Fifteen

162 21 0
                                    

Mint Architecture-

Sebuah perusahaan yang bersahabat dengan ayah ku.

Jujur, ku rasa karna faktor itu lah aku mengenal anak semata wayang nya.

Namanya Min Yoongi.

Dia pria yang dingin. Walau bukan karna harta nya, dia tetap akan di gilai wanita.

Dia tampan, walau tidak tinggi. Dia pintar, sangat. Ku rasa bahkan setara dengan Hyerin.

Tapi dia sedikit tidak mau berbaur dengan orang lain. Apa lagi sesama orang kaya, dia merasa mereka akan memanggilnya saat membutuhkan dan membuangnya setelah nya.

Entah mengapa dia selalu punya sebuah pemikiran bahwa dia akan di buang suatu hari.

Dia juga teman Hoseok hyung. Yah, lelaki ekstrovert itu yang memanggil nya duluan, sampai seterusnya dan waktu membuat mereka menjadi teman.

Aku tak pernah berbicara banyak dengan nya. Tapi kami selalu di bilang mirip.

Dari segi wajah sampai sifat, latar belakang keluarga sampai kepintaran. Tapi aku tau aku bukan tandingan nya.

Ah, dia lebih tua 3 tahun di banding kita.

Saat umurnya 17 tahun, ibu nya ketahuan di hamili orang lain.

Aku tahu itu pukulan berat bagi nya. Tetapi ayahnya tidak mengatakan apapun, aku tidak tahu bagaimana nasib anak dalam kandungan itu.

1 tahun setelahnya di kabarkan bahwa kedua orang tua nya meninggal. Bunuh diri mungkin. Setidaknya itu lah rumor yang beredar.

Dan Yoongi hyung menghilang. Tidak ada yang tahu dimana dia.

Tak berapa lama media menyatakan bahwa ibu nya meninggal saat melahirkan. Aku sedikit lega bahwa anak itu berkemungkinan hidup.

Namun ayah nya di bunuh, oleh seseorang. Lagi, entah siapa.

Namun saat melihat surat warisan nenek aku langsung tau.

Ayah dari anak yang di kandung ibu nya adalah ayah ku.

Aku terkejut.

Entahlah. Seseorang yang selalu ku percaya melakukan hal serendah itu.

Seperti yang kau katakan, aku sedikit marah waktu itu.

Tapi mau bagaimana pun, baik orang tua ku, orang tua mu dan orang tua Yoongi hyung, mereka semua bermain di belakang kita semua.

Dan aku mulai mengerti mengapa Yoongi hyung membenci orang kaya. Mereka akan melakukan apapun yang membuat mereka senang, tanpa memandang siapa yang akan terluka.

--

Hyejung dan Jihoon jalan berdampingan melewati lorong putih itu ke ruangan seseorang bernama Hwang Minhyun.

Salah satu kenalan Daniel yang membantu mereka menyelidiki kemeja Hyerin. Dan mereka akan mengambil hasil nya hari ini.

Tok tok

"Masuk," sapa seseorang di dalam.

Jihoon pun membuka pintu putih itu dan terlihat sosok gagah nya yang di temani Daniel.

"Oh kau disini?" Daniel mengangguk.

"Silahkan duduk," sapa lelaki itu sopan.

✔ Found [LJH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang