Prolog

222 26 54
                                    

Walau hidup hanya setengah hati, Freszcha sama sekali tidak pernah menyangka akan berakhir dengan menyedihkan seperti ini.

Meski masih tetap setengah hati juha, tapi bukankah ini sedikit keterlaluan?

Yang Freszcha lakukan hanya hidup! Dia hanya menjalani hidupnya sesuai dengan cara terbaik menurutnya. Belajar, sekolah, mendapatkan nilai terbaik, lulus, menjalankan kedai kecil orang tuanya dan seharusnya ia berakhir dengan menimbun sedikit kekayaan serta meluluskan sekolah dan kuliah kakak-adiknya. Ini rencana hidup damai miliknya sendiri.

Tapi akan selalu ada hal tak terduga dan meski sedikit enggan, Freszcha masih bisa menerima semua itu.

Rencana hidup damainya berubah.

Ia harus menikah. Dengan pria yang Freszcha tak pernah ingat pernah bertemu dengannya atau tidak. Dengan pria yang mengirim sekretarisnya untuk mengusulkan lamaran, memberikan jaminan biaya hidup untuk keluarganya dan berbagai keuntungan finansial lainnya alih-alih melakukannya sendiri.

Yang menyebalkan adalah orang tua dan saudara-saudaranya malah meng-iya-kan secepat itu. Di waktu itu dan di tempat itu juga tanpa memikirkan lebih lanjut.

Saat Freszcha bertanya kenapa, mereka dengan entangnya menjawab, "kita tidak perlu kerja keras lagi, atau membuka kedai kecil ini lagi dan kita masih bisa membuat Mark dan Sun menyelesaikan sekolahnya. Mereka bahkan berjanji memberikan mereka pekerjaan yang menjanjikan di kantor mereka setelah lulus."

Lantas… bagaimana denganku? Tak mau dengar pendapatku dulu? Aku yang menikah!

Freszcha tertawa kecut kalau mengingat kembali saat itu.

Yeah, kalian menjualku!

Seharusnya ia mengatakan semua yang dia pikirkan saat itu. Seharusnya ia menolak langsung saat itu.

Umurnya bahkan masih 16 tahun. Itu umur yang kau masih duduk di sekolah menengah jika tidak banyak loncat kelas.

Ah~ apa harusnya ia tidak mmengikuti ujian loncat kelas itu?

Menyedihkan!

Bahkan sampai akhir, sampai orang tuanya menandatangani surat-surat itu, Freszcha hanya diam dan diam.

Yang lebih menyedihkan lagi adalah ia menghabiskan tiga tahun pernikahannya dengan banyak drama komedi dengan sedikit bumbu tragedi.


Freszcha kembali mengenang masa-masanya, saat Retarlo, suaminya menyematkan cincin polos tanpa ukiran apapun di jari manis kanannya, saat Freszcha menginjakkan kaki di rumah yang pada akhirnya menjelma jadi penjara yang tak seorangpun berhuni di dalamnya selain ia seorang, saat melihat Retarlo menggandeng tangan Reyina kekasihnya menuju kamar, atau saat Reyina mengiris-iris tubuh Freszcha karena kesal.

ingatan sialan! Mau mati pun masih menggerogoti.

Ia bahkan tak melakukan hal apapun yang membuat wanita penggoda itu marah. Atau haruskan Freszcha menyebut dirinyalah sang penggoda?

Keduanya adalah sepasang kekasih sebelum akhirnya Freszcha ada di antara mereka. Ya, walau fakta sebenarnya adalah Freszcha dipaksa untuk berdiri di antara keduanya.

DREAMTEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang