"Jis, pegangin ini dulu bentar"
"Hmm"
"Mana mapnya"
"Ini"
Wonwoo mengernyit, masalahnya daritadi Jisoo hanya satu dua kata menjawabnya. Tidak ada yang mencurigakan dari Jisoo karena sedari tadi wonwoo terus menghindarkan Jisoo dari Taeyong.
Mau digandeng pas beli soto, diajak keruang osis, dijemput kekelas. Intinya Wonwoo sebisa mungkin meminimalisir Jisoo punya waktu sendirian.
Karena hari ini Taeyong juga sudah mulai masuk sekolah lagi, usai menerima skorsing. Wonwoo jadi super overprotektif pada Jisoo. Bahkan, ia rela melalaikan tugasnya sebagai ketua osis, hanya untuk mengecek siapa saja yang berada disekitar Jisoo.
Ya kecuali daritadi Jisoo sibuk dengan ponselnya, tapi gadis itu bilang, hanya membalas pesan dari Sejeong.
Manik mata Wonwoo mengarah pada ponsel yang sedari tadi Jisoo pegang. Karena sudah jengah diabaikan, Tanpa permisi Wonwoo merebutnya
From
+6282334×××Udah bawa aja dulu
Pokoknya ntar aku balikin ke kamu.
Tapi nanti dulu ya, ada wonwoo.Hahaha
Iya santai aja"Woo"
"Diem!" Bentak Wonwoo pada Jisoo, Wonwoo terus berlanjut membaca pesan singkat dari ponsel Jisoo, hingga tak menghiraukan gadis yang terlihat panik itu ingin merebut ponselnya kembali.
Yeu, nggak enak aku sama kamu yong
Jaket kamu kan cuma satu
HehehYa gampanglah kalo gue jis
Lo simpen dulu aja
Ntar kalo dikembali'in skrg
Anjing harder lo ngamukHeh jangan gitu ya.
Gitu gitu pacar akuPacar ? Hahaha.
Tapi lo suka ciuman gue."Bangsat!" Pekik Wonwoo, mereka yang sedang berada di koridor pun menjadi pusat perhatian seketika. Jisoo hanya bisa merutuki dirinya sendiri.
"Kamu!" Jisoo semakin menunduk saat wonwoo menunjuknya didepan banyak siswa. Laki laki itu kemudian hanya menghela nafas, walau sebenarnya banyak kata yang ingin ia lontarkan pada Jisoo.
Pesan itu dari taeyong, Jisoo bercanda bersamanya, Jaket Taeyong , dan ciuman. Apa yang dirasakan Wonwoo saat ini, percayalah hanya ingin menghajar Taeyong.
Dengan wajah merah padam, Wonwoo menulusuri koridor mencari keberadaan Taeyong. Dibelakangnya ada jisoo yang terus berlari mengikuti
"Wonwoo dengerin aku dulu"
Wonwoo tak menghiraukan, laki laki itu sibuk menanyai satu persatu siswa di sepanjang koridor
"Lo liat Taeyong?!"
"Dikantin woo"
"Wonwoo!!" Wonwoo tak bergeming, ia berjalan macam orang kesurupan hingga membuat penasaran beberapa siswa.
"Wih ribut nih ribut"
Dan benar saja, tepat Wonwoo menginjakan kaki dikantin sekolahnya. Ia langsung menemukan Taeyong sedang beradu mulut dengan mbak Min.
"Gua bayar nih gua bayar, aelah"
"Apa'an nih sepuluh ribu doang, utangmu itu tigapuluh lima ribu yong"
