05| Single Party

4K 473 29
                                    

"Kalian memangnya sudah sedekat apa?"

Manik mata Jinyoung bergetar mendengar pertanyaan adiknya. Apakah ia harus menjawab jujur atau sedikit berdusta. Tapi jika Jinyoung berbohong dan sembarang bicara tanpa persetujuan Jisoo bisa-bisa ia akan dalam masalah.

Jisoo melirik Jinyoung yang tampak sedang mempertimbangkan jawabannya. Jisoo mencibir dalam hati melihat tingkah Jinyoung yang terlalu banyak berpikir, bahkan hanya untuk pertanyaan kekanakan semacam itu.

"Apa yang diharapkan dari perkenalan singkat selama dua minggu?" balas Jisoo sambil tertawa santai.

"Kalau begitu undur saja pernikahannya," balas Rose ketus.

Nyonya Park menyadari kesinisan Rose segera merangkul anak bungsunya itu sambil tertawa canggung. Rose bisa saja menghancurkan suasana jika dibiarkan terus berbicara menantang Jisoo.

"Anak ini belum mengerti apa-apa, jangan dengarkan ucapannya," timpal Tuan Park turut menambahi. Mereka tak boleh memberikan kesan yang buruk pada keluarga Kim. Kesan buruk dari keluarga akan berdampak buruk juga pada citra Jinyoung di mata calon mertuanya.

"Tak perlu mengkhawatirkan kakakmu, Rose. Aku yakin setelah menikah ia akan jatuh hati setengah mati padaku." Jisoo menjawab dengan entengnya sambil mengapitkan tangannya pada lengan Jinyoung.

Jinyoung tak mengeluarkan sepatah katapun untuk mendukung Jisoo. Diam-diam ia hanya memuji kepandaian calon istrinya itu berakting seakan mereka baik-baik saja.

"Aku doakan yang terbaik untuk kalian," balas Rose tanpa nada ketulusan pada ucapannya. Tuan dan Nyonya Park sedikit bisa bernapas lega karena Rose mau mengalah.

"Tentu saja, jangan cemburu nanti jika kakakmu lebih menyayangiku," goda Jisoo setengah bercanda. Jisoo tau Rose tak menyukainya makanya ia jadi lebih ingin menggoda Rose dan memancing emosinya.

Rose menggeram kecil dan berbalik ingin meninggalkan tempat itu. Namun saat berbalik wajahnya malah menabrak seseorang yang baru muncul di belakangnya.

Rose meringis sambil memegangi hidungnya. Tubuh jangkung orang tersebut membuat Rose sukses menabrakan wajahnya pada dada pria itu. Rose merasa seperti baru menabrak papan yang membuat wajahnya sakit.

"Apa itu sakit?" Pria itu berusaha mengintip wajah Rose yang menutupi wajahnya dengan telapak tangannya. Ia ingin memeriksa Rose yang kini terlihat semakin marah sampai wajahnya memerah.

"Yugyeom, kau baru datang?" sela Nyonya Kim saat menyadari keberadaan pria tersebut.

Rose melepas tangannya yang menghadang pandangannya. Ia sedikit menengadah ingin melihat wajah pria jangkung yang dipanggil Yugyeom itu. Sambil berharap ia salah mendengar nama teman sekelasnya itu datang ke sini juga. Padahal tadi ia sudah lega karena keluarga Kim tak datang bersama anak bungsunya yang menyebalkan.

Rose semakin mendesis kesal karena pendengarannya tak salah. Pria yang ia tabrak barusan adalah Yugyeom.

"Perkenalkan aku Kim Yugyeom, adik dari Kak Jisoo. Aku terlambat karena ada jadwal les sampai malam." Yugyeom memperkenalkan dirinya dengan sopan didepan keluarga Park dan mengacuhkan Rose yang sudah bersiap membunuh Yugyeom dengan tatapan tajamnya.

"Kau―" Jinyoung menunjuk Yugyeom seakan otaknya bekerja untuk mengenali wajah tak asing tersebut.

"Halo, Kak Jinyoung, kita bertemu lagi."

Kedua belah pihak yang berada di situ bertanya-tanya akan Jinyoung dan Yugyeom yang sepertinya sudah saling mengenal. Hanya Rose yang bersikap biasa saja karena ia sudah mengetahui penyebabnya.

Selama beberapa menit Yugyeom bersedia menjelaskan panjang lebar dan penuh semangat tentang pertemuannya dengan Rose dan Jinyoung di bandara yang berawal dengan masalah dan berakhir disini mengetahui mereka akan menjadi keluarga besar.

RELATIONSICK ❝JINYOUNG JISOO❞ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang