7. Mendung

422 5 0
                                    

Langit kelabu. Awan mendung saling beradu. Ragu masih membelenggu.

Aku selalu mengagumi hasil karya sastra dari William Shakespeare atau Kahlil Gibran. Sangat indah untuk dinikmati. Pun sekaligus menyadarkan bahwa hidup itu tak seindah semua puisi ataupun frasa karangan Kahlil dan juga tidak selalu berakhir bahagia layaknya cerita Shakespeare. Ini hanya pembukaan.

Hatimu ragu, pun hatiku. Bagaimana aku bisa menyimpulkan jika semua tanda darimu adalah sebuah paragraf tanda tanya.

Tak tahu pasti kapan dimulai serta kapan akan diakhiri. Selalu banyak kata yang ingin disampaikan tetapi tak bisa disampaikan. Ragu mu membuatku jemu.

Yang ditakutkan saat nyaman disebut-sebut sebagai obsesi. Cinta buta diagung-agungkan. Dan ketulusan seringkali diabaikan. Serta rasa sayang dan rindu yang diremehkan.

Jangan seperti bintang yang hanya terlihat saat malam hari. Jangan seperti pelangi yang muncul saat setelah hujan turun. Pun jangan seperti mentari yang hanya ada saat siang hari.

Tapi jadilah tanah yang selalu ada saat ingin melangkah pergi ataupun kembali.

Jadilah udara walaupun tak terlihat tetapi selalu memberikan kehidupan.
Ya memang terkadang yang selalu ada tak selalu terlihat.

Aku memahami.

-L.

Secangkir RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang