1. MOS, Komdis dan Pulpen

4.2K 563 60
                                    


BLAME 2.0


"baru lulus SMP aja udah pada belagu!"

tiga orang komisi kedisplinan itu sedang marah-marah didepan enam peserta MOS hari pertama SMA Rajawali, yang udah ngelanggar peraturan.

ada yang telat, ada yang ketahuan bawa rokok, ada yang atributnya nggak lengkap, ada yang nyengak anak osis. atau ada yang ngelanggar itu semua.

Taeyong misalnya.

datang jam 9, seragamnya juga ngga lengkap. boro-boro pake atribut ospek, kancing bajunya aja lepas dua.

Tasnya pas digeledah juga isinya jaket, sabuk gesper sama korek api. dia gabawa rokok, yang ketahuan bawa rokok itu si Wonho. cowok yang juga dihukum disebelahnya.

"Siapa yang bawa rokok?!"

Wonho mengacungkan tangan, membuat satu anggota komdis itu mendekat. "Alumni smp mana kamu?"

"MTs kak."

"Apa?"

"Mts kak.. Al-Fatihah."

"Pfffttt.." Jaewon yang dihukum dibagian ujung menipiskan bibir, dia nahan tawa tapi tetep aja kelepasan.

"Ngapain kamu  ketawa-ketawa?!" satu anggota komdis lain menghampirinya, "ada yang lucu?"

Jaewon menggeleng, kemudian menunduk. tapi masih nahan tawa. bukan apa-apa, tapi Mts Al-Fatihah di daerahnya itu memang tidak ada.

Wonho mengarang.

Tapi Komdis itu percaya saja, lalu berganti menghampiri Taeyong yang dari tadi klewas klewes di belakang barisan sambil garuk-garuk pipi.

"kamu kan yang tadi buat ribut di depan gerbang? kenapa kamu telat?!"

"Baru pindahan." anggota komdis itu mendelik mendengar jawaban Taeyong. "Yang sopan ya kamu! panggil saya kakak!"

Taeyong menghela nafas, lalu kemudian membenarkan posisi berdirinya. "Baru pindahan.. kak!" ulangnya penuh penekanan.

"Terus, kenapa gak pake atribut?!"

"Nggak sempet.... kak!" Taeyong kemudian melanjutkan, "Saya baru sampe tadi subuh dari surabaya, makanya nggak sempet buat atribut... kak."

Taeyong benar-benar tidak berbohong. Ia memang dari surabaya.

tapi, sampe jakarta udah seminggu lalu.

Komdis itu masih ingin memarahinya, karena point Taeyong memang banyak dihari pertama. tapi karena alasan Taeyong cukup masuk akal, jadilah ia dimaafkan.

"besok jangan diulang! semuanya juga, nggak ada yang telat, atau bawa rokok. atribut juga harus lengkap. mengerti?!

"Mengerti!!!"

"kalian cari yang namanya kak Hani, absen ke dia. terus tanya dimana gugus kalian! cepat! saya hitung sampe lima, kalian harus pergi dari hadapan saya. satu..."

dan seketika mereka berpencar sendiri-sendiri.


*


Taeyong lagi-lagi harus menghela nafas bosan, kini ia harus mengantri dengan lima siswa tadi untuk absen.

Wonho, cowok yang bawa rokok tadi baris depan sendiri, belakangnya gadis bertubuh langsing yang berponi, ditengah ada Jaewon. Taeyong sendiri baris dibelakang nomor dua depannya gadis berwajah bulat yang judes abis.

"Lo bawa pulpen nggak?" Taeyong bertanya pada gadis itu.

"bawa. tapi gue gak mau pinjemin lo."

Taeyong mengangkat alis, kemudian melirik name tag gadis itu, Jiho Arumi.

dia bakal ditandain.

Sorot matanya berganti arah pada gadis dibelakang Jiho. gadis cantik berkuncir satu itu tidak sedang mengantri untuk absen. dia hanya ada perlu dengan salah satu osis yang sedang bergerombol berjaga absen didepan, dan kebetulan dia juga mendengar obrolan singkat Taeyong dan Jiho tadi.

"kenapa? lo mau pinjemin gue pulpen?" Tanya Taeyong percaya diri.

"aku?" Gadis itu menunjuk dirinya sendiri. Taeyong mengisyaratkan Jiho untuk berganti posisi. dan sekarang, Taeyong bisa bicara lebih dekat dengan gadis berkuncir satu itu. 

"Pinjemin ke gue..." Taeyong menunjuk saku seragamnya, yang memang ada pulpen disana. "buat absen."

"O-oh, iya-iya silahkan." Gadis itu memberikannya dengan sukarela. "Kamu pake aja, aku mau kesana dulu."

sebelum ia pergi, Taeyong menahan dirinya. "nama lo?"

Gadis itu menatap tangannya yang di tahan oleh Taeyong dengan terkejut, namun ia segera tersenyum kemudian, "Jisoo.. dari gugus Pattimura."

dan Taeyong menyunggingkan senyumnya.






"lo cantik, mau jadi pacar gue?"







garing nggak sih? huhu :(

BLAME [ LTY x JS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang