Jihoon merentangkan tangan nya dan meregangkan ikatan dasi di leher nya. Menyapu rambut nya ke belakang dan menghela nafas.
Entah kenapa beberapa hari ini pekerjaan terasa begitu banyak. Walau banyak keuntungan yang di garap, tetap saja lelah menggerogoti tubuh nya.
"Kau sudah bekerja keras tuan," kata Daniel yang baru masuk ke ruangan nya.
Jihoon hanya mengangguk. "Kau juga. Seperti nya bonus kalian akan cair bulan ini, semua sudah bekerja keras," lelaki itu mulai membereskan dokumen di meja nya.
"Tuan akan langsung pulang?"
"Iya. Kenapa? Mau ku antar pulang?" Tawar Jihoon ramah.
"Ah aniyo. Nona Han juga belum pulang. Tuan sudah tidak bertemu dengan nya beberapa hari karna sibuk di kantor. Ingin mengajak nya makan?"
Jihoon menoleh ke arah Daniel yang tengah memamerkan senyuman khas nya.
"Baiklah. Kau juga cepat pulang, jangan lembur lagi," Jihoon mengambil jas dan tas nya, menepuk bahu Daniel dan berjalan melewati nya.
Jihoon menekan tombol turun di lift dan menunggu benda itu membukakan pintu nya.
Sampai di lobi gedung ia melihat Hyejung yang tengah berjalan di depan nya. "Hyejung-ah," panggil nya lalu berlari kecil ke arah gadis itu.
"Eoh? Kau belum pulang?"
"Ayo ku antar," ia langsung menarik tangan Hyejung bersama nya.
"Belakangan ini sibuk sekali," kata Hyejung saat sudah berada di mobil Jihoon.
"Jangan khawatir, bonus kalian akan keluar segera. Perusahaan dapat keuntungan besar 2 bulan ini,"
Bibir Hyejung merekah, "Benarkah? Wahh aku tidak sabar," kata nya sambil menghentakkan kaki nya.
"Kenapa? Ada yang mau kau beli?"
Hyejung mengangguk cepat. "Pen brush," cengir nya.
"Pen- apa?" Ulang Jihoon sambil mengerutkan kening nya.
"Aku tiba-tiba suka kaligrafi, kata internet aku harus mulai dari pen brush dulu. Lagipula warna nya sangat menarik. Aku jadi semakin tertarik," ucap gadis itu semangat.
"Benarkah?"
Hyejung kembali mengangguk.
"Sudah selesaikan gambar ku yang waktu itu?"
Hyejung menggeleng.
"Tinggal bagian rambut. Tau kan rambut itu bagian tersulit untuk di gambar."
Seperti nya sudah lama sekali sejak mereka bisa berbicara dengan santai seperti ini.
Sebelum perusahaan menjadi sibuk, mereka akan dilanda stress soal teror yang di terima Jihoon.
Cerita Hyejung yang juga terngiang di kepala Jihoon membuat nya tidak konsentrasi bekerja.
Tetapi setelah ia melakukan kerja sama dengan sebuah perusahaan di Singapura yang mengharuskan nya berkomunikasi jarak jauh dengan sekretaris si pemilik perusahaan.
"Mau makan dulu sebelum pulang?" Tawar Jihoon yang seperti nya sedang mengarahkan mobil nya ke Myeongdong.
"Seperti nya masih terlalu cepat untuk makan malam?" Hyejung melirik jam tangan nya.
"Benarkah? Ayo makan yang ringan saja," mereka lalu berhenti di pinggiran jalan yang mulai ramai.
Matahari sudah mulai menghilang dan di ganti dengan gelap nya langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Found [LJH]
FanfictionTakdir yang membuat masa lalu mu kelam, tidak akan mengubah masa depan mu yang cerah. Sebab aku yang akan menerangi nya. Aku janji - ljh Aku tidak pernah menyangka kalau masa lalu ku akan menyakiti mu. Tetapi percayalah, aku yang akan menyembuhkan...