum diiringi tatapan haru, sedetik kemudian ia sudah berhambur kepelukan chanyeol. Chanyeol tersenyum sambil mengelus rambut yoona.
"Congratulations, my little princess. Saranghae" bisik chanyeol lembut, sambil sesekali mengecup puncak kepala yoona. Yoona mengangguk kecil sambil mengeratkan pelukannya.
"Terimakasih. Terimakasih sudah bertahan selama ini, sudah menepati janjimu untuk selalu berada disampingku. Park chanyeol, Aku mencintaimu. Sangat."
Chanyeol melepaskan pelukanya, kemudian mendaratkan satu kecupan didahi yoona. Yoona tersentuh, chanyeol selalu memperlakukanya istimewa.
---
Kebagiaan tidak hanya dirasakan oleh yoona dan chanyeol, semua orang terdekat yoona pun merasakan hal yang sama. Jiyeon yang ternyata sudah menjalin hubungan dengan lay tidak pernah melepaskan genggamannya tangannya pada lay. Sohyun melakukan hal yang sama, ia bahkan bergelayut manja pada tangan Do. Tapi ada yang berbeda disini, taeyeon terlihat murung. Ya, walaupun sesekali ia tersenyum menanggapi godaan beberapa member yang khusus ditunjukkan kepadanya.
Sudah dua tahun lamanya baekhyun pergi, dan sampai saat ini ia masih belum menunjukkan batang hidungnya.
Taeyeon menghela nafas lelah. Ini sudah dua tahun kepergian baekhyun tapi ia merasa perasaannya masih sama, masih untuk baekhyun. Taeyeon mengedarkan pandangan keseluruh penjuru kafe, berharap baekhyun datang dengan tatapan jahilnya. Walaupun itu mustahil. Karena, setelah baekhyun pergi, baekhyun benar-benar bagaikan ditelan bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny?
FanficMenangislah seakan ini adalah terakhir kalinya dirimu dikecewakan seseorang.