Chapter 1

836 51 4
                                    

Seorang perempuan berparas cantik, berhidung mancung, berambut panjang sebahu, sedang berada di tepi pantai, memandangi langit yang mulai senja, berkali-kali dia melirik jam ditanganya, lalu sedetik kemudian dia memanyunkan bibirnya, sepertinya dia sedang menunggu seseorang, dan dari raut mukanya dia terlihat sedang merasa kecewa, dia membuang nafas kasar..

sore itu, perempuan itu nemakai dress selutut berwarna pink, dipadu sepatu vans dengan warna senada. dia terlihat cantik sekali.

puukkk...

seseorang menepuk pundaknya. dia memutar badanya lalu tiba-tiba dia tersenyum mendapati laki-laki yang di cintainya selama setahun lebih ini kini tepat berada di hadapanya.

" lama banget sih kamu. aku nungguin kamu dari tadi tau! " perempuan itu memanyunkan bibirnya tanda kesal.

" maaf yaa tadi macet soalnya " laki-laki itu menjawab dengan datar, raut wajahnya berubah menjadi dingin.

perempuan itu bernama Dinda Kirana, sedangkan laki-laki itu adalah Muhammad Irsyadillah. mereka adalah sepasang kekasih yang telah berpacaran selama satu tahun lebih. mereka pasangan yang di nilai berbeda dari segi kasta. Irsyad yang berasal dari keluarga terhormat dan terpandang sedangkan Dinda berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja. bahkan Dinda hanya tinggal bersama seorang ayah dan adik laki-lakinya yang berstatus Mahasiswa, sama sepertinya. mengingat selisih umur mereka hanya 2tahun saja. awalnya semuanya baik-baik saja, karena Irsyad tidak mempermasalahkan perbedaan diantara mereka itu. sampai pada akhirnya perbedaan ini juga yang kemungkinan besar akan memisahkan mereka.

Dinda menatap Irsyad dengan tatapan bingung, sedangkan yang ditatap hanya menatap lurus ke depan.

" syad, are you oke? " Dinda menggenggam tangan Irsyad. Irsyad memutar badanya menghadap Dinda, lalu menundukan kepalanya
.

" din, maaf. kayaknya kita harus putus "

DEGH...

tiba-tiba dengan refleks badan Dinda melemas. hatinya merasakan sakit yang sangat luar biasa. dan tanpa di sadari air mata keluar dari pelupuk matanya hingga membanjiri pipi.

" kenapa? " tanya Dinda lirih.

Irsyad memalingkan wajahnya dari Dinda, memfokuskan tatapanya ke depan. " keluarga aku ngejodohin aku dengan anak partner bisnis mereka "

" dinda, aku sayang banget sama kamu. aku yakin kamu tau itu, tapi aku gak bisa nolak permintaan orang tua aku din "

" kamu gak ada niat buat mertahanin kita syad? buat memperjuangkan kita? gak ada? setelah setahun lebih kita berhubungan? apa semuanya gak ada artinya dimata kamu? " suara Dinda seketika berubah lirih.

Irsyad memegang kedua pundak dinda, dia menatap Dinda dengan sendu. " maafin aku ". kemudian Irsyad melangkahkan kakinya berniat meninggalkan Dinda.

" apa karena aku miskin ? " Dinda setengah berteriak, dan membuat Irsyad berhenti melangkahkan kakinya.

" apa karena aku miskin syad? sampe-sampe orang tua kamu gak pernah menyetujui hubungan kita? "

" apa perempuan miskin kaya aku gak pantes buat di cintai? "

" apa perempuan miskin kaya aku gak pantes buat diperjuangin? "

" apa perempuan miskin kaya aku gak pantes buat dipertahanin ? "

Irsyad berbalik badan, berlari ke arah Dinda dan memeluk nya dengan erat. sangat erat, sampai Dinda sulit bernafas. Irsyad sangat mencintai Dinda begitupun sebaliknya. tetapi Irsyad tidak bisa menolak permintaan orang tua nya. Irsyad sangat menaruh hormat yang sangat besar pada orang tuanya. sampai-sampai dia mengorbankan cintanya.

Eye To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang