29

2.6K 279 97
                                    

Happy reading

4 Tahun Kemudian.

"Eomma, look at this" seru seorang anak laki-laki dengan senyuman hangatnya.

Eunji. Wanita yang dipanggil eomma oleh anak laki-laki itu berbalik dan mengalihkan perhatiannya pada sosok anak laki-laki yang kini tengah menyodorkan setangkai bunga liar padanya.

"Untuk eomma?" tanya-nya memastikan dan anak laki-laki itu langsung mengangguk cepat seraya menggoyangkan bunga tersebut agar eunji menerimanya.

Eunji terkekeh pelan melihat tingkah putranya hingga beberapa detik kemudian ia tersenyum lembut lalu beralih menerima bunga itu.

"Terimakasih sayang tapi darimana kau mendapatkan bunga ini? Tanya eunji kembali. Belum sempat anak laki-laki itu menjawab, tiba-tiba ia tersenyum senang ketika sorot matanya tak sengaja menangkap sosok laki-laki dewasa yang kini tengah berjalan santai ke arah mereka berdua.

"Uncle, fol me?" seru anak laki-laki itu senang ketika namja yang tadi ia tunjuk telah berada di hadapannya seraya menyodorkan beberapa coklat dan permen.

"Sure justin" balasnya seraya mengangguk, mengabaikan tatapan tajam dari seorang jung eunji yang kini tengah bertolak pinggang.

"Oppa, berhentilah membuat gigi putraku ompong" sargah eunji dan laki-laki itu langsung tersadar lalu beralih menatap eunji dengan senyuman bodohnya.

"Tapi gigi justin tidak-..."

"Dan lagi nama-nya chanji bukan justin oppa" potong eunji cepat membuat laki-laki itu mendengus sebal.

"Aku tak suka nama itu dan lagi nama justin lebih cocok untuk-nya, jadi biarkan aku tetap memanggilnya dengan nama itu jung" balas laki-laki itu tak mau kalah.

"Tapi-..."

"Chanji" teriak teman sebayanya di ujung jalan seraya berlari menghampiri dirinya diikuti 2 temannya di belakang langkah mungilnya, memotong percakapan eunji dan laki-laki yang di panggil oppa olehnya.

"Eomma, uncle bolehkah aku belmain lagi" ucap chanji lucu dengan ekspresi yang dibuat seimut mungkin agar eunji memperbolehkan nya bermain namun belum sempat eunji berucap, laki-laki yang berada tepat di sampingnya itu telah lebih dulu memotong niatnya.

"Silahkan sayang, bermainlah sepuasmu tapi ingat kau harus tetap berhati-hati mengerti jagoan kecil-ku" ucap laki-laki itu dan chanji langsung mengangguk antusias lalu beralih pada teman-temannya yang sudah menunggunya.

"Berhati-hatilah sayang" teriak eunji khawatir dan teriakan itu dibalas anggukan pasti oleh putranya.

Setelah putranya pergi, eunji berbalik dan kembali menatap laki-laki itu dengan tatapan tajam.

"Apa? Kau mau mengomeli-ku lagi?" telak laki-laki itu seakan hafal dengan eunji yang kini telah siap dengan ocehannya namun hal itu tak terjadi hingga beberapa menit eunji terdiam akhirnya laki-laki itu berinisiatif meminta maaf tapi niatnya harus terpotong.

"Oppa. Apa kau tau-..."

"Tidak tau, memangnya kenapa?" balasnya cepat dan hal itu berhasil membuat eunji menghela nafasnya kasar.

"Jangan memotong ucapanku oppa" tegas eunji.

"Baiklah lanjutkan" ucapnya santai.

"Ini mengenai..." ucapnya sengaja terhenti lalu mendelik tajam dengan tangan terangkat dan hal itu membuat laki-laki yang berada disampingnya mendelik bingung.

"Apa yang aaakkhhh sakit, sakit. Hentikan jung akkh sakit" rintihnya ketika eunji dengan sengaja memukuli punggungnya.

"Kau tak tau oppa bahkan chanji belum mandi dan ini sudah sore tapi kau malah mengijinkannya bermain dan apakah kau tak tau juga jika kemarin malam ia terus menangis, mengeluhkan giginya yang sakit akibat coklat dan permen yang terus kau berikan padanya" omel eunji seraya terus memukuli laki-laki itu.

Park Chanyeol & Jeong Eunji (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang