Life Is Trip

52 20 9
                                    

"Jangan kembali hanya untuk menepi" - A

-

Bintang POV

Gue pulang dari rumah Clara tepat pukul dua belas malam. Itu bukan masalah, bagi gue itu udah biasa. Dan pagi ini gue udah dapet notif dari sang princesss. Mungkin dia bingung aja, tiba-tiba gue nggak ada dirumahnya.

 Mungkin dia bingung aja, tiba-tiba gue nggak ada dirumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue pun langsung melesat ke rumah Clara. Mudah-mudahan niat baik gue nggak bikin gue terus-terusan terlambat ke sekolah mulu. Wkwkwk

Sebelas menit perjalanan, akhirnya gue pun sampe tepat jam enam kurang dua menit. Gue mah detail orangnya.

"Assalamualaikum, permisi, pagi, good morning"

Ceklek

Keluarlah seorang bidadari dari rumah ini. Tapi bukannya seneng dia malah ngomel-ngomel.

"Waalaikumsalam" jawabnya sambil ngucek-ngucek mata "Nggak usah berisik juga kali, masih pagi tau-- eh?! Lo kok udah disini?"

Gue pun langsung menghampiri Clara yang kayaknya baru bangun. "Melek weitdahh.. udah jam berapa ini?? Mau telat?? Kamu tidur lagi ya?? Hiihh.. sono sono mandii"

Clara nggak bales apa-apa. Dia langsung masuk dan gue pun ngikutin dia. Sesampainya diambang pintu kamarnya, Clara spontan nengok kebelakang buat nutup pintu dan didapati gue ada di belakangnya. Dia cuma kaget. Dan diem ngeliatin gue yang lebih tinggi dari dia.

"Apa?" Tanya dia judes parah

"Yehilahh... pagi-pagi jangan judes judes amat napa. Tumben aja belom mandi udah cantik" kata gue menggodahh

"Apaansii receh" badannya langsung berbalik dan segera menutup keras pintu kamarnya.

'Untung hidung gua yang mancung alami ini nggak cedera' batin gue.

Author POV
Tanpa menunggu lama, karena Clara adalah wanita yang tidak mau ribet dan cukup berpenampilan simpel. Langkahnya menyusuri anak tangga menuju ruang tamu. Tapi,-- Bintang tidak disana.

Wajah Clara terlihat sangat bingung "Jelmaan?! Lo dimana?"

'Ngilang segala etdah kayak bocah'

Suara hentakan kaki mengejutkan Clara dari belakang, Bintang tiba-tiba memeluk erat bahu Clara.

"Dih yaa.. bukannya nyariin, malah diem disini. Nggak takut aku ilang?"

Clara hanya mendengus

"Yauda ayok berangkat, udah rapi kan? Oh iya.. sarapan? Udah?" Tanya Bintang penuh perhatian

Tangan Clara mencoba untuk menyingkirkan lengan Bintang yang justru membebani tubuhnya.

"Nanti aja di kantin, gue belum napsu"

[GAUSAH DIBACA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang