5. Surat

507 7 0
                                    

Pagi ini aku membuka mata saat sinar matahari memaksa masuk lewat jendela kamarku yang memang tidak pernah aku tutup tirainya.

Hari ini hari minggu, tak seharusnya aku bangun pagi walaupun beberapa minggu yang lalu bangun pagi adalah hal yang mulai menyenangkan untukku, Karena ada kabar dari mu tentu saja, itu yang kutunggu-tunggu.

Setelah banyak malam kamu menjadi bahan obrolanku dengan bintang-bintang dan rembulan, akan aneh jika semalam saja tidak menyebut namamu sebelum aku terlelap.

Ini surat pertama yang aku tulis setelah genap sebulan kamu tidak memberiku kabar apapun. bahkan aku tidak melihat dirimu di manapun. Di kampus, di kantin, atau bahkan di perpustakaan tempat favoritku.

Kamu, sadar tidak kalau berbulan-bulan lalu sempat membuat hidupku sangat bahagia? Bahkan aku tidak tahu bahwa pergi ke kampus semenyenangkan itu, tugas dan ujian pun selalu sukses kulewati. Kamu, sadar tidak kalau pengaruhmu atas hidupku ternyata sangatlah besar.

kamu pintar, tampan, dan punya visi misi untuk masa depanmu itu semua selalu membuatku kagum.

Tapi bukan itu alasan mengapa aku begitu menyukaimu, tepat setelah beberapa bulan lalu aku pertama kali bertemu denganmu aku tahu bahwa aku sudah menyerahkan segenap hatiku untukmu.

Jika mungkin Tuhan sedang berbaik hati dan mengijinkanmu membaca suratku ini, kamu mungkin bertanya mengapa aku baru menulis ini setelah kamu menghilang. Sebentar biar kupikirkan dahulu jawaban nya. Hm, mungkin aku lebih mudah menuangkan kesedihan dari pada kebahagiaan ke dalam tulisan.

Beberapa bulan lalu aku tidak sempat menuliskan betapa bahagianya aku mengenal kamu. Mungkin semesta yang lebih tau, karena setiap saat aku bercerita tentangmu.

-L.

Secangkir RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang