Happy reading
Kilas balik lanjutan,
Wendy terdiam untuk beberapa saat. Matanya memanas menahan air mata dan tangannya secara tak sadar terulur mengusap perut ratanya hingga detik berikutnya, Wendy melirik Chanyeol namun ia melihat tak ada respon hingga ia kembali terdiam tak berani memandang Eunji yang sedaritadi seakan memojokan dirinya.
"Kau terlihat sedikit berbeda sekarang" selidik Eunji. Lagi-lagi ia berucap karena merasa tak mendapat respon dari Wendy hingga ia beralih dan melirik ke arah perut Wendy lalu mendelik tajam.
"Apa kau-..."
"Eunji hentikan" Chanyeol kini beralih menarik Eunji menjauh dari Wendy hingga pelukan Ahra terlepas dengan paksa.
Ahra berlari mengejar keduanya namun tatapan tajam dari Chanyeol seolah menjadi peringatan keras untuknya tak ikut campur hingga ia hanya bisa terdiam dengan Wendy di dekatnya.
Ahra menatap Wendy dengan penuh kebencian bahkan Ahra ingin sekali mencakar wajah sok polos Wendy tapi Ahra selalu ingat ajaran Eunji agar tak menunjukan sikap kasarnya kepada orang lain dan tadi sebagai pengecualian karena Ahra lepas dengan paksa. Beruntung Eunji tak menghakiminya.
Disisi lain. Chanyeol membawa Eunji ke taman rumah sakit. Ia menghentikan langkahnya dan melepaskan cekalannya dari Eunji lalu terdiam sesaat menatap manik istrinya yang terlihat teduh namun sirat akan kesakitan.
Perlahan, Chanyeol meraih kedua tangan Eunji dan menggenggamnya erat hingga detik kemudian ia bersimpuh di hadapan istrinya dengan sorot mata penuh penyesalan.
Eunji hanya terdiam seribu bahasa akan apa yang kini dilakukan suaminya. Hatinya menjerit tak kuat namun ia juga tak tau harus berbuat apa. Kedua tangannya berontak untuk meraih bahu suaminya namun mulut dan seluruh tubuhnya tak seimbang hingga hatinya benar-benar hancur ketika satu kata lolos dari mulut Chanyeol.
"Maaf"
Hanya kata itu. Hanya itu yang keluar dari mulut suaminya namun seakan ribuan pisau menusuk dirinya. Eunji merasakan sakit yang teramat di bagian hatinya. Ia tau. Ia tau Chanyeol akan berkata apa dan kini ia harus siap saat waktu mempertemukannya dengan kenyataan yang tak ingin ia ketahui bahkan ia tutup-tutupi selama ini.
Di bawah tumpuan lututnya, Chanyeol menangis. Ia menunduk dan mengeratkan genggamannya pada Eunji. Ia takut, sangat takut jika Eunji akan meninggalkannya tapi ia juga merasa akan gila jika terus menutup-nutupi kesalahannya dan masalah tak akan berakhir jika ia tak berani memperbaikinya.
"Maaf... Maafkan aku..." lagi. Kata itu keluar begitu saja dari mulut Chanyeol. Sungguh, ia tak sanggup dan Eunji yang sedaritadi menatap Chanyeol kini mulai memalingkan wajahnya, menahan ribuan desakan dari air matanya sendiri yang siap jatuh kapanpun tanpa ia kehendaki.
"Wendy... Dia..
Tengah mengandung anakku..." ucap Chanyeol terisak dalam tangisannya sendiri dan bagai bom waktu yang menghancurkan pertahannannya. Air mata Eunji kini meluncur deras.Ia tetap memalingkan wajahnya. Tubuhnya bergetar hebat seakan mewakili kehancurannya dan hal itu bisa dirasakan Chanyeol hingga laki-laki itu semakin terisak hebat dibawah kesakitan istrinya.
Penyesalan memang datang belakangan tapi ia juga tak bisa menghentikan perasaannya sendiri ketika cinta datang begitu saja tanpa memandang siapapun.
"Eunji. Maaf... Maaf... Maafkan aku-... Maaf..." tangis Chanyeol. Ia beringsut lalu memeluk erat kedua kaki istrinya sedang Eunji sendiri masih terdiam tak menanggapinya. Hanya getar tubuh serta isak tangislah yang seolah mewakili dirinya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Chanyeol & Jeong Eunji (COMPLETE)
Fanfiction"Kesedihan & Penderitaan" - Jeong Eunji (Mature Content 18+ harap bijak dalam membaca)