Stuck On - [WenYeol]

1.5K 145 9
                                    

Suara teriakan kembali menggema disebuah ruangan. Seorang lelaki muda yang sedang tersandar di kuris depan ruang terlonjak lalu berlari masuk ke dalam.

Terlihat seorang gadis yang tengah sibuk mengacak rambutnya. Penampilannya berantakan. Kantung matanya jelas terlihat, seperti ia kurang tidur. Badannya nampak kurus.

Lelaki muda itu segera bergerak, mendekap gadisnya dengan erat. "Hey, aku disini. Tenanglah."

Gadis itu nampak linglung sesaat. Namun tak pelak segera membalas pelukan orang terkasihnya. "Chan.."

"Tenanglah, Seungwan. Kau akan baik-baik saja. Percaya padaku." Bersamaan dengan ucapan itu, Chanyeol menjatuhkan beberapa kecup diatas puncak kepala gadis yang saat ini berada dalam dekapannya.

Setelah merasa bahwa keadaan Seungwan lebih tenang, Chanyeol melepas pelukannya. Ditatapnya gadis itu yang saat ini juga nampak melihat kearahnya.

Rasa sesak itu kembali mengalir deras direlung hatinya. Melihat bagaimana keadaan Seungwan yang belum juga membaik.

Seungwan tak lebih dari seorang yang akan membutuhkan suntikan dokter hanya agar mampu tidur tanpa berteriak histeris setiap malam.

"Tenanglah." Chanyeol berbisik lembut, Seungwan yang mendengar itu mengangguk mengerti. "Ingin jalan-jalan keluar? Kau butuh udara pagi."

"Apa tidak apa-apa? Bagaimana jika mereka masih mencariku?" Tatapan matanya sarat akan rasa ketakutan yang terlampau besar. Hal itu yang justru membuat Chanyeol semakin merasa sakit. "Tidak akan. Aku akan melindungimu."

"Tapi sebelum ini, aku harus merapikanmu, oke?" Chanyeol membawa Seungwan untuk duduk dimeja rias. Dengan lembut, tangannya yang memegang sisir merapikan rambut Seungwan yang nampak kusut. "Apa aku cantik?"

Chanyeol yang mendengar itu tertawa pelan. Jarinya mengelus puncak kepala Seungwan. "Kau selalu cantik, bahkan tanpa perlu bertanya."

"Benarkah?"

"Tentu saja."

"Kau tidak akan pergi, kan?"

"Tidak. Aku akan selalu disini. Seperti ucapanku lima tahun lalu."

Seungwan tertawa lepas mendengar itu. Berkebalikan dengan gadis itu, tatapan mata Chanyeol terlihat sendu. Namun tak urung, wajahnya menampilkan senyum terhangat yang ia miliki.

"Ayo, sebelum matahari semakin panas. Setelah ini kau harus makan."

"Aku tidak mau."

"Aku akan membuatkanmu sup jagung."

"Benarkah?"

"Tentu."

"Terakhir kali kau membuatnya, rasa sup jagungnya seperti sup basi."

"Kau menghinaku?!"

"Kau hampir meracuniku, Chan!" Seungwan membentak, lalu tertawa lepas setelahnya. "Kali ini supnya akan terasa lebih enak. Percaya padaku. Junmyeon sudah mengajariku."

Seungwan mengangguk. Chanyeol membantu Seungwan berdiri. Kedua tangan besarnya ia gunakan untuk menopang dan membantu Seungwan untuk berjalan keluar, menuju kursi yang beberapa bulan lalu baru saja Chanyeol sediakan di taman kecil di samping rumah mereka.

Don't go away, always stay by my side

My smile comes from you

Even when I break you, make you mad and push you with my bad temper.

"Jangan pernah pergi, Chan."

"Tidak akan. Kau bisa pegang janjiku."

Seungwan menyandarkan kepalanya dibahu Chanyeol. Bersamaan dengan itu, kedua tangan anak manusia itu saling tertaut seperti enggan saling melepaskan.

**

Dedicated to all of havies friends out there.
Let's give'em biggest love this year.

𝐉𝐔𝐒𝐓 𝐔𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang