Gara-gara kejadian kemarin, Jisoo jadi ngehindar terus dari Wonwoo. Gadis itu jadi ngerasa bersalah setiap Wonwoo menegurnya, menyapanya, dan tersenyum padanya.Lelah dan takut jika Wonwoo curiga, Jisoo akhirnya nerima ajakan Wonwoo untuk ke kantin bersama.
"Jis, ntar jalan yuk! Mumpung aku nggak ada rapat sampe malem" Seharusnya, Jisoo langsung mengangguk senang seperti biasa, namun Jisoo hanya menunduk menghindari kontak mata dengan pacarnya itu.
"Jisoo? Sayang?" Wonwoo melambaikan telapak tangannya didepan wajah Jisoo hingga gadis itu terkesiap.
"Hah? Apa woo?"
"Kamu kenapa sih? Nggak biasanya ngelamun gitu"
"Oh- iya! Sejeong ntar ngajakin aku cari buku. Udah janji mau anterin" jawabnya nggak nyambung, tapi Wonwoo nangkepnya Jisoo tidak bisa diajak jalan hari ini. Wonwoo cuma ngangguk kemudian tersenyum.
"Jis"
"Hmm.."
"Kemarin ada yang liat kamu jalan sama Taeyong"
Ininih. Pertanyaan yang ingin Jisoo hindari. Jisoo bisa aja langsung jujur kalau dia memang pulang bersama Taeyong. Tapi masalahnya, mereka nggak sekedar pulang bareng, mereka ci-u-man. Dan Jisoo tidak cukup bodoh untuk sejujur itu.
"H-hah? E-enggak kok woo. Mana kenal aku sama Taeyong"
Jisoo menggigit bibirnya setelah mengatakan hal itu, masalahnya di belakang Wonwoo ada Taeyong yang diam diam nguping sambil menertawakannya.
"Iya juga ya, mungkin yang liat salah orang ya?" Wonwoo masih tidak menyadari keberadaan Taeyong dibelakangnya, yang sedang mengoloknya dengan gerakan bibir.
Pa-car-lo-go-blok-ya-jis-ha-ha
Jisoo berdehem pelan, pura-pura tidak menyadari apa yang dilakukan Taeyong. Gadis itu memilih memainkan sedotan jusnya dengan salah tingkah.
"Oh ya? Terus mama kamu kemarin pulang jam berapa? Kamu nggak papa kan dirumah sendirian?"
Lagi-lagi Taeyong tertawa, kali ini sambil menatap Jisoo dengan jahil
Ya-gak-pa-pa-lah-kan-ada-tae-yong. Jisoo menutupi wajahnya dengan samar, tak tahan dengan kelakuan Taeyong.
"O-oh nggak papa kok woo, mama nggak malem banget kok pulangnya. Woo- aku ke kelas dulu ya, Sejeong mau liat PR akuntansi"
Jisoo berbohong untuk kesekian kali, dan Wonwoo percaya untuk terakhir kali.
Masalahnya, hari ini Wonwoo tau Sejeong tidak masuk sekolah karena izin oosn. Masalahnya lagi, Wonwoo juga tahu kalau Jisoo kemarin benar benar bersama Taeyong, karena dirinya sendiri yang melihatnya.
"Jisoo"
"Iya woo" sahut Jisoo saat akan beranjak
"Mau bohong berapa kali lagi?"
Jisoo terdiam, masih belum paham maksud Wonwoo. Walaupun Wonwoo berkata sambil bergumam, ketegangan diwajah keduanya berhasil menarik perhatian seisi kantin termasuk Taeyong.
"B-bohong apa?"
"Jis, aku pernah ngelarang kamu pulang bareng orang lain?" Jisoo menggeleng, gadis itu mulai sadar perbedaan ekspresi Wonwoo. Apa jangan jangan?
"Aku nggak pernah ngelarang kamu jalan sama siapapun. Tapi kenapa harus sama Taeyong?"
"Yaelah, cuma pulang bareng doang bro" itu sahutan kurang ajar dari Taeyong, yang ngerasa dirinya diikutkan dalam masalah mereka.
