Berhenti Memikirkan!

37 13 6
                                    

Kantin sekolah adalah tempat tujuan hampir seluruh murid ketika jam istirahat tiba. Akan tetapi hari ini keadaannya berbeda.

Suasana kantin lebih ramai dari biasanya, namun bukan karena lapar. Tapi mereka cuman pengen kenalan sama cowok baru yang lagi jadi perbincangan satu sekolah.

"Sa.. Lis.. Del.. Pindah yukk! Eneg gue lihatnya.." kata Ara sambil nglirik meja cowok itu. Larissaa yang sejak tadi ngalamun senyum - senyum sendiri jadi tersadar gara gara ocehan Ara.

"Ihh bentaran kalik Ra pemandangan lagi indah nih.." ucap Larissaa.

"Iyanih.. Pindah aja yukk pengap disini bikin mood ancur." Adel yang sejak tadi diam sekarang ikut bersuara.

"Mood ancur lah.. Kan ada Agas tuh." balas Alisya menggoda Adel. Agas Putra Dendio mantan terindah Adel. (Eh maapkan Author sebelumnya.. Yang terindah itu ga bakal jadi mantan hahaha ngaco dah ahh lanjutin baca gaess❤)
Mereka 3 tahun pacaran loh, sayangnya ada pihak ketiga tuh.. Putus dehh

"Yeee.. Apa sihh lo!" jawab Adel memajukan bibir bawahnya.

"Ihh nggak ada imut - imut sama sekali" cibir Larissa.

"Udah udah.. Kalo gak mau pindah yaudah gue mau balik ke kelas aja sendiri.." Ara berdiri berjalan menuju kelasnya dan disusul Adel.

"Ehh kok malah pada pergi sih." Alisya yang hendak berdiri lalu di cegah oleh Larissaa.

"Lis mau kemana? Sini aja lah nemenin gue.. Plisss" ucap Larissaa sambil mengacungkan dua jarinya memohon.

"Hh iyaa.." Alisya duduk lagi, membuang nafas kasar.

*****

Ara's POV

'Entah kenapa kok kayaknya gue kenal cowok itu yaa.. Ahh tapi masak sihh ngaco dehh gue.. Ketularan Larissaa kayaknya jadi kebanyakan ngayal.. '

"Ra.. Ara!!!" teriak Adel di samping gue.

"Ehh sejak kapan lo disini?" tanya Ara salah tingkah.

"Ck dari tadi kalik lo dipanggil gak denger.. Tuh telinga lo taruh mana?!" gue yang denger protes Adel cuma bisa cengar cengir ga jelas gitu.

"Maap.. Hehe"

"Ga lucu Ra" jawab Adel dengan wajah sinisnya yang justru malah jadi keliatan imut.

Tanda bel masuk selesai istirahat baru saja berkumandang.. Begitu juga kantin yang sudah mulai sepi meninggalkan piring dan sampah disana sini.

"Lah tuh Larissaa sama Alisya.."
"Udah betah disana??" tanya Adel ketika mereka berdua datang mendekat.

"Sebenernya sih gue males ada disana tapi satu anak nih.. Maksa." bales Alisya sambil berpaling dari Larissaa.

"Loh kok gue?? Lo juga mau kan tadi disuruh nemenin gue? Rempong banget sih.."

"Ahh udah lah brisik duduk situ.. Keburu gurunya dateng." omel Ara setengah berteriak.

"Iyaa.. Nona Rara Angellina." ledek Larissaa

'Sabar Ara gitu gitu dia juga sahabat lo..'

Di tengah - tengah pelajaran siswi yang biasanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh Guru di depan mendadak pikirannya jalan - jalan.

'Aduuh kok gue gak bisa fokus gini yah.. Masih mikirin tuh cowok.. Pliss jangan ganggu konsentrasi gue dulu deh..'

"Dorr!!" itu sungguh mengagetkan orang yang sedang melamun.

"Aaah.. Apaan sih Saa!! Kaget tauk gua.."

"Yaah abisnya gimana lagi lu ngelamun terus dari tadi." jawab Larissa singkat.

"Ya ngakk- "Ara!! Larissa!! Kenapa ribut - ribut! Ara kamu itu selalu memperhatikan apa yang Guru sampaikan tapi akhir - akhir ii sepertinya kamu sering melamun. Kamu punya masalah?"

"Umm.. Anu.. Maaf Pak.. Saya mungkin akhir - akhir ini kelelahan." jawabku seadanya.

"Yasudah.. Bisa kita lanjutkan pelajaran??"

"Bisaa Pak.."

Kali ini seorang siswi teladan berusaha keras fokus pada pelajarannya dengan tidak seperti biasanya.

••••••••••

Beda halnya di kelas sebelah, Kelas X IPA 2. Di kelas ini cowok baru itu masuk. Keadaan di kelas itu sangat ramai yang di dukung dengan acara jam kosong.

Ada yang baca, tidur, maen handphone, mondar mandir, dan tak lupa kenalan sama anak baru.

Cowok itu bernama Vidya Putra. Banyak yang memanggilnya Vidya. Ia pindah karna Papanya yang pindah tugas.. Sekarang mungkin ia tinggal di apartemen milik almarhum Mamanya. Yaa, Mamanya meninggal sejak 2 tahun yang lalu.

Vidya memiliki seorang Adik bernama Alsanera Putra. Adiknya masih duduk di kelas 1 SMP. Kehidupan mereka tenang dan damai jarang sekali ada perdebatan sebelum Mama mereka meninggal.

"Hai! Namanya siapa??" pertanyaan para gadis yang mengerumuni Arsan.

"Bukannya kemaren udah diumumin sama guru?" Jawabnya.

"Vidya!!" Panggil Radit . Radit teman sebangku Vidya sekarang.

"Ikut gue yuk.." seolah mendapat kode dari Radit, Vidya hanya mengikuti alur permainan saja.

Mereka berjalan menjauh dari kelas yang penuh dengan cewek cewek centil itu.

"Dit.. Di sekolah ini ada murid cewek yang namanya Rara nggak??" tanya Vidya setelah berjalan menjauh dari kelas brisik itu.

"Umm.. Ara maksud lo??" tiba tiba langkah kaki Radit terhenti.

"Iya."

"Lo kenal Vid??" tanya Radit dengan sorot mata yang penuh tanda tanya.

"Ehh.. Biasa aja kalik wajahnya. Ntar lo tambah jelek. Cuman nanya doang kok." jawab Vidya cuek yang kembali berjalan.

"Woi! Tampan gini dibilang jelek dari mananya!!" teriak Radit pada Vidya yang sudah agak jauh di depan.

*****

Hai Guys!!
Bingung mau ngomong apa😅 intinya👇
Jangan lupa vote and comment yakk..

Salam sayang dari Ara
Annyeong ❤

ARantau ❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang