Aku butuh menu baru.
Ingatanku mengatakan bahwa resep lama yang pernah kutulis beberapa tahun yang lalu berada dalam kotak berwarna cokelat yang ada di bawah ranjang. Ini mungkin solusi terbaik yang bisa kulakukan untuk memberi inovasi baru di restoranku yang baru saja berdiri setengah tahun lalu. Namun, sepertinya tak begitu baik untuk kondisi emosiku sendiri.
Aku mengalah, menekan ketidakinginan membuka kotak tersebut. Turun dari ranjang dan bersujud sembari mengulurkan tangan untuk meraih benda berwarna cokelat itu. Dadaku berdesir, sudah lama tak begini atau sebenarnya memang hanya akan seperti ini bila mengingat kenangan lawas. Aku menarik perlahan supaya benda-benda yang ada di atas kotak tersebut tidak tercecer berserakan. Menghela napas, kubuka kotak ini dengan hati-hati seperti hendak menjaga kepingan hatiku sendiri.
Rasanya aneh, begitu kosong sampai tanpa sadar air mataku menetes begitu saja.
Kumpulan undangan itu masih di sana, juga barang-barang lain yang seharusnya sudah kubakar habis tak bersisa. Aku jelas menyesal, karena membuka kotak ini membawaku pada kenangan empat tahun lalu yang masih membekas sampai kapan pun.
Tbc.
Mari kita mulai semuanya dari awal tanpa kata revisi. Mari anggap cerita ini baru pertama kali bertemu kita.
Jember, 09 April 2022.
With sweetest thing,
Dvrnaaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surprisingly Wedding [NEW VERSION/ONGOING]
General FictionPernahkah kamu membayangkan menjadi seorang istri secara tiba-tiba, disaat kamu tidak pernah sekalipun merasa telah dinikahi oleh laki-laki mana pun? Itu yang tengah dialami Dhera, hidupnya terasa makin membingungkan ketika perlahan hatinya menerim...