Wonwoo menoleh kebelakang, menatap Taeyong dengan tatapan kurang mengenakan."Tapi dia pacar gue bro" jawab Wonwoo tak kalah sengak
"Pacar doang bukan istri lo, kan?"
Wonwoo menghela nafas, walaupun dia sebenarnya ingin menghajar Taeyong saat ini juga, tapi dia masih ingat dengan statusnya sebagai ketua osis.
"Ya, Tetep aja. emangnya pantes, lo ngajak jalan pacar orang? Dilihat dari mana-mana ya nggak pantes lah bro"
"Dilihat darimana emangnya? Hak sebagai ketua osis lo? Bro , lo bukan bapaknya. Jadi santai ae"
Taeyong memang terkenal dengan mulut sengaknya, siapapun yang berargumen dengan Taeyong biasanya akan berakhir dengan perkelahian. Sayangnya Wonwoo cukup sadar diri, jadi ia bisa mengendalikan emosinya agar tidak terpancing.
"Jisoo, kamu lihat kan? Cowok yang kamu bela belain buat bohong ke aku? Pantes buat kamu?"
Jisoo diam, gadis itu bahkan hanya bisa menunduk. Melihat Taeyong yang bersiap membalas ucapan Wonwoo, laki-laki itu langsung menarik Jisoo dari kerumunan.
Taeyong jadi kesal sendiri.
Yaa, nggak jadi ribut sama ketos gue.
*
Masalah disekolah tadi membuat Jisoo stres sendiri. Jadi, setelah adu mulut Wonwoo dan Taeyong tadi, Wonwoo cuma pesen
"jangan deket deket Taeyong, aku nggak suka" cuma kaya gitu marahnya Wonwoo.
Ya Jisoo mana kapok?
Malam ini Jisoo benar benar keluar bersama Sejeong, dia butuh sahabatnya itu untuk berbagi cerita yang sebenarnya.
"Sebenernya ya Jis, Taeyong tuh nggak buruk buruk amat sih." Lah Sejeong apa'an juga nih?
"Lihat deh!" Sejeong menunjuk pojok perempatan jalan yang berjarak 3 meter darinya, ada Taeyong dan teman temannya sedang nongkrong disana.
"Lhah? Dia kok ada dimana mana sih" Sejeong mengedikan bahu, lalu kembali menyuapkan nasi goreng ke mulutnya. Iya, mereka lagi makan di kaki lima.
OH TUHANNNN
KUCINTA MINAAAA
SAYANG BONAAAA
RINDU SANAAA
INGINKAN YOONAAA...
Bos. Itu suara Junhoe yang lagi genjrengan sama Wonho diperempatan jalan. Masalahnya, liriknya buat semua pelanggan nasi goreng kaki lima ngakak denger suara Junhoe.
"WAH WAH PARAH PARAH" Jisoo bisa melihat Jaewon menyodorkan ponselnya ke arah Junhoe dan Taeyong disampingnya.
Jisoo nggak nyangka aja, mereka kaya nggak kenal disekolah tapi akrab diluar sekolah.
"Gue lagi telponan sama Rosè, Jun!"
Dengan menahan tawa Taeyong sengaja meloudspeaker panggilan Rosè dari ponsel Jaewon, dan benar saja
"JUN, GUE JUGA BISA SAMA JAEHYUN. MAKAN TUH MINA SANA BONA, ASU!"
"ROS, TADI SUARA TAEYONG ROS!"
"SUARA TAEYONG TAI"
TUT TUT
"ROS- EY DASAR ULER! Lo juga won, asu emang lo !"
Dan berakhirlah kejadian itu dengan Junhoe yang mengumpati semua temannya, hingga membuat Jisoo dan Sejeong tertawa, bahkan yang jual nasi goreng juga tertawa. Menurut Jisoo, teman teman Taeyong plus Taeyongnya emang super ajaib.
"Gila, Rosè emang beneran nggak kalem ya" ucap Sejeong seenaknya. Jisoo mengangguk setuju, tapi matanya terus menatap Taeyong yang masih bercanda dengan teman-temannya.
"Kayaknya, mulai sekarang Taeyong bakal ada disekitar gue terus deh"
Karena seanjing anjingnya taeyong, ada June yang lebih asu.
