"Apa yang kita miliki, belum tentu lebih indah dibandingkan apa yang orang lain miliki" - A
-
Clara membaringkan tubuhnya setelah apa yang terjadi, membuatnya tersadar bahwa dirinya berada pada titik yang tidak seharusnya. Ia berharap fikirannya yang sangat kusut ini dapat ditumpahkan pada atap-atap rumah yang tenang dengan sorot matahari sore.
Dengan sedikit pergerakan, ia mencoba untuk bangun dan pergi ke dapur membawakan air dingin beserta handuk untuk mengompres lebam di pipinya.
Ceklek..
Tanpa sadar, Bintang langsung masuk ke kamar Clara dengan wadah berisi air dingin dan handuk kecil yang ia sampirkan di lengannya. "Eh, Clara. Aku pikir kamu lanjut tidur" kata Bintang sambil menaruh wadah air dingin itu di nakas tepat disamping ranjang Clara.
Clara pun menatap sinis "kok lo masih disini?"
Tanpa basa-basi Bintang dengan segera menjawab "Aku temenin kamu dulu sampe sehat, kalo ada apa-apa nanti kamu mau gimana? kamu mau lari-lari kedepan buat manggil kang satpam?" jelas Bintang sambil mengkompreskan handuk dingin itu ke pipi Clara
"Dah dah, sini. Gue bisa sendiri" Clara merebut handuk itu dari tangan Bintang. "Ati-ati" balas Bintang pelan
"Gue udah dewasa.. Cuma beginian doang tuh masalah sepele. Mending lo pulang dan urusin masalah di kehidupan lo sendiri"
Bintang pun langsung menatap lekat mata Clara "Justru masalah aku sekarang tuh cuma kamu, kamu yang bisa nenangin perasaan aku. Tanpa kata-kata bijak yang keluar dari mulut kamu, aku udah bisa tenangin diri dengan aku ngeliat kamu. dan jagain kamu"
Yashh tentu perkataan Bintang membuat perasaan Clara luluh, ia kembali mengingat sosok mamanya yang setia memberikannya nasihat 'Mama mau kamu jadi orang sukses yang bisa ngebanggain kedua orang tua sekaligus kehadiran kamu dimata orang lain yang bisa bikin siapapun orang itu senang' kurang lebihnya ya kaya gitu
"Clara kok malah bengong sihh??" rayu Bintang
"A-apaan si, enggak. Yaudah terserah lo mau apa, karena gue gak tau apa yang ada di pikiran lo dan gue juga gak tau harus berpikir apa tentang lo. Batu" jelas Clara diikuti sindiran mengenai lelaki itu
Bintang pun memberikan kesimpulan yang tidak kalah anehnya "Berarti kamu emang suka mikirin aku kan?? Ciyyee bingung"
"Apaan si najis" balas Clara jutek
...
Tepat jam delapan malam, Bintang beranjak pergi dan mengatakan ia akan kembali lagi. Tapi Clara tidak menghiraukan, bahkan mungkin ia tidak sadar apa yang Bintang katakan sedari tadi.
Ting tong.. Ting tong..
Dengan langkah malas, Clara terpaksa untuk keluar melihat siapa yang datang. Awalnya dia fikir itu hanyalah satpam yang sedang keliling untuk menjaga keamanan. Tetapi,
"BINTANG?!" Teriak Clara yang terkejut dengan siapa tamu yang datang malam-malam begini.
"Oh bagus deh kalo kamu belum tidur" Jawab Bintang santai "Btw jangan teriak-teriak, gue Bintang bukan maling" tambahnya berbisik
KAMU SEDANG MEMBACA
[GAUSAH DIBACA]
Roman d'amourTidak ada yang tidak mungkin, namun kita akan akan belajar dari ketidakmungkinan -