16. As your wish

239 8 0
                                    

"Jangan suka sama saya"
"Kenapa?"
"Anggep aja sama kayak alesan kamu suka sama saya"

Saya tertampar. Sangat tertampar mendapati diri saya sendiri berdiam saat kamu pergi begitu saja.

Bahkan saya tidak menangis. Saya tidak mengeluarkan setetespun air mata saya untuk kamu.
Karena rasa sakit saya tidak akan hilang walau saya menangis semalaman dan membuat mata saya sembab keesokan harinya.

Saya memulai suka sama kamu karena kamu baik, kamu dewasa, kamu pintar, sampai akhirnya saya tidak punya alasan lagi kenapa saya suka sama kamu karena disaat kamu jahat, kamu kekanakan, kamu tidak pintar, saya masih suka sama kamu. Tidak, saya sayang sama kamu.

Dan sekarang kamu meminta saya untuk berhenti, dan saya harus menggunakan alasan yang sama saat saya memutuskan suka sama kamu untuk berhenti suka sama kamu.

Saya rasa kamu bermasalah. Tapi tidak apa. Tidak apa karena ini salah saya. Salah saya terlalu berharap saat kamu saja bahkan tidak memberi saya harapan apapun. Salah saya memilih jatuh saat kamu bahkan tidak berniat untuk menangkap saya. Salah saya karena saya memilih bertahan saat kamu bersiap pergi.

"Jangan suka sama saya" kalimat itu selalu terputar di otak saya seolah saya ingin me re-wind beberapa waktu lalu saat setidaknya kita mempunyai secuil kenangan manis.

Tolong beri tau saya bagaimana caranya berhenti saat saya sudah berlari. Tolong beri tau saya caranya berhenti saat saya sudah melihat garis finish.

Awalnya saya tidak mau menyerah hanya karena kamu menjauh dari saya. Bahkan saya seolah tidak terlihat saat kita berpapasan. Kita pernah sedekat nadi sebelum sejauh matahari. Kita pernah saling memberi arti sebelum kita saling menjaga jarak.

Sampai akhirnya saya menyerah. Karena kamu meminta saya untuk menyerah, karena kamu meminta saya untuk berhenti.

Saya berhenti. Saya berhenti karena kamu yang meminta.

Dan jangan pernah minta saya kembali karena pada saat itu datang, saya tidak akan disana lagi, menunggu kamu untuk melihat saya, karena pada saat itu datang kamu sudah tidak ada dihati saya, karena pada saat itu datang kamu harus berhenti dengan alasan yang sama saat kamu memulai.

Dan pada saat itu datang, kamu akan merasakan bagaimana menjadi saya. Dan pada saat itu datang kamu akan menangis sendiri. Dan saya tidak akan pernah mau tau.

Meski saya tidak bisa. Saya tetap tidak akan mau tau.

Karena kamu yang meminta.
Dan saya sudah menyerah.

-L

Secangkir RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang