6. Jarak

480 10 0
                                    

Katamu jarak tak berarti apa-apa kalau kita saling percaya. Katamu jarak hanya deretan angka dengan satuan kilometer yang masih kalah dengan barisan doa-doa yang kita kirimkan setiap saat. Katamu jarak hanyalah istilah untuk raga yang jauh tetapi jiwa yang begitu dekat. Katamu jarak membuat kita mengerti bahwa menunggu itu menyenangkan.

Tapi kataku, selalu saja ada yang berat ketika mengantarkanmu ke bandara. Senyumku yang lebih terlihat seperti menahan air mata mungkin akan seperti membebanimu. Di bandara kala itu, kulihat dirimu berangsur menghilang dari pandanganku. Tak ada diksi yang mampu menjelaskan betapa jarak membuatku tak ingin bergerak. Menikmati waktu yang terus berdetak hingga sampai pada kata kelak.

Kelak suatu saat kita akan melipat jarak. Melipat deretan angka hingga kita begitu dekatnya seperti nol dan satu. Sekali lagi itu terucap dari mulutmu. Rupanya kau begitu optimis bahwa kita akan berhasil melawan jarak. Mengutip kata-kata dari buku yang pernah kubaca, "rindu itu tercipta bukan karena jarak, tetapi rindu tercipta karena perasaan yang kita miliki". Bagiku itu masih terlalu rancu.

Kalau memang jarak tidak berarti banyak, mengapa banyak pasangan yang lalu berpisah setelah adanya jarak terbentang? Katanya mereka seolah sama-sama memiliki ruang. Katanya jarak membuat mereka hanya sebuah bayang-bayang. Lucu bukan? Ternyata kehadiran masih menjadi hal yang lebih diutamakan. Mungkin karena mereka takut kesepian. Atau takut tak ada teman makan? Teman berbagi pikiran? yang jelas membentangkan jarak berarti siap tahan dengan banyaknya godaan bukan?

Tetapi setelah kita diskusikan, aku rasa aku tak apa untuk beberapa waktu melihat langit malam denganmu di tempat yang berbeda. Aku rasa tak apa untuk beberapa saat berbeda waktu makan dan tidur denganmu. Aku rasa tak apa untuk percaya kata-katamu. Toh kaupun tak pernah masalah aku tak pernah mengucapkan selamat pagi padamu karena perbedaan zona waktu. Tapi mungkin yang jelas aku akan sering sekali bertanya: Kapan Pulang?

-L.

Secangkir RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